Dari MEL-PLEG Ke MEL-KOL Dan KOL-SAN


Let me tell you about my moody personality. Berawal dari di saat saya masih muda belia, tetap tampan, dan belum kekar seperti sekarang. Lebih tepatnya di semester pertama jaman kuliah. Waktu itu adalah pelajaran Character Building dan ada tes kepribadian. Saya mendapatkan hasil Melankolis dan Plegmatis which is karakter yang sensitif nan kreatif plus damai dan tenang serta kalem penyendiri. Saya sangat suka dengan karakter tersebut.

PERSONALITY

Musim silih berganti. Kerja ngurusin toko pun menjadi makanan sehari-hari dengan tujuh ‘tapte’ yang makan ati. One day dari BCA ada lagi semacam ngopi-ngopi khusus nasabah terpilih (saya tentunya ya salah satunya). Sebelum harinya saya diberikan tes kepribadian juga berhubung temanya tentang itu. Hari H-pun tiba dan eng ing eng saya mendapat Koleris dan Melankolis seimbang dengan Sanguinis yang siap mengejar dan Plegmatis yang tertinggal jauh. What happened?! Saya bertanya kepada si pembicara dan dia mulai melempar beberapa pertanyaan:

“Kamu dulu jaman kuliah apa yang kamu pikirin?”

“Ga banyak mikir sih, cuma pelajaran dikit dan main-main banyak.”

“Sekarang ngurusin toko banyak yang dipikirin?”

“Banyak bingiiit dipake-in sss biar lebih alay.”

“Stress ga?”

“Stress mampus!”

Itulah penyebabnya, saudara-saudara! Anda mengerti?! Dahulu kala saya hanya enjoy and have fun saja tapi setelah memasuki dunia kerja dimana dibebankan tanggung jawab di sana sini termasuk memimpin karyawan-karyawan makan nongollah si Koleris ini dan akibat dari kebanyakan makan ati alias stress menghilanglah kedamaian alias Plegmatis dari diriku. Sirna sudah damaiku. Tapi si pembicara ini ternyata pandai memotivasi. Dia bilang kalau karakter Kol-Mel inilah yang biasanya sukses! Melankolis yang cenderung berpikir satu langkah ke depan ditambah dengan Koleris yang juga orang yang visioner menjadi pribadi dengan beberapa langkah jauh ke depan. Kekreatifan dari melankolis akan mendukung Koleris yang ambisius untuk berhasil. Ajeb dah, tarik mang!

Namun, beberapa bulan kemudian atau mungkin satu tahun kemudian (saya mulai pikun, amit-amit!), dari Dewasa Muda gereja mengadakan tes kepribadian juga untuk saling mengenal diri sendiri dan orang lain. Dan hey hey! Tahu apa hasil saya? Pasti sudah tahu karena sudah ada di judul, Kol-San! Saya tercengang, saudara-saudara. Saya yang dinubuatkan ala motivator bakal sukses dengan kepribadian yang luar biasa kini berubah menjadi si sanguin yang notabene doyan exist dan populer.

Saya ini tipe pendiam (bukan kata teman-teman baik saya) dan introvert. Saya bahkan tidak bisa memulai percakapan dengan orang baru. Kenapa malah menjadi sanguinis? Melankolis saya kemana? Saya terkenal sebagai orang yang kreatif, padahal. Tapi ini nilai melankolis saya juga lumayan tinggi. mungkin saya masih kreatif dan apa mungkin karena beberapa kali saya tampil di panggung waktu drama Natal dan Jumat Agung membuat saya menjadi banci panggung? Cucok kali booo.

Ya mungkin ada kalanya saya menjadi sanguin dan melankolis. Sifat saya yang moody-an kadang membuat saya ingin sendirian saja dan malas melakukan apa-apa. Tapi terkadang saya senang berada di sekeliling teman-teman saya, menjadi pelopor menghina-hina dengan humor yang lumayan maknyos. Saya yang dulunya pelayanan di belakang layar juga perlahan mulai muncul di layar dan saya enjoy saja dengan itu walaupun agak minder juga pertama-tama.

Saat saya mengadakan game untuk menggambar kepribadian sendiri. Saya menggambar ini. Bisa tebak artinya? Cobalah menerka sejenak.

