Memilih Berbahagia


Kita suka memikirkan ketika kita bla bla bla, maka kita akan berbahagia.

Pembunuh kebahagiaan:

  1. Sakit / luka.
  2. Orang lain.
  3. Tekanan (dalam atau luar).
  4. Masalah.

Filipi 1:12-30

Kesaksian Paulus dalam penjara

1:12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,

1:13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.

1:14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.

1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.

1:16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,

1:17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.

1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,

1:19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.

1:20 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.

1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

1:23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus–itu memang jauh lebih baik;

1:24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.

1:25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,

1:26 sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.

Nasihat supaya tetap berjuang

1:27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,

1:28 dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.

1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

1:30 dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.


Paulus, saat menulis itu, sedang berada dalam penjara. Dia menghabiskan dua tahun di penjara atas tuduhan yang salah. Kemudian dia dikirim ke Roma dan kapalnya mengalami bencana sehingga dia berakhir di sebuah pulau terpencil dimana dia digigit ular beracun. Setelah itu dia kembali dipenjara selama dua tahun lagi di Roma dengan penjaga yang merantainya 24 jam sehari. Jadi dia tidak memiliki privasi sama sekali. Paulus punya segala alasan untuk menjadi tidak bahagia. Tapi dia memberikan contoh untuk kita supaya bisa tetap berbahagia.

jail-cell-prison

Surat yang dia tulis untuk gereja di Filipi sangat personal. Paulus menceritakan bagaimana dia tetap mempertahankan sukacitanya walaupun sedang berada dalam penjara.

Bagaimana supaya kita bisa tetap berbahagia walau apapun yang terjadi? Kita bisa mempelajarinya. Paulus memberikan 4 kebiasaan yang dapat kita jadikan teladan.


APAPUN YANG TERJADI, KITA DAPAT BERBAHAGIA JIKA KITA

1. MELIHAT SETIAP MASALAH DARI SUDUT PANDANG TUHAN

Ketika kita tidak melihat gambaran yang besar, kita menjadi sedih dan kecewa. Kita tidak melihat dari sudut pandang Tuhan. Kita tidak melihat apa yang Tuhan sedang lihat. Tuhan sedang mengerjakan sesuatu, bahkan setiap kesalahan kita juga bisa masuk dalam rencana-Nya. Paulus tahu itu.

Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil. | Filipi 1:12

Paulus mau menginjil di Roma sejak dia percaya Kristus. Itu adalah mimpi besarnya. Roma adalah pusat dunia. Roma adalah ibukota istana. Roma adalah kota yang paling megah. Tidak ada kota yang lebih penting dari Roma. Tuhan merencanakan Paulus akan menjadi tahanan kerajaan Caessar. Pada jaman itu Caessar adalah Nero. Nero adalah kaisar yang kejam. Sebagai tahanannya, Paulus tentu saja dapat berbicara dengan segala macam orang penting di sana karena dia adalah tahanan penting yang dirantai 24 jam. Mereka mengganti penjaganya setiap 4 jam. Selama 2 tahun, jika dijumlahkan Paulus bersaksi 4,380 penjaga. Siapakah yang menjadi tahanan sebenarnya di sana. Siapa yang memerdekakan siapa?

Paulus sudah menanam benih di istana Roma. Bahkan beberapa keluarga Nero menjadi orang percaya karena Paulus berada di dalam penjara. Bukan hanya itu, Paulus yang tidak bisa tinggal diam selain bersaksi juga menulis surat yang menjadi bagian dari Perjanjian Baru. Itulah dampak besar yang Tuhan rencanakan dari penderitaan Paulus. Itulah perspektif Tuhan.

Lihatlah dari perspektif Tuhan saat kita menghadapi masalah.

Tuhan memiliki gambaran yang besar dan kita harus menghadapi masalah itu dengan iman kita.

Apa saja yang terjadi saat kita menghadapi masalah dengan iman?

aaeaaqaaaaaaaadwaaaajdlimgvlnty1lwu4mjytndbmzc1hyja3lwi1zjdmnjjkmgy0mq

SETIAP KITA MENGHADAPI MASALAH DENGAN IMAN…

  • ITU ADALAH KESAKSIAN UNTUK YANG BELUM PERCAYA

Sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus. | Filipi 1:13

  • ITU ADALAH SEMANGAT UNTUK YANG PERCAYA

Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut. | Filipi 1:14

Pernahkah kita berpikir bahwa semua masalah yang kita hadapi dimaksudkan Tuhan untuk mendatangkan dua tujuan ini? Menjadi kesaksian bagi orang tidak percaya dan semangat untuk orang percaya.


2. TIDAK MEMBIARKAN YANG LAIN MENGUASAI SIKAP SAYA

Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara. | Filipi 1:15-17

Paulus memberitahu tentang 4 macam orang dalam hidupnya.

PENGKRITIK

Mereka suka dengki dan perselisihan. Mereka suka berargumen. Mereka suka mengkritik. Kita tidak membutuhkan persetujuan orang lain untuk berbahagia. Jika mereka tidak bahagia, itu pilihan mereka. Tapi sukacita adalah pilihan kita. Kita yang memilih seberapa besar kita berbahagia.

