Memfokuskan Hidup


Kunci untuk keberhasilan adalah fokus.

Semakin fokus sebuah laser, semakin besar kekuatan dari laser itu. Jika kita fokus kepada apa yang terpenting dari hidup kita, maka kita akan berhasil dalam hidup kita. Ketidakfokusan kita membuat kita lebih beban. Kita berusaha melakukan semuanya. Kita harus membuat batas antara beban dan keterbasan kita.

Manfaat dari batasan adalah supaya kita tidak hidup egois tapi hidup dengan tujuan.

Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya. | Efesus 1:18a

9a9410eb-3b1e-472e-92e5-8145e2495161

Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. | Efesus 5:17

Jangan sia-siakan hidup kita. Buat hidup kita berarti. Bagaimana kita melakukannya? Bagaimana kita bisa hidup dengan bijaksana? Jawabannya adalah dengan mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan yang benar.


Ada 4 pertanyaan kehidupan penting yang harus kita pertanyakan.

1. APA YANG AKAN MENJADI PUSAT KEHIDUPAN SAYA?

Ini berarti mempertanyakan untuk siapa dan untuk apa kita hidup.

Kita bisa memusatkan hidup kita di sekitar usaha, kesenangan, uang, ketenaran, dan lain-lain. Semuanya tidaklah buruk tapi mereka tidak akan bertahan jika kita menjadikannya pusat kehidupa kita karena kita bisa kehilangan semua itu.

Apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya. | Mazmur 62:10b

Kenapa kita tidak harus menjadikan harta kita pusat kehidupan? Karena kita bisa kehilangan semua harta kita. Kita akan berusaha menjaga uang kita dan fokus menyelamatkan harta kita agar tidak hilang. Selain itu kehidupan bukan hanya tentang harta. Nilai kita tidak diukur dari harta kita. Kita tidak akan membawa harta kita saat kita mati. Kenapa kita harus memusatkan hidup kita pada harta kita dan bertindak untuk mendapatkan lebih dan lebih?

god-chart1

Ketika kita menjadi orang percaya, pusat kehidupan kita berubah. Yesus menjadi pusat kehidupan kita.

Sebab kasih Kristus yang menguasai kami. | 2 Korintus 5:14a

Banyak orang membayangkan kehidupan mereka seperti potongan-potongan kue. Kita punya potongan-potongan dalam hidup kita. Kita punya potongan pekerjaan, ambisi, keuangan, seksualitas, hubungan, sosial, dan ada potongan Yesus dalam hidup kita. Itu tidaklah benar. Yesus bukan hanya bagian dari kehidupan kita, dia adalah isinya. Yesus adalah kesluruhan kue itu dan Dia mau mempengaruhi semua potongan kehidupan kita. Dialah kunci yang menyatukan semuanya. Yesuslah pusatnya.

Ketika Yesus adalah pusat kehidupan kita, maka kekhawatiran kita akan berkurang. Ketika kita khawatir, itu adalah tanda bahwa Yesus mulai bergerak berpindah dari pusat kehidupan kita. Kita membiarkan orang lain atau sesuatu menjadi pusat kehidupan kita selain Tuhan.

Saat orang lain atau sesuatu menjadi pusat kehidupan kita, kehidupan kita akan hancur saat kita kehilangan semuanya. Tapi Tuhan tidak akan pernah diambil dari kita, jadi jika kita menjadikan Tuhan pusat kehidupan maka hidup kita tidak akan tergoncangkan.

Jadi obat nomor satu untuk stress kita adalah menjadikan Yesus pusat kehidupan kita.

Apakah kita akan memfokuskan hidup kita pada DIRI SENDIRI atau TUHAN?

Bagaimana kita tahu bahwa Yesus adalah pusat kehidupan kita? Bagaimana kita tahu apa yang menajdi pusat kehidupan kita? Jawabannya sangat mudah. Apa yang paling sering kita pikirkan? Apapun yang paling sering kita pikirkan adalah pusat kehidupan kita. Uang? Pacar? Keluarga? Usaha? Apapun itu, itu adalah pusat kehidupan kita dan bisa jadi itu bukanlah Tuhan.

Jika kita mau stress kita berkurang, jadikan Tuhan pusat kehidupan kita.


2. APA YANG AKAN MENJADI KARAKTER KEHIDUPAN SAYA?

Kita tidak akan membawa karir atau harta kita dalam kekekalan tapi karakter kita akan kita bawa. Hidup ini adalah persiapan untuk kekekalan nanti dan Tuhan sedang mengembangkan karakter kita supaya kita bisa membawanya ke dalam kekekalan nanti. Tuhan punya tujuan dalam hidup kita saat kita menerima-Nya.

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. | Roma 8:29

Tuhan mau kita menjadi seperti Yesus, anak-Nya. Dia mau kita memiliki kesukaan dan karakter seperti Yesus.

character

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. | Filipi 2:5

Itu adalah seumur hidup proyek dimana kita harus bertumbuh dalma karakter sehingga menjadi Yesus. Tidak jarang Tuhan akan menaruh kita di posisi Yesus supaya kita bisa menajdi seperti Yesus. Yesus menghadapi kesendirian. Kita juga mengalami kesendirian. Yesus menghadapi pencobaan, kita juga. Yesus menghadapi kekecewaan, kita juga akan mengalaminya supaya kita bisa bertumbuh menjadi seperti Yesus.

Apapun situasi kita, baik atau buruk, adalah cara Tuhan untuk membangun karakter kita.

Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan. | 2 Petrus 1:5

Kita perlu ingat bahwa cara Tuhan mengembangkan karakter kita suka berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Tuhan akan menaruh kita ke dalam situasi yang berbeda saat mau mengajarkan karakter. Saat kita akan belajar kasih, Tuhan tidak akan menaruh kita di sekitar orang-orang yang mengasihi kita. Dia akan menaruh kita ke situasi orang-orang yang tidak layak dikasihi. Itulah cara kita mengasihi.

grow-your-character

Karakter akan terbentuk dari kebiasaan baik. Tidaklah mudah mengembangkan kebiasaan baik dan seringkali tidak mengenakkan.

Apakah kita akan memfokuskan hidup kita pada KENYAMANAN atau KARAKTER?


3. APA YANG AKAN MENJADI KONTRIBUSI HIDUP KITA?

Bagaimana kita menggunakan talenta dan kemampuan kita dalam kehidupan ini? Apakah kita akan menggunakannya untuk kepentingan diri kita sendiri atau membantu orang lain?

Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. | 1 Petrus 4:10

Kita diciptakan untuk saling melayani, saling membantu satu dengan yang lain. Kita semua berbeda tapi ada satu kesamaan dari setiap kita. Kita semua mau membuat perbedaan. Mungkin ktia sudah menyerah tapi jauh di dalam hati, kita mau melakukan itu. Darimana kita mendapatkan keinginan itu? Dari Tuhan.

serve

Kita mau meninggalkan dampak dan jejak kita. Kita mau mempengaruhi orang lain.

Kita mau membuat perbedaan di dunia ini.

Kita mendapatkan keinginan itu dari Tuhan. Tuhan menciptakan kita untuk membuat perbedaan, untuk memberikan kontribusi dalam dunia ini.

Kita tidak ditaruh di dunia ini hanya untuk mengisi ruang, untuk bernafas, menggunakan sumber daya yang ada, dan meninggal. Tidak. Tuhan menciptakan untuk alasan yang unik dan kita diciptakan dengan unik. Jadi kita diciptakan untuk memberikan kontribusi yang unik. Tuhan membentuk kita dengan karunia rohani, hati, kemampuan, kepribadian, dan pengalaman kita yang berbeda dengan orang yang lain.

Kita diciptakan berbeda supaya kehendak Tuhan di dunia ini semuanya bisa terjadi.

Jadi kita harus fokus untuk memberikan kontribusi kita. Mungkin kita berpikir bahwa kontribusi kita mungkin tidak akan berarti. Kita tidak akan pernah tahu itu. Siapa yang menyangka bahwa bayi yang lahri di Betlehem akan mengubah dunia? Siapa yang tahu bahwa perkataan kita atau perbuatan kita bisa mengubah hidup seseorang atau sejarah dunia ini? Kita tidak akan tahu itu sampai di surga nanti. Jadi tetaplah berikan kontribusi.

Contoh dari orang yang punya batasan dalam hidupnya dalah dari cerita orang Samaria yang baik. Yesus menceritakan ada orang Yahudi yang dirampok di jalan. Seseorang yang religius datang dan menemukannya, tapi dia hanya melewatkan orang itu karena dia tidak punya waktu untuk menolongnya. Ada pertemuan dan deadline jadi dia tidak ada waktu untuknya. Seberapa banyak dari kita yang melewati orang yang bannya kempes dan berpikir bahwa kuta tidak punya waktu atau kita takut dilukai? Kita tidak punya waktu untuk berbuat kebaikan.

