Melepas Penyu Donatello di Derawan


Yo yo welcome to my another travel story tanggal 23 – 27 Oktober kemarin. Kali ini saya dan grup yang saya sama sekali tak kenal (hanya 1 orang yang saya kenal) berangkat menuju tujuan Derawan yang terletak di Kalimantan.

Pagi-pagi sudah hampir ketinggalan pesawat sampai lari-lari di Terminal 3 (ada 2 orang yang ketinggalan pesawat juga karena McD jadinya mereka sampai malam harinya). Dan awal penerbangan (kurang lebih 2 jam) ke Balikpapan sudah mengalami turbulensi dan sempat parno juga saat pesawat melesat turun ke bawah beberapa kali sampai pramugari jongkok sambil memegang trolley makanan dan menyerukan seat belt agar dipakai. Puji Tuhan, kami semua dilindungi sampai ke Balikpapan dan lanjut lagi dengan pesawat kecil menuju Berau (kurang lebih setengah jam).

IMG_1159

Akhirnya tibalah kami di kampung wisata pulau Derawan, sebuah pulau kecil dimana masyarakatnya sangat ramah dan anak-anaknya neggemesin semua. Jangan kaget kalau kita akan menemukan makanan-makanan jaman kita kecil dulu seperti telor goreng kecil-kecil, pop ice, dan martabak mini. Jam 10 semua sudah pada tutup namun masih ada beberapa warung yang buka. rata-rata makanan di warung hanyalah nasi goreng, mie instan, dan kelapa. Ada tempat makan yang katanya baru buka seminggu dan keliahtan enak karena ada ayam gepreknya tapi saya dan grup tidak sempat makan.

Hari pertama kami hanya bermain-main di Derawan. Tempat menginap kami (Fisheries) langsung berhadapan dengan laut yang bening dan beberapa kali bisa nampak penyu di permukaan air. Banyak juga bulu babi di sana dan sempat disantap juga oleh beberapa teman saya.

Kami berangkat menuju pantai di bagian timur untuk memantau tempat sunrise (walaupun pada akhirnya tidak ada yang menikmati sunrise di sana). Dengan sepeda yang bisa disewa, kami menuju ke sana. Tidak terlalu jauh kalau dengan sepeda dan kami menikmati pemandangan pantai yang menurut saya sih sebenarnya biasa saja. Tapi ada satu spot foto dengan palang Derawan di sana yang cukup baik.

 

Sekembali dari pantai kita menemukan satu tempat warga yang menyimpan bayi telur penyu. Walaupun tidak digaji lagi oleh pemerintah, warga ini sudah terlanjir cinta dan menjaga bayi penyu sampai akhirnya menetas dan mengantar bayi-bayi penyu pergi ke laut lepas.

Ternyata telur-telur penyu itu dikubur cukup dalam dan saat menetas bayi-bayi penyu akan naik ke atas. Saya melihat bayi-bayi penyu yang keluar beramai-ramai ke atas dan di perut mereka masih ada semacam tali pusar (mungkin, ya) dimana mereka tidak membutuhkan makanan selama bulatan tali pusar itu belum hilang.

IMG_9328
Bye-Bye Donatello & Michelangelo

Malamnya kami mengantar kepergian bayi-bayi penyu itu di pinggir laut. Harus malam karena predator lebih sedikit. Pada siang hari banyak biawak dan burung-burung yang bisa menerkam bayi-bayi penyu saat berada di pinggir laut. Bayi-bayi penyu sangat sensitif pada cahaya dan mereka cenderung mengikuti arah cahaya.

Saya berkenalan dengan si Donatello yang awalnya saya lepas ke laut padahal belum boleh dilepas. Saya sudah panik dan berasumsi bahwa saya telah membunuh si Donatello. Tapi puji Tuhan, baby Donatello kembali ke daratan (entah terbawa ombak atau karena cahaya flash dari hp-hp saya dan grup).

Menurut guide di sana, bayi-bayi penyu ini akan merekam sekeliling pulau untuk mengenali rumah mereka. 40 tahun kemudian mereka akan kembali ke pantai yang sama untuk bertelor. Oh ya satu lagi, penyu betina bisa kawin dengan 4 penyu jantan sekaligus. Tangguh sekali, bukan?



Demikian info Animal Planet dari saya. Hari pertama yang tadinya saya pikir bakal membosankan karena tidak ada yang bisa dilakukan, pada akhirnya malah meninggalkan kesan tersendiri. Blog selanjutnya akan ada adegan terjun bebas di Goa Halo Tabung yang menyebabkan banyak cedera.

Be blessed!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s