Pagi ini saya bangun sangat subuh sekitar jam 3.17. Tidak biasanya saya tidur cukup cepat semalam dan bangun jam segini. Saat ini saya tidak bisa tidur kembali jadinya saya mau menceritakan tentang mimpi saya barusan. Saya sedang membagikan rencana saya tentang pekerjaan Tuhan yang akan dilakukan di gereja saya. Awalnya banyak yang antusias mau mendengarkan, tapi di pertengahan mereka mulai pergi satu per satu menyisakan hanya sedikit orang.
Ketika bangun, saya membuka aplikasi Alkitab di iPhone saya dan mendengarkan ayat Lukas 14-15. Yang menangkapp perhatian saya adalah di Lukas 14:15-20.
15 Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.”
16 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang.
17 Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.
18 Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
19 Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
20 Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.
Tuhan sedang mengundang kita ke dalam perjamuan-Nya. Dia rindu bersekutu dengan kita. Dia rindu bercakap-cakap dengan kita. Dia mau kita menikmati perjamuan-Nya. Tapi yang terjadi adalah orang-orang yang dia undang malah meminta maaf karena tidak bisa datang. Ada 3 alasan yang menurut saya adalah contoh dari 3 hal yang suka menyibukkan kita untuk datang kepada Tuhan.
1. USAHA / PEKERJAAN (LADANG)
Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. | Lukas 14:18
Orang-orang ini sibuk dengan ladang yang harus mereka kelola. Mereka memikirkan usaha atau pekerjaan mereka. Inilah yang banyak terjadi khususnya dalam kehidupan dewasa muda yang sangat ambisius untuk mencapai keberhasilan. Ambisius memang boleh, tapi banyak hal yang kita lewatkan ketika kita terlalu fokus pada harta yang perlu kita dapatkan. Banyak tujuan Tuhan yang akan kita lewatkan.
Ketika kita meninggal, Tuhan tidak akan bertanya kepada kita berapa banyak uang yang kita hasilkan. Dia tidak akan bertanya sudah sampai dimana jabatan kita dan berapa gaji kita. Tapi Tuhan akan bertanya apakah kita mengenal pribadi-Nya? Apakah kita hidup mengasihi orang lain? Apakah kita memakai talenta dan harta kita untuk membantu orang lain?
Tuhan lebih tertarik kepada karakter kita daripada harta dan pencapaian kita.
Jika kita adalah orang-orang yang pintar membuat jadwal usaha atau pekerjaan dalam hidup kita sehingga menjadikan kita orang yang efektif dan produktif, kenapa kita tidak mengutamakan hubungan dengan Tuhan dan orang lain juga di dalam jadwal kita? Kita bisa memprioritaskan itu.
2. KESENANGAN DIRI (LEMBU KEBIRI)
Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan. | Lukas 14:19
Jujur, inilah yang paling sering menyibukkan saya. Saya mungkin tidak disibukkan dengan hal-hal yang negatif seperti merokok, pergi ke klub malam, minum-minum, dan lainnya; tapi saya disibukkan dengan media sosial, game, Netflix, TV Show, film, hobi, atau aktivitas saya yang menyenangkan.
Kita baru saja memiliki hp baru atau hobi baru atau mobil baru, dan kita mau mencobanya sehingga kita lupa dengan Tuhan. Kita membuka-buka sosial media sampai 1-2 jam dan kita tidak punya waktu untuk Tuhan.
Kita harus ingat hal ini.
Jika Iblis tidak bisa membuat kita berdosa, dia akan membuat kita sibuk.
Jaman sekarang ini, Iblis tidak perlu menjatuhkan kita dalam dosa (ya, walaupun ini memang sering juga dia lakukan) tapi dia hanya perlu menyibukkan kita dengan berbagai macam kesenangan dunia sehingga kita melewatkan tujuan Tuhan dalam hidup kita.
Kita perlu menyadari bahwa kesenangan kita dengan dunia ini tidak ada artinya dibandingkan kesenangan saat terhubung dengan Pencipta kita yang begitu mengasihi kita. Kita akan jauh lebih berbahagia saat berada dekat dengan Tuhan karena Tuhan tahu apa yang paling membuat kita berbahagia. Dia yang paling tahu tentang kita dan Dia akan memberitahu kita rahasia-rahasia-Nya (rencana-rencana-Nya) kepada kita saat kita dekat dengan dia.
3. ORANG YANG KITA KASIHI (BARU KAWIN)
Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang. | Lukas 14:20
Mungkin yang satu ini akan banyak pertentangan. Bukankah Tuhan mau kita mengasihi orang-orang terdekat kita? Kita harus mengutamakan keluarga kita dahulu. Kita harus mengutamakan teman-teman kita dahulu.
Memang benar. Tapi jangan sampai itu menjadi berhala kita. Segala sesuatu yang kita pentingkan selain Tuhan bisa menajdi berhala kita. Tuhanlah yang seharusnya menjadi yang utama dan Dia memang sepantasnya menjadi yang utama.
Satu hal kenapa Tuhan tidak mau kita lebih mengutamakan orang-orang yang kita kasihi daripada Tuhan. Dia tidak mau hidup ktia hancur saat kita kehilangan mereka. Banyak orang yang merasa sangat sedih, bahkan kecewa kepada Tuhan, saat keluarga mereka meninggalkan mereka. Hidup orang tersebut menjadi hancur dan dia menyalahkan Tuhan dