Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. | Lukas 2:1-7
Yesus lahir di sebuah kandang. Padahal Dia adalah Raja yang dinubuatkan, Raja yang dinanti-nantikan. Dialah yang akan menjadi penyelamat dunia. Selama ribuan tahun nubuat tentang Dia sudah ada. Tapi saat Dia benar-benar muncul, kenapa tidak ada tempat bagi-Nya untuk lahir?
Jika kita seorang pengusaha dan kita adalah pemilik penginapan yang mengatakan tidak ada tempat untuk Yesus, kita telah melewatkan kesempatan paling luar biasa dalam hidup kita. Penginapan kita akan menjadi terkenal. Kita bisa mempromosikan bahwa ‘Penyelamat dunia lahir di penginapan ini.” Tapi nyatanya kita sering tidak memiliki tempat untuk Yesus. Kita bahkan suka mengusir-Nya keluar. Kita tidak mau Dia terlihat di tempat umum.
Bahkan sekarang Yesus tidak merayakan ulang tahunnya lagi. Natal mulai berubah bukan menjadi tentang kelahiran Yesus, tapi lebih ke perayaan dan liburan bersama teman dan keluarga. Lebih banyak orang tua menceritakan tentang Santa Clause kepada anak-anaknya daripada cerita tentang Yesus. Kita menarik Yesus keluar dari Natal.
Apakah kita masih menyediakan kamar untuk Yesus?
Bagaimana kita menyediakan kamar untuk Yesus?
Alasan kita tidak menyediakan kamar bagi Yesus adalah alasan yang sama dengan yang penjaga penginapan miliki. Hati kita bagaikan sebuah penginapan. Dalam hati kita, kita punya banyak ruangan. Kita punya ruang keluarga dalam hati. Itulah tempat untuk keluarga. Kita punya ruang kerja dimana kita menaruh pekerjaan kita semua di sini. Kita punya ruang makan, ruang tidur, ruang belajar, dan gudang dimana kita menaruh semua sampah dan barang-barang yang tidak dibutuhkan.
Kenapa kita tidak menyediakan kamar untuk Yesus?
1. KITA TIDAK MEMBERI PERHATIAN
Kita tidak sadar ketika Yesus muncul. Yesus selalu ada di dalam hidup kita, tapi kita suka tidak memperhatikan. Dia ada dalam setiap kesempatan yang kita lewatkan. Dia ada dalam setiap masalah karena Dia mau kita bertumbuh. Dia ada dalam perkataan orang lain untuk kita. Kita hanya tidak melihatnya. Ini seperti frekuensi suara radio dimana kita harus tune in pada frekuensi itu. Suara itu ada, kita hanya tidak tune in. Yesus ada, kita hanya tidak tune in.
Dalam Alkitab Yesus sering muncul dan orang-orang tidak mengenal-Nya.
Mereka melihat Yesus, tetapi ada sesuatu yang membuat mereka tidak mengenal Dia. | Lukas 24:16 (BIS)
Ada saatnya juga saat Yesus meminta air dari seorang perempuan yang sedang mengambil air. Perempuan itu tidak mengenal Yesus.
Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup. | Yohanes 4:10
Lebih mudah bagi kita untuk ingat Yesus saat Natal dengan adanya musik-musik Natal dan ornamen serta hiasan Natal. Sangat mudah untuk menyediakan tempat untuk Yesus saat Natal. Tapi bagaimana dengan bulan-bulan lainnya? Bagaimana dengan hari-hari biasa kita yang sibuk?
Saat kelahiran Yesus di Betlehem, semua penginapan punya kamar. Tetapi masalahnya semua kamar sudah dipesan. Semuanya sudah ada yang tempati. Kamarnya ada hanya tidak tersedia.
Itu sama dengan hati kita. Hati kita dibuat sepenuhnya untuk Tuhan. Kita diciptakan untuk Tuhan tinggal dalam kita. Tapi yang terjadi adalah kita mengundang hal-hal lain dalam hati kita. Hati kita dipenuhi dengan ide lain, cinta lain, komitmen lain, dan lain-lainnya sehingga penuh dan tidak ada ruang untuk Yesus dalam hidup kita.
Kita memenuhi hati kita dengan banyak hal sehingga Yesus tidak bisa menempati hati kita.
Pernahkah kita memperhatikan kalau barang-barang di kamar atau gudang kita semakin bertambah dan bertambah? Kadang kita tidak suka membuang barang kita dan terus menambah barang-barang baru sampai tidak ada tempat. Kita tidak mau membuang hal-hal lain dalam hidup kita sehingga tidak bisa memenuhi hati dan pikiran kita untuk Yesus. Kita memenuhi hidup kita.
Ketika hidup kita dipenuhi dengan hal-hal lain, kita tidak punya ruang untuk berkat-berkat yang Tuhan mau berikan.
Berkat kehidupan, kesehatan, karir, kasih, dan berkat-berkat lainnya. Kita telah melewatkannya karena kita tidak punya ruang untuk-Nya.
2. TEMPAT KITA SUDAH PENUH
Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. | 1 Korintus 2:14
Kita tidak menaruh apapun karena sudah terlalu penuh. Kita tidak membuat batasan. Hidup kita terlalu dipenuhi dengan hal-hal yang berlebihan. Itulah sebabnya kita tidak menerima apa-apa dari Tuhan.
Tetapi khawatir tentang hidup mereka dan ingin hidup mewah. Nafsu untuk berbagai hal masuk ke dalam hati mereka. Karena itu kabar dari Allah terhimpit di dalam hati mereka, sehingga tidak berbuah. | Markus 4:19 (BIS)
Alasan orang tidak mau datang ke gereja atau ke dalam komunitas, itu karena mereka tidak menyediakan ruang dalam hati mereka. Kita suka berpikir untuk melakukan sesuatu yang benar, tapi saat sampai di rumah kita terlalu mudah dialihkan dengan hal-hal lain sehingga kita tidak menghasilkan buah yang produktif.
Misalnya saja saat sudah seharian bekerja, kita memutuskan malamnya untuk datang komsel. Tapi setibanya di rumah kita mulai merasa lelah atau tidak ada yang mau mengantar kita ke komsel. Kita akhirnya tidak datang dan bertumbuh di dalam komsel.
Tuhan mau kita memiliki lebih banyak sukacita dan kepenuhan ilahi. Dan itu bisa dilakukan dengan menyederhanakan hidup kita.
Kita bahkan bisa memenuhi hidup kita dengan hal-hal yang baik, tapi kita tetap tidak punya waktu untuk Tuhan.
Kita bisa pergi ke gereja setiap hari dan terlibat pelayanan sampai Tuhan tidak punya waktu untuk bekerja dalam hidup kita. Itulah sebabnya Tuhan meminta kita untuk menguasai hidup kita dan jadilah tenang.
Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. | 1 Petrus 4:7
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” | Lukas 10:39-42
Marta terlalu sibuk dengan persiapannya. Sama dengan Natal, kita terlalu sibuk dengan segala persiapannya sampai terkadang kita lupa tentang Yesus sendiri. Maria lebih mau mengenal Yesus. Itulah yang lebih penting. Yang terpenting dan bertahan sampai kekekalan adalah pengenalan kita akan Tuhan.
Yang terpenting dalam hidup kita bukanlah mengumpulkan lebih banyak uang, menjadi terkenal, atau bersenang-senang; tapi yang terpenting adalah kita mengenal Yesus, Pencipta kita, dan membangun hubungan dengan-Nya supaya kita bisa memiliki hubungan dengan-Nya di kekekalan.
Jika Iblis tidak bisa membuat kita jahat, dia hanya membuat kita sibuk.
Dia tidak peduli apa yang mengalihkan kita. Tidak harus jahat, selama itu bisa membuat kita tidak memberi perhatian pada Tuhan. Saat Tuhan menjadi pusat kehidupan kita tidak akan ada yang bisa menggoyahkan kita karena Tuhan tidak bisa pergi dari kita. Semua hal lain bisa.
Jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. | Ulangan 8:14
3. KITA MENGANGGAP TIDAK PERLU
Kita mungkin hidup di dalam kehidupan yang baik. Tapi ada yang lebih baik dari itu. Saat kita makan spaghetti di satu tempat, kita pernah merasa itu makanan paling enak. Tapi saat kita mencoba makanan di tempat lain, kita merasa makanan itu jauh lebih enak dari spaghetti. Ada hidup yang lebih baik dari yang kita anggap baik. Cari tahu itu. Jika tidak kita adalah orang yang bodoh.
