Bersahabat Dengan Tuhan


Tidak ada agama selain Kristen yang mengajarkan bahwa Tuhan mau berteman dengan kita.

Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. | Yakobus 4:8

Tuhan mau memiliki hubungan yang intim dengan kita. Pada mula Adam dan Hawa diciptakan, tidak ada namanya aturan atau agama. Nyatanya hanya ada satu perintah yaitu jangan makan buah pengetahuan. Manusia yang membuat peraturan. Manusia yang membuat agama. Pada mulanya Tuhan menciptakan manusia karena Dia mau memiliki hubungan dengan manusia.

Jan_Brueghel_de_Oude_en_Peter_Paul_Rubens_-_Het_aards_paradijs_met_de_zondeval_van_Adam_en_Eva.jpg

Namun dosa merusak hubungan tersebut. Dosa merusak pertemanan tersebut. Hanya beberapa orang dalam Perjanjian Lama yang  berteman dengan Tuhan (Abraham, Musa, Yakub, Henokh, Daud, dan beberapa lainnya). Bahkan seorang imam diperbolehkan masuk ke dalam bait Allah setahun sekali untuk berbicara kepada Tuhan.

Kemudian Yesus datang dan dia mengubah segala sesuatu. Dia memulihkan hubungan manusia dengan Tuhan. Tirai yang terbelah dua melambangkan bahwa sudah tidak ada pemisah antara Tuhan dan kita. Kita bisa berhubungan dengan Tuhan kapan saja, secara langsung.

cross_horizon_hills_sky_63264_3840x2160.jpg

Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima perdamaian itu. | Roma 5:11

Satu-satunya cara kita untuk bisa berteman dengan Tuhan adalah karena apa yang Yesus lakukan.

Bukan karena usaha kita tapi itu adalah anugerah dari Tuhan melalui Yesus.

Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. | Yohanes 15:15

Dalam sebuah kerajaan, para pelayan tidak bisa seenaknya saat berhadapan dengan raja. Semua sangat diatur. Ada tata cara dan aturan untuk mereka. Mereka harus menunduk atau berlutut atau mengikuti tata cara kerajaan. Tapi ketika kita menjadi teman raja, kita mendapatkan akses langsung. Kita bisa keluar masuk kerajaan sesuka kita. Kita bisa berpelukan dengan raja., Kita mendapatkan informasi konfidensial. Itulah yang Yesus mau. Yesus mengundang kita untuk menjadi temannya.

Seberapa pentingkah hal ini untuk Tuhan? Sangat sangat penting karena hal ini dibuktikan melalui salib.

Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran. | Hosea 6:6

Tuhan lebih menyukai kasih kita. Dia mau kita untuk mengenal-Nya. Kita dibentuk untuk alasan itu. Alasan kita dan semesta diciptakan adalah supaya kita mengenal kasih-Nya, supaya kita mengasihi-Nya kembali – bukan hanya di dunia ini tapi sampai kepada kekekalan.

Berikut 5 cara untuk membangun hubungan dengan Tuhan.


JADIKAN PENGENALAN AKAN TUHAN PRIORITAS NOMOR 1

Cari dahulu Kerajaan Allah. Bagaimana? Setiap bangun tidur, pertama-tama lakukan hal ini. Berdoalah kepada Tuhan, “Tuhan, jika saya tidak menyelesaikan sesuatu pada hari ini, saya mau mengenal-Mu lebih dekat lagi. Saya mau mengasihi-Mu lebih lagi. Karena itulah tujuan hidup saya. Jika saya melewatkan itu, saya sudah menyia-nyiakan hari ini.”

Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. | Filipi 3:7

What_is_Your_Number_One_Priority.jpg

Tidak peduli seberapa banyak keberhasilan, seberapa terkenal, seberapa banyak uang yang kita hasilkan; semua itu tidak berarti jika pada akhir hari kita tidak mengenal Tuhan lebih baik, kita tidak mengasihi Tuhan lebih lagi. Kita hanya menyia-nyiakan hari itu.

Tuhan tidak menaruh kita di planet ini hanya untuk lahir, tumbuh besar, sekolah, kerja, menikah, punya anak, pensiun, dan mati. Kehidupan seharusnya lebih dari itu. Jika kita membuat kesalahan, kita melakukan dosa, tapi pada akhir hari kita mengasihi Tuhan lebih lagi, itu masih lebih baik.

Sekarang bagaimana kita tahu kalau kita masih belum mengenal Tuhan?

Dalam Matius 6 dijelaskan bahwa salah satu sifat yang tidak mengenal Tuhan adalah kekhawatiran.

Kapanpun kita merasa khawatir, kita telah melupakan kasih Tuhan.

Tuhan telah membuat janji-janji ini kepada kita dan saat kita khawatir itu sama dengan kita berkata bahwa kita tidak benar-benar mengenal Tuhan. Kita tidak percaya bahwa Dia akan memelihara kita.


TENANG DAN DIAMLAH

Kita harus menghabiskan waktu bersama Tuhan. Persahabatan berkembang saat kita menghabiskan waktu bersama. Duduklah di bangku favorit bersama minuman kesukaan. Bersantailah. Berbicaralah kepada Tuhan. Dengarkan Tuhan. Baca dan renungkan firman-Nya. Semua itu bisa dilakukan dalam 5-15 menit saja. Bukan hal yang memakan waktu.

Kita memberi waktu untuk teman-teman. Kita menemui mereka, hangout, dan ngobrol dengan mereka. Sama halnya dengan Tuhan. Hangout-lah bersama Tuhan walau hanya sebentar setiap hari (saat teduh).

Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! | Mazmur 46:10

Satu-satunya alasan kita tidak bisa mengenal Tuhan adalah kesibukan. Kita sibuk dengan aktivitas, hobi, keluarga, dan lain-lain sehingga kita melupakan pentingnya untuk sekedar diam dan menghabiskan waktu bersama Tuhan.

TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. | Mazmur 25:14

Persahabatan Tuhan itu diperuntukkan bagi mereka yang meluangkan waktu untuk menghormati Tuhan.

Dia membagikan rahasia kehidupan. Ketika kita tidak mengerti dan berpikir semua ini tidak masuk akal, itu karena kita tidak menghabiskan waktu dengan Tuhan.

Bagaimana cara kita berbicara kepada Tuhan? Tidak perlu formal dan indah. Berbicaralah kepada Tuhan seperti kita sedang mengobrol dengan teman di dunia. Jadilah jujur, sederhana, dan otentik (asli). Katakan apa yang ada di dalam hati. Dalam Matius 6 dikatakan bahwa Tuhan tidak melihat seni kita berdoa, dia melihat hati. Berdoalah sesering mungkin. Masuklah ke dalam mobil dan berbicaralah kepada Tuhan. Kita dapat berbicara kepada-Nya kapanpun dan dimanapun.


PUTUSKAN PERSAHABATAN MANA YANG KITA SANGAT INGINKAN

Kita tidak bisa berteman dengan semua orang. Berteman dengan siapa berarti menghabiskan waktu lebih bersamanya. Saat kita menghabiskan waktu tersebut, kita akan melewatkan sesuatu. Pertanyaannya apa yang kita lewatkan? Apakah itu baik? Apakah kita menghabiskan waktu secara benar sehingga kita tidak akan menyesali apa yang kita lewatkan?

Kita mungkin tahu segala sesuatu tentang berita dunia, saham, resep masakan, lirik lagu, lagu-lagu terbaru, atau bahkan berita-berita artis terkini. Kenapa bisa begitu? Karena kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk mempelajari semua itu daripada mempelajari Alkitab. Kenapa kita lebih memilih melakukan itu? Apakah dengan menonton entertainment, kita akan menjadi orang yang lebih baik? Tidak. Itu menjadikan kita seorang tukang gosip.

Beberapa orang menghabiskan waktu lebih banyak untuk menonton TV atau membaca koran daripada membaca Alkitab. Bagaimana itu bisa menjadikan kita sahabat Tuhan?

Beberapa orang melewatkan hal terpenting. Kita tahu Tuhan mengasihi kita. Dia menciptakan kita. Dia menjadikan kita untuk sebuah hubungan intim bersamanya. Tapi kita malah melewatkan itu. Bagaimana itu bisa terjadi? Karena hal-hal yang lain menjadi lebih penting (pernikahan, uang, karir, dan lainnya).

Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. | Yakobus 4:4

Kita harus tahu bahwa mengasihi dunia itu sama dengan membenci Tuhan. Dunia yang di sini berbeda dengan dunia di Yohanes 3:16 (Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini). Dunia dalam Yohanes yang dimaksud adalah orang-orang di dunia. Sedangkan dunia di Yakobus 4:4 berarti nilai-nilai dunia.

Apa itu nilai-nilai dunia?

  • Jika kita tidak tampan atau cantik, kita tidak akan dihargai.
  • Jika kita tidak punya uang, kita tidak akan dihargai.
  • Jika kita tidak berhasil, kita tidak akan dihargai.

9c757d48480699.5608335967ab4.jpg

Nilai dunia sangat berbeda dengan nilai Tuhan. Tuhan melihat kita apa adanya.

  • Walaupun kita tidak tampan atau cantik, kita berharga.
  • Walaupun kita tidak punya uang, kita berharga.
  • Walaupun kita tidak berhasil, kita berharga.

Persahabatan dengan Tuhan juga membutuhkan tindakan dari kita.

Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. | Yohanes 15:14

My-Friend_Captured-Miracles_WM

Bagaimanapun Tuhan tetap Tuhan. Raja tetap raja. Walaupun kita berteman dengan raja, kita tetap harus tunduk kepada raja. Jika dia meminta kita melakukan sesuatu, kita harus menaatinya. Tapi kita menaati Tuhan bukan karena tugas, keharusan, atau ketakutan; melainkan karena kasih. Kita menaatinya karena Dia menciptakan dan mengasihi kita. Kita melayaninya karena kasih.

Faktanya di saat kita sedang datang ke suatu pesta dan orang-orang di sana tahu kita seorang Kristen, mereka akan menganggap kita tidak akan bisa bersenang-senang. Kita bisa minum-minum, melakukan hubungan seksual, dan berpesta pora secara dunia; tapi nyatanya Yesus sudah mengubah kita. Hal-hal duniawi itu sekarang terlihat murahan. Mereka tidak meninggalkan kita dengan harga diri, tapi depresi. Mereka tidak mengangkat kita, tapi menghancurkan kita. Mereka tidak membuat kita merasa puas, tapi kosong. Mereka tidak meninggalkan kita dengan hati yang bersuka, tapi hati yang hancur. Mereka membawa kita ke arah yang salah.

Kita mendapat lebih banyak sukacita saat kita melakukan apa yang Tuhan minta kita lakukan karena Dia lebih mengetahui apa yang membuat kita bahagia daripada manusia.


PERTAHANKAN PERCAKAPAN TERUS MENERUS

Bicaralah pada Tuhan setiap saat. Percakapan mengembangkan hubungan.

keep-praying.jpg

Tetaplah berdoa. | 1 Tesalonika 5:17

Manusia memiliki kemampuan untuk berbicara kepada orang lain sambil berbicara kepada diri sendiri. Saat sedang bercakap-cakap, kita bisa memikirkan hal yang lain atau membicarakan orang yang kita ajak bicara secara rahasia. Kita bisa melakukan itu dengan Tuhan. Saat kita berbicara dengan orang lain, kita juga masih bisa berbicara kepada Tuhan. Cara mudah melakukan ini adalah menerjemahkan percakapan di dalam pikiran itu kepada Tuhan.

Contohnya saat kita sedang berbicara dengan orang, kita berpikir, “Memangnya siapa orang ini berani bicara seperti itu?”

Terjemahkan itu dengan bicara kepada Tuhan, “Tuhan, memangnya siapa orang ini berani bicara seperti itu?”

Mungkin terdengar sama (menjelekkan orang) tapi beberapa saat kemudian kita akan berpikir bahwa kita menjadi menghakimi. Kita harus menunjukkan simpati. Itulah kuasa doa setiap saat. Semua itu adalah pilihan. Kita harus membuat pilihat untuk tetapt berdoa.

I am as close to God as I choose to be.

Kita tidak bisa menyalahkan orang lain karena tidak dekat dengan Tuhan. Kita memilih untuk dekat dengan Tuhan.

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. | Filipi 3:10


PERCAYA TUHAN DALAM KESESAKAN

Lalui semua musim bersama saat kita mau membangun hubungan. Di saat kita sedang berduka, kita akan tahu siapa teman-teman sejati kita. Di saat kita ditinggalkan seseorang yang kita cintai, orang-orang yang datang dan menghibur kita adalah teman sejati kita. Kita akan tahu siapa teman kita sesungguhnya saat dalam duka.

Percayalah kepada Tuhan saat dalam kesesakan (marah, sedih, bersalah, gagal, dan lainnya). Pada saat itu kita dapat membangun hubungan dengan Tuhan lebih dalam lagi. Perbedaan kenalan dengan teman adalah kenalan hanyalah seseorang dimana kita bisa ajak bicara, tapi teman adalah seseorang yang kita percaya.

Kita harus percaya Tuhan saat semua tidak masuk akal.

Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. | Mazmur 55:22

Pain MAIN.jpg

Dia tidak pernah membiarkan orang benar jatuh. Doa berubah saat kita dalam kesesakan. Kita menjadi lebih bergairah saan berdoa dalam kesesakan. Kita berteriak, berseru, dan menangis. Itu adalah hal yang baik. Semakin jujur kita dengan Tuhan, semakin dalam hubugan kita dengan-Nya. Tuhan bisa menangani emosi-emosi negatif kita. Itu adalah keaslian kita, diri kita apa adanya. Saat kita membagikan emosi tersebut, kita terhindar dari kepahitan. Kepahitan adalah musuh nomor satu persahabatan dengan Tuhan karena kita tidak membicarakannya. Kita melampiaskannya kepada diri sendiri dan orang lain.

2 Thoughts

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s