TEMAN

Mereka memberitakan dengan maksud baik karena kasih.

KOMPETITOR

Ada orang-orang dalam pelayanan yang digerakkan ego. Mereka menjatuhkan orang lain untuk mengangkat mereka. Setiap kita memiliki kompetitor. Kita bisa memiliki kompetisi kapan saja dimana saja. Kompetisi atas anak kita, rumah kita, gaya kita, fisik kita, sepatu kita, dan lainnya. Jika kita mulai berkompetisi, kita tidak akan bisa berbahagia karena kita sibuk membiarkan ego menguasai kita.

KONSPIRATOR

Mereka inilah yang mau mendatangkan masalah untuk kita. Mereka mau memperberat beban kita. Alat utama mereka adalah gosip. Gosip adalah tanda utama dari seorang pembawa masalah. Mereka adalah teroris emosi.

shutterstock_166745825

Sikap Paulus:

Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita. | Filipi 1:18

Tidak mengapa, tidak peduli apapun yang mereka lakukan terhadap Paulus, Paulus tidak akan membiarkan siapapun mencuri sukacitanya. Orang lain tidak akan mengontrol kita.

Hendaklah kalian selalu berani; jangan takut terhadap lawan-lawanmu. Dengan demikian kalian menunjukkan bahwa mereka pasti akan kalah, dan kalian akan menang, karena Allah sendirilah yang memberikan kemenangan kepadamu. | Filipi 1:28 (BIS)

Jika kita mau tetap berbahagia, kita melihat dari perspektif Tuhan dan memutuskan siapapun orang yang berusaha menguasai kita tidak akan pernah mengontrol kita.

Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku. | Filipi 1:29-30

Paulus berkata bahwa mereka sudah melihat penderitaan mereka di masa lalu dan mereka juga masih melihatnya menderita. Tapi Paulus tetap memilih untuk tetap berbahagia.


3. PERCAYA TUHAN AKAN MENGERJAKAN SEGALANYA

Ketika ada masalah kita bisa menyembah atau khawatir.

Jika kita menyembah lebih banyak, kita tidak akan semakin khawatir.

Saya akan tetap senang, karena saya tahu, bahwa berkat doa Saudara untuk saya dan pertolongan Roh Kudus kepada saya, semua ini akhirnya akan menghasilkan kebaikan bagi saya juga. | Filipi 1:19 (FAYH)

landscape-1448627232-woman-feet-walking

Paulus akan tetap senang. Dia memilih untuk tetap senang. Paulus memberikan 4 kekuatan dalam masalah.

  1. Paulus punya perspektif Tuhan. Dia tahu. Dia tahu Tuhan bekerja untuknya.
  2. Paulus punya orang-orang yang berdoa untuknya.
  3. Paulus punya Roh Kudus yang menolongnya.
  4. Paulus punya iman.

4. TETAP FOKUS PADA TUJUAN, BUKAN MASALAH

Paulus sedang menunggu hukuman mati. Itu bukanlah waktu yang berbahagia. Semua teman, pelayanan, dan privasinya telah diambil darinya. Tapi ada satu hal yang tidak bisa diambil darinya yaitu tujuannya.

Kita tidak bisa mengontrol apa yang orang lain lakukan terhadap kita atau terhadap sekitar kita, tapi kita bisa mengontrol respon kita. 

Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus–itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman. | Filipi 1:22-25

focus

Paulus bukan hanya tidak punya tujuan untuk hidup, tapi tujuan untuk mati. Jika mati, tujuannya adalah bersama Kristus. Tapi jika hidup, dia mau melayani Tuhan. Bagaimana cara melayani Tuhan yang tidak terlihat? Dengan melayani orang lain. Kita melayani Tuhan dengan melayani orang lain. Jika kita mengambilkan minum untuk orang lain dalam nama Yesus, itu sudah melayani.

Apapun yang kita lakukan untuk orang lain dengan tidak egois atas nama Tuhan, kita sedang melayani Tuhan.

Jalan menuju kebahagiaan adalah dengan memberikan diri kita untuk membantu orang lain, dengan tidak hidup untuk diri kita sendiri. Kebahagiaan tidak datang dari status, gaji, popularitas, sex, atau hal dunia lainnya. Kebahagiaan datang dari pelayanan. Jika kita tidak mengerti ini, kita tidak akan pernah berbahagia.

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. | Filipi 1:21

Bagiku hidup adalah…

Sukses? Posisi? Kuasa? Harga diri? Hiburan? Olahraga? Uang? Keluarga? Teman?

Bagaimana kita mengisi titik-titik itu akan menentukan kebahagiaan kita. Tidak ada yang layak mendapat tempat pertama dalam hidup kita selain Pencipta kita.


Saya akan tetap senang, karena saya tahu, semua ini akhirnya akan menghasilkan kebaikan bagi saya juga. | Filipi 1:19 (FAYH)

02. Memilih Berbahagia (Printout).jpg

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s