Semua orang butuh penerimaan dari orang lain. Kita butuh diterima dalam sebuah keluarga atau suatu komunitas. Tapi terkadang keinginan untuk diterima ini membuat kita tidak menjadi diri kita sendiri. Kita mulai diatur oleh orang lain. Kita tidak bisa mengeluarkan pendapat kita. Kita menjadi dimanipulasi dan dimanfaatkan. Dan lebih parahnya lagi kita tidak tahu siapa kita sebenarnya karena kita hanyalah kumpulan dari ekspetasi-ekspetasi orang lain.
Pada akhirnya kita lebih mengutamakan kesenangan orang lain. Kita menjadi salah satu dari orang yang memiliki kecanduan untuk mendapatkan penerimaan dari orang lain.
Kita memang butuh diterima oleh orang lain. Itu adalah salah satu kebutuhan dasar yang Tuhan karuniakan kepada kita. Tapi kita tidak boleh membiarkan itu mendominasi kehidupan kita.
Sama seperti karunia Tuhan yang lain, apa yang kita butuhkan dapat disalahgunakan.
Kita membutuhkan makanan, tapi makanan bisa disalahgunakan. Kita membutuhkan sex, tapi sex bisa disalahgunakan. Kita membutuhkan penerimaan, tapi penerimaan juga bisa disalahgunakan apabila kita tidak menanganinya dengan benar.
Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa yang percaya kepada TUHAN, dilindungi. | Amsal 29:25
Kecanduan untuk mendapatkan penerimaan dari orang lain ini sama halnya dengan jerat. Kita masuk ke dalam jerat. Jerat yang menyebabkan kita melewatkan tujuan Tuhan dalam hidup kita.
Saat kita iri dengan kehidupan orang lain atau kita hidup dalam tekanan untuk memenuhi keinginan orang lain, kita tidak akan pernah bisa menggenapi rencana Tuhan dalam hidup kita.
Kita tidak akan bisa menjadi apa yang Tuhan rencanakan jika kita selalu mengkhawatirkan menjadi apa yang orang lain inginkan.
Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita. | 1 Tesalonika 2:4
Tetapi senangkanlah Tuhan. Jangan senangkan manusia.
Bagaimana supaya kita bisa terlepas dari jerat untuk menyenangkan manusia?
Semua itu dimulai dari pikiran. Kita harus mengubah cara berpikir kita karena semua berasal dari pikiran. Pikiran kita menentukan tindakan kita. Tindakan kita menentukan kebiasaan kita. Kebiasaan kita menentukan karakter kita.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. | Roma 12:2
Saat kita tahu kebenaran, kebenaran itu akan memerdekakan kita. Oleh karena itu setiap kita diperhadapkan untuk menyenangkan manusia, tanamkan 6 pemikiran berikut.
BAHKAN TUHAN TIDAK BISA MENYENANGKAN SEMUA ORANG
Di dalam pertandingan ada dua pendukung berbeda yang berdoa untuk tim kesukaan mereka dan salah satu dari mereka akan kecewa. Ada pula orang-orang yang berdoa supaya cuaca cerah dan hujan. Tuhan tidak bisa menyenangkan semua orang.
Dalam hidup, kita akan bertemu dengan orang-orang yang tidak akan setuju dengan kita. Jika semua orang menyukai kita, itu berarti kita tidak berdiri untuk sesuatu. Kita tidak punya kepercayaan dan tidak punya prinsip.
SAYA TIDAK BUTUH PENERIMAAN ORANG LAIN UNTUK MENJADI BAHAGIA
Kebahagiaan adalah pilihan.
Apa yang dipikirkan orang lain tidak ada hubungan dengan kita menjadi bahagia atau tidak jika kita tidak membiarkan mereka memanipulasi kita.
Aapapun yang kita lakukan, akan ada yang tidak setuju dengan kita. Dan itu tidak seharusnya membuat kita bahagia. Sebagian dari kita selalu berpikir untuk menyenangkan orang lain yang tidak akan pernah puas. Kita selalu berusaha dan berusaha untuk menyenangkan mereka tapi tidak pernah berhasil. Itu bukanlah kesalahan kita. Itu kesalahan mereka. Mereka tidak bisa disenangi. Setuju atau tidak, itu tidak akan berarti apa-apa untuk kita.
Yesus sendiri tidak membutuhkan persetujuan dari orang-orang yang tidak mau datang kepada-Nya.
Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. | Yohanes 5:41
The bigger God is in your life, the smaller people are in your life. The bigger you make people in your life, the smaller God is.
Jika Tuhan lebih besar, Dia akan memerdekakan kita karena kebenaran memerdekakan kita (kepahitan, takut mati, dan takut akan ekspetasi orang lain).
