Petualangan liburan kemarin saat di Hong Kong adalah menuju ke Ngong Ping Village yang berada di Pulau Lantau. Saya dan keluarga harus berangkat menggunakan MTR ke Tung Chung Cable Car Terminal yang terletak di MTR Tung Chung Station. Dari stasiun itu hanya berjalan 5 menit dari Exit B untuk tiba di Car Terminal.
Kami sudah membeli tiket Crystal Cabin pulang pergi secara online karena lebih murah, bisa lewat Traveloka atau Klook. Sebenarnya bisa juga menggunakan bus unuk ke Ngong Ping Village tapi tentunya pengalaman menaiki kereta gantung Crystal Cabin lebih seru karena di dasar kereta gantungnya adalah kaca jadi kita bisa melihat pemandangan 360 derajat seperti seekor burung yang sedang terbang.
Antriannya sangat panjang di Car Terminal, mungkin karena waktu itu sedang hari libur (hari Bakcang), 7 Juni 2019. tapi antrian Crystal Cabin memang lebih cepat. Saat menaiki kereta gantung, sudah ada tukang foto yang siap mendokumentasikan kita. Untungnya saya dan berkeluarga berjumlah 9 orang, jadinya satu kabin itu hanya untuk kita sekeluarga.
Perjalanan dengan Crystal Cabin sangat seru. Kita disajikan pemandangan bandara internasional Hong Kong, langit, laut, serta pepohonan yang hijau. Selama 25 menit dan jarak 5,7 km, kita bisa berfoto-foto juga di dalam (kalau tidak takut, ya). Kakak, ipar, papa, dan ponakan pertama saya sama sekali tidak berkutik di atas sana. Mereka hampir tidak berani bergerak sementara si bayi dengan baby trolley asyik melihat pemandangan laut di bawah. Lucunya ponakan perempuan dan mama saya yang tidak takut. Laki-laki malah tidak berani kecuali saya, tentunya.
Setelah mendekati tujuan, kita bisa melihat patunga Buddha dari kejauhan yang besar dan megah. Akhirnya kita tiba di Ngong Ping Village dan diberikan pilihan untuk membeli foto yang sebelumnya diambil sebelum naik kereta gantung. Banyak hal yang bisa kita lakukan di Ngong Ping Village. Kita bisa makan, ngamil, membeli souvenir, menikmati hiburan seperti Motion 360 yang adalah pertunjukan 5D, belajar membuat cokelat, dan juga menyaksikan pertunjukan multimedia tentang perjalanan Siddharta.
Di sini juga ada beberapa spot foto yang tidak boleh dilewatkan seperti 8 drum kebahagiaan yang berada di pintu masuk desa, lapangan stupa untuk foto bersama patung Big Buddha dari kejauhan, dan pohon Bodhi yang dipercaya berubah menjadi pohon Bodhi setelah Siddharta meditasi di bawahnya selama 45 hari sebelum menemukan pencerahan.
Berjalan sekitar 10 menit, kita akan melihat sapi-sapi yang bebas bergerak dan anjing-anjing yang jinak dan besar. Hati-hati jangan sampai menginjak poop. Setelah itu kita akan tiba di tangga untuk mendekati patung Buddha.
Saya dan papa yang naik ke atas dan wow, persiapkan fisik kalian dan bawa minuman! Anak tangga pertama adalah 13. Setelah itu ada 15 set anak tangga berjumlah 15 anak tangga. Jadi total adalah 238 anak tangga belum termasuk 30 anak tangga untuk mengitari patung Buddha di atas sana. Tapi pemandangan dari atas sangat menakjubkan. Kita bisa menikmati pemandangan Lantau dan Laut Cina Selatan.
Tinggi patung ini adalah 34 meter dan dibangun selama lebih dari 12 tahun. Patung ini adalah model dari Siddharta yang mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi. Tangan kanan yang diangkat itu menandakan bahwa Siddharta sedang mengimpartasikan kedamaian untuk menyelamatkan kita dari penderitaan. Harapan yang terkabul dari tangan kirinya yang beristirahat di pangkuannya melambangkan janjinya untuk memberikan berkat dan kebahagiaan.
Berjalan di sekitar patung, yang pertama kita akan perhatikan adalah 6 patung kecil yang dikenal dengan Enam Dewa Persembahan. 6 patung ini mengelilingi patung Buddha dengan pose mempersembahkan bunga, dupa, lentera, buah, minyak urapan, dan musik ke Buddha melambangkan 6 kesempurnaan dari kemurahan hati, moral, kesabaran, semangat, meditasi, dan kebijaksaan. Semua itu diperlukan untuk mencapai pencerahan. Banyak juga ya syaratnya, wow!
Ngong Ping adalah salah satu tempat yang memang harus didatangi saat ke Hong Kong. Selain patung Buddha ini, ada juga Po Lin Monastery dan Wisdom of Path. Tapi berhubung saya sudah kesorean jadinya tidak sempat mengeksplor kedua ini. Mungkin lain kali.
Be blessed!
Hanson Tjung 