Kenapa penjaga penginapan berkata tidak ada tempat? Karena dia tidak peduli dengan orang lain selama kamarnya sudah penuh. Itu hidup kita, itu penginapan kita, dan itu sudah penuh. Kita sering berkata seperti itu. Hidup saya sudah penuh dan tidak ada tempat lagi untuk Tuhan.
Orang berdosa tidak peduli akan TUHAN, karena angkuhnya ia berpikir Allah tak ada. | Mazmur 10:4
Siapakah Tuhan kita?
Apapun yang kita paling sering pikirkan, itulah Tuhan kita.
Karena yang paling sering kita pikirkan, itulah yang paling kita peduli. Untuk beberapa orang pekerjaan adalah tuhan mereka. Keluarga adalah tuhan mereka. Apapun yang kita nomor satukan adalah tuhan kita. Dan selain Tuhan, itu adalah berhala. Kita percaya Tuhan menciptakan kita. Kita percaya Tuhan menyelamatkan kita. Tapi kita berkata kepada Tuhan untuk tetap pada tempat-Nya dan kita berada di tempat yang lain. Yang terjadi kemudian kita melewatkan tujuan kita yang sebenarnya.
Kita tidak dibuat untuk terputus dari Tuhan. Kita mulai kekurangan tenaga. Semua alat elektronik tidak akan berguna jika tidak terhubung pada kontak. Mereka tidak akan berguna jika tidak terhubung pada kontak.
Kita tidak akan bisa memenuhi tujuan kita jika tidak terhubung pada Tuhan yang menciptakan dan mengetahui tujuan hidup kita.
Kenyataannya, sudah sifat alami manusia untuk tersesat.
Kita semua seperti domba yang tersesat, setiap orang mengambil jalan mereka sendiri. | Yesaya 53:6 (AYT)
Kita tersesat dan melakukan apa yang kita mau. Itu berita buruknya. Tapi berita baiknya jika kita menyediakan kamar untuk Tuhan maka kita akan mendapatkan banyak keuntungan.
KENAPA SAYA HARUS MEMBUAT RUANG UNTUK YESUS
1. UNTUK MENGENALI PENCIPTA DAN PENYELAMAT SAYA
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. | Yohanes 1:3-4
Tuhan menciptakan kita. Dan bukan hanya menciptakan saja, Dia juga menyelamatkan kita. Kenapa kita harus mengenal pencipta dan penyelamat kita?
Surga adalah tempat yang sempurna. Jika Tuhan menempatkan orang-orang tidak sempurna di surga, surga tidak akan menjadi tempat yang sempurna lagi. Jika kita orang-orang tidak sempurna masuk surga, kita akan membawa nafsu, ego, pengkhianatan, penolakan, pembunuhan, pemerkosaan, dan hal-hal buruk lainnya; maka surga tidak akan sempurna lagi. Surga akan sama menjadi bumi. Jadi Tuhan datang dengan rencana-Nya. Dia datang saat Natal. Dia memberi Yesus. Yesus akan mati dan menanggung semua dosa kita. Dia akan memberikan kesempurnaan untuk kita sehingga kita bisa berjalan dalam kesempurnaan di dalam surga karena Yesus.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. | Yohanes 3:16
Tidak peduli apa latar belakang dan agama kita, siapapun yang percaya kepada Yesus tidak akan binasa. Yesus datang untuk semua orang.
Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. | Yohanes 1:11-12
Kita menjadi bagian keluarga Tuhan. Tuhan menciptakan semua orang. Tuhan punya tujuan untuk semua orang. Tapi Tuhan hanya menjadi Bapa untuk mereka yang percaya pada Yesus yang Dia kirimkan saat Natal.
2. UNTUK MENIKMATI KEHIDUPAN DENGAN TUJUAN, KEDAMAIAN, DAN KUASA
Semakin kita menyediakan ruang untuk Yesus, semakin Dia bekerja dalam tujuan, kedamaian, dan kuasa dalam hidup kita. Banyak orang yang sukses dan kaya tapi masih merasa ada yang hilang dalam hidup mereka. Jawabannya memang benar ada yang hilang dalam hidup kita. Kita dibuat untuk sesuatu yang lebih. Kita dibuat untuk lebih dari uang. Kita dibuat untuk suatu arti.
Uang mungkin bisa memudahkan hidup, tapi tidak memberi arti dalam hidup.
Hidup tanpa arti dan tujuan adalah menyedihkan.
Kami tidak menutup hati untuk kalian, hanya kalianlah yang menutup hati terhadap kami. Sekarang, biarlah saya berbicara seperti kepada anak-anak saya sendiri. Bukalah juga hatimu terhadap kami. | 2 Korintus 6:12-13 (BIS)
Bukalah hidup kita untuk Tuhan.
Aku meninggalkan damai sejahtera bagimu, Aku memberikan damai sejahtera-Ku kepadamu. Bukan seperti yang dunia berikan, Aku memberikannya kepadamu. Jangan biarkan hatimu digelisahkan, dan jangan biarkan dia takut. | Yohanes 14:27 (MILT)
Semua di sekitar kita tidak bekerja dengan benar. Kekacauan dimana-mana. Tapi entah bagaimana kita masih merasa damai. Itulah damai yang datang dari Yesus, Pangeran Damai. Dia tidak mau kita hidup dalam ketakutan.
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. | 2 Timotius 1:17
Semakin kita memberikan kendali hidup kita untuk Tuhan, semakin kita bisa mengendalikan diri.
Semua kebiasaan buruk, kesakitan, luka yang tidak bisa kita ubah; kita butuh kuasa Roh Kudus untuk mengubahnya. Ketika Yesus berjalan dalam sebuah ruangan, Dia memenuhi ruangan itu dengan damai.
Jika kita punya kekhawatiran, kesedihan, kecemasan, ketakutan, dan hal lain yang membuat kita tidak damai; itu berarti kita tidak mengundang Yesus dalam hati kita. Karena Dialah yang membawa kedamaian.
Bagaimana supaya tidak takut? Penuhi hidup dengan kasih. Karena kasih adalah obat untuk ketakutan.
Dalam kasih, tidak ada ruang untuk ketakutan, karena kasih yang sempurna mengusir semua ketakutan.
Kasih yang sempurna hanya bisa kita dapatkan dari Yesus yang memiliki kasih yang sempurna. Kita bisa mengasihi karena kita diciptakan serupa dengan Yesus yang adalah kasih sendiri.
Alasan kenapa penjaga penginapan tidak memberi kamar untuk Yesus tidak menghalangi Yesus untuk lahir ke dunia. Tindakan saya tidak menghentikan Tuhan. Tuhan punya rencana. Ketika penjaga penginapan berkata tidak kepada Tuhan, itu tidak menyakit Tuhan. Itu malah menyakiti mereka karena mereka melewatkan berkat terbesar dalam hidup mereka.
Jika kita tidak mau memberi ruang untuk Tuhan, itu bukan masalah untuk Tuhan. Jika kita hanya memberikan ruang Minggu atau ruang natal untuk Yesus tapi tidak ruang-ruang lainnya (keluarga, pekerjaan, dan lainnya), itu hanya mencegah ruang-ruang tersebut untuk diberkati Tuhan. Kitalah yang rugi.
Belajar dari penjaga penginapan:
- Natal adalah tentang membuat ruang untuk Yesus dalam hidup kita.
- Waspadalah terhadap kesibukan. Kita terlalu sibuk sehingga tidak menyadari apa yang sedang Tuhan lakukan tepat di depan mata saya.
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. | Wahyu 3:20
Tuhan adalah Immanuel, selalu bersama kita. Tapi apakah kita selalu bersama Dia? Jangan melewatkan Tuhan dalam hidup kita. Buatlah ruang saat tak ada ruang. Masih ada waktu untuk melihat hidup kita. Masih ada waktu untuk me-reserve ruang untuk Yesus. Apakah kita membuka pintu atau menjadi orang yang berkata “tidak ada kamar” untuk Yesus?
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. | Wahyu 3:20