Orang kedua juga lewat dan dia adalah seorang pemimpin rohani. Dia punya agenda sendiri, tujuan sendiri, ambisi sendiri, dan dia tidak mau berurusan dengan orang itu. jadi dia putar arah. Terakhir adalah orang Samaria. Orang Yahudi dan Samaria saling membenci. Jadi orang Samaria ini punya banyak alasan untuk tidak membantunya. Tapi dia malah berhenti dan membantunya. Dia memberi minum, obat, dan membawanya di atas keledainya ke penginapan. Dia mengurus semua biaya orang tersebut.

43d0de23657822829d39a8ae268bb833

Kapan terakhir kita melakukan kebaikan untuk orang asing? Mungkin tidak pernah. Kenapa? Karena kita tidak punya batasan dalam hidup kita.

Orang Samaria memiliki batasan.

  • Pertama orang Samaria punya batasan waktu. Dia punya waktu untuk berhenti dan menolong orang lain yang membutuhkan.
  • Kedua dia punya batasan keuangan. Dia punya cukup uang untuk membantu orang lain. Kadang kita tidak mau membantu orang lain karena kita terlalu sayang dengan uang kita atau bahkan kita sendiri tidak punay uang tersebut. Kita tidak bisa membantu orang bahkan di saat kita mau karena kita tidak punya.
  • Ketiga dia punya batasan energi. Dia tidak terlalu stress dan berpikri bahwa dia punya maslaah sendiri. Hasilnya dia bisa membantu orang itu.

Setiap hari kita melewati orang-orang yang membutuhkan kita tapi nyatanya kita terlalu fokus dengan hidup kita sehingga beban kita sudah cukup banyak dan tidak ada waktu untuk berhenti dan menolong. Kita tidak bisa memberikan kontribusi.

Hanya da 2 orang di dunia, pemberi dan penerima.

Suatu saat nanti Tuhan akan bertanya kepada kita apa yang kita lakukan dengan apa yang sudah Tuhan berikan dan percayakan kepada kita.

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. | 1 Efesus 2:10

Apakah kita akan memfokuskan hidup kita pada MENERIMA atau MEMBERI?

Setiap kita menggunakan talenta dan kemampuan kita untuk orang lain, itu adalah pelayanan.


4. APA YANG AKAN MENJADI KOMUNIKASI HIDUP KITA?

Apa yang mau Tuhan katakan pada dunia melalui kita? Tahukah kita bahwa Tuhan mau menggunakan kita untuk memberitakan sesuatu pada dunia? Itu dinamakan kesaksian hidup.

Setiap kita mengatakan bahwa inilah yang Tuhan lakukan dalam hidup kita, itu adalah kesaksian hidup kita. Setiap kita menceritakan bahwa kita punya masalah dan Tuhan membantu kita melewatinya, kita sedang berbagi kesaksian hidup. Hanya kita yang bisa membagikan pesan kehidupan itu, tidak ada orang lain yang bisa.

Prophecy-series-3.jpg

Jika kita tidak membagikan kesaksian hidup kita maka dunia sedang dicurangi. Kenapa? Karena pesan terbaik adalah pesan pribadi, datang dari seseorang. Saat Tuhan mau membagikan pesan kasih-Nya, Dia tidak membagikannya melalui email. Tapi Tuhan datang secara personal. Firman menjadi daging. Akhirnya kita bsia mengerti pesan Tuhan itu.

Itulah sebabnya Tuhan mau kita menunjukkan pesan kita dengan hidup kita. Tuhan mau orang-orang melihat hidup kita dan melihat kasih-Nya.

Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu. | 1 Tesalonika 1:8

Kita mungkin bukan seorang pendeta atau pengkotbah, tapi justru itu bagus karena banyak orang yang anti terhadap pendeta atau kotbah. Kita suka malas mendengarkan kotbah. Kesaksian hidup kita jauh lebih berarti dan berkuasa daripada kotbah.

Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus. | Filipi 1:27a

spread-good-news-m-860x450_c

Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. | Kisah Para Rasul 20:24

Kita harus memberitahu orang lain bahwa kita berbeda. Kita harus memberitahu mereka kenapa kita berbeda, kenapa kita menjadi baik, kenapa kita menjadi sabar, kenapa kita menjadi lebih tidak khawatir. Kita tidak perlu menjadi sempurna untuk membagikan kesaksian hidup, kita hanya perlu menjadi otentik, menjadi diri kita sendiri.

Apa yang akan menjadi komunikasi hidup kita? Tunjukkan dan bagikan. Contoh jauh lebih jelas daripada teori.

Kita seringkali memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang kita daripada membawa mereka ke surga.

Apakah kita memfokuskan hidup kita pada MENGANGKAT DIRI KITA atau MEMBAGIKAN KRISTUS?


Tuhan sedang mengawasi kita dan melihat bagaimana kita akan menjawabnya.

Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. | Efesus 5:17

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s