IMG_0651 (1)

Setelah itu inilah alasan mengapa saya menggambar itu.

  1. Suka marah-marah (mata) tapi hanya di luar saja. Kebanyakan cuma bercanda (mulut dengan lidah menjulur) dan tidak bermaksud menyakiti perasaan. Tapi rata-rata banyak yang ngambek sih haha.
  2. Anti dengan masukan atau ide dari orang lain (headphone dan menangkis suara orang yang bicara) karena kadang suka merasa ide sendiri paling benar serta suka menunjuk (jari). Menunjuk ini bukan berarti suruh-suruh (walau terkesan suka nyuruh), tapi ini jujur lebih ke memberikan tanggung jawab kepada orang lain. Saya suka tipe yang semua memiliki kesadaran untuk bekerja sama. Saya suka mempercayakan sesuatu kepada orang lain karena saya sudah cukup stress memikirkan seluruh proses yang belum keluar. Mungkin semua ini yang kadang membuat saya terlihat songong atau sombong karena suka merasa diri paling benar. Tapi sejujurnya saya pribadi yang mau mendengarkan dan menerima saran kok. At least I try.
  3. Pemimpi (awan-awan) namun suka malas untk bertindak (duduk-duduk saja). Yup, I admit that. Di pikiran saya begitu banyak mimpi-mimpi yang Tuhan taruh. Banyak ide-ide dan hal-hal yang sangat membara dan membuat saya ingin berkreasi. Tapi saya kadang melihat yang negatif-negatif sehingga merasa itu tidak akan berhasil dan masalah utama saya adalah tidak adanya disiplin untuk melaksanakan ide-ide tersebut, apalagi ditambah tidak adanya yang memotivasi.  Saya harus belajar bertindak!
  4. Inovatif dan suka mengeksplor sesuatu yang baru (buku). Saya suka dengan pengalaman yang baru. Pergi travel melihat tempat-tempat dan cara hidup di tempat lain. Apabila pergi ke Theme Park saya akan mencoba semua wahana mengerikan meski kadang suka takut juga. Tapi setidaknya saya harus mencoba sekali! Setelah itu ya pikir-pikir lagi mau coba atau tidak kalau tidak suka haha.
  5. Tambahan saja, saya ini perfeksionis dan sangat teliti. Detil sekecil apapun suka saya perhatikan. Karena itu saya suka merasa tidak puas dengan pencapaian saya. Sebisa mungkin tidak boleh ada cacat. Saya tipe orang yang peka dengan perkara kecil karena bagi saya kesempatan besar itu cuma datang sekali dua kali. Tapi perkara-perkara kecil selalu mengikuti kita setiap saat.

So this is me. Dengan tulisan ini saya berharap dari pribadi saya juga bisa belajar introspeksi dan berubah menjadi lebih baik. Bagaimanapun setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda walaupun umumnya ada 4 kepribadian. Saya sangat berharap kalau setiap orang bisa mengerti itu sehingga bisa saling menerima satu dengan yang lain dan tahu bagaimana cara memperlakukan orang lain.

Sebagai tambahan saja ketika Anda bertemu dengan orang-orang ini, saya harap Anda mengingat beberapa hal ini.

  1. Sanguinis : Senang dipuji dan diakui. Suka bercanda dan senang jika orang-orang tertawa karenanya. Boleh diledek, tapi jangan sampai mengkritik.
  2. Melankolis : Tidak suka bicara dan tidak suka basa-basi yang lebay. Sensitif dan bisa tersinggung kalau kita bercandain jadi hati-hati saja, ya. Akibat pintar mengkritik diri sendiri, maka dari itu tidak usah lagi mengkritik dia.
  3. Koleris : Suka apabila orang lain memberi pengakuan dan kagum dengan semua pencapaian dia. Banyak bicara dan dominan, jadi biarkan saja kalau dia banyak bacot haha.
  4. PlegmatisEasy going dan enak-enak saja diajak bersosialisasi. Tipe pendengar tapi tidak suka dengan sesuatu yang baru. Orangnya monoton jadi memang pada dasarnya tidak terlalu banyak larangan dalam menghadapi tipe ini cuma hati-hati saat mau memberikan atau memaksakan sesuatu yang baru kepadanya.

Cukup sekian dan terima kasih.

Be blessed!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s