APA YANG TERLIHAT PENTING SEKARANG HANYALAH SEMENTARA
Alasan kita menjadi seorang people pleaser karena kita menaruh empati di sini dan sekarang daripada di kekekalan. Apa yang terlihat penting sekarang tidak akan penting beberapa minggu dari sekarang.
5 hal penting di sekolah:
1. Apakah dia suka saya?
2. Apakah saya diundang ke ulang tahun dia?
3. Apakah saya akan punya pacar?
4. Apakah saya menang pertandingan?
5. Apakah saya akan lulus ujian?
5 tahun kemudian, semua itu tidak akan menjadi terlalu penting. Bahkan berita hari ini akan menjadi tidak penting besoknya. Orang-orang tidak akan membaca berita kemarin.
Kedewasaan adalah saat kita sadar bahwa semua yang kita pikir penting ternyata tidak penting, semua yang kita pikir tidak penting, ternyata penting.
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. | 1 Yohanes 2:17
The world and everything in it (people desire) is passing away, but those who do the will of God will live forever.
Short term thinking leads to people pleasing. Eternal term thinking leads to freedom.
Pemikiran jangka pendek membawa ke dalam jerat menyukakan manusia. Pemikiran kekekalan membawa kepada kemerdekaan.
Setan telah menukar price tag dalam hidup kita. Semua yang penting menjadi tidak penting.
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah. | Lukas 16:15
Apa yang dikagumi manusia di bumi? Sukses, kekayaan, dan popularitas. Apa yang akan berarti dari semua itu setelah kita mati? Tidak ada. Semua itu berusaha diraih orang di bumi tapi akan ditinggalkan setelah mati. Hanya karakter, menjadi orang seperti apa saat kita hidup, yang bertahan sampai ke kekekalan.
SAYA HANYA HARUS MENYENANGKAN SATU ORANG
Siapa? Pencipta kita. Tuhan kita. Penyelamat kita. Simple. Kita hanya harus belajar hidup dari satu pribadi, Tuhan. Kita hanya harus menyenangkan Tuhan.
Sebab aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku. | Yohanes 5:30
Anggaplah kita sedang pentas dan hanya pandanglah Tuhan sebagai penonton kita. Live in audience of one.
Hukum Taurat pertama mengajarkan untuk tidak ada Allah lain. Apapun yang kita prioritaskan lebih daripada Tuhan adalah allah lain. Karir, pacar, hobi, dan lainnya bisa jadi allah.
Hukum kedua adalah jangan membuat allah lain. Sukses, uang, sex, hubungan dapat menjadi Tuhan. Saat hal-hal lain menjadi lebih penting dari Tuhan, itu sudah menjadi berhala kita.
Terkadang kita lebih mengutamakan pendapat manusia daripada pendapat Tuhan. Kita tidak mau bicara sebagai orang Kristen karena kita lebih memikirkan pendapat mereka tentang kita (fanatik atau terlalu religius dan lain sebagainya) daripada pendapat Tuhan. Jika kita mendahulukan pendapat mereka, kita sudah memberhalakan pendapat orang lain.
SUATU HARI KITA AKAN MEMBERIKAN TANGGUNG JAWAB ATAS HIDUP KITA
Banyak orang Kristen yang memilih untuk diam jika ada yang berbicara tentang kekristenan. Bahkan pertanyaan-pertanyaan seperti apakah Yesus sat-satunya jalan ke surga sering dijawab dengan serahkan saja kepada Tuhan atau kedaulatan Tuhan. Padahal kita tahu kebenaran. Kita tahu itu Tuhan sudah berbicara di dalam Alkitab, tapi kenapa kita masih suka menyerahkan jawabannya kepada Tuhan?
Suatu saat nanti di surga, Tuhan akan meminta pertanggunganjawaban dari kita. Dia akan bertanya apa yang kita bicarakan saat bersama-sama dengan teman-teman kita? Apa yang kita perbuat saat mereka mulai berbicara mengenai Yesus? Apakah kita hanya diam saja karena takut kita tidak akan diterima? Atau kita berani mengambil tanggung jawab untuk bersaksi atau mengatakan kebenaran?
Ingat Yesus mati di kayu salib dan Dia tidak menyangkal kita. Kenapa kita harus menyangkal Yesus?
Integritas lebih penting dari popularitas.
Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak manusia juga akan malu karena orang itu. | Lukas 9:26
TUHAN MEMBENTUK KITA UNTUK MENJADI KITA
Tuhan tidak mau saya menjadi kamu. Saat bertemu Tuhan di surga, Tuhan tidak akan menanyakan, “Kenapa kamu tidak menjadi seperti kakakmu? Ayahmu?”
Tapi Dia akan menanyakan, “Apakah kamu memenuhi tujuan kamu diciptakan?”
Jadi jangan pernah menjadi seperti ekspetasi orang lain. Jadilah seperti ekspetasi Pencipta kita. Jadilah diri kita sendiri.
The plan of God is good for you. Other people’s plan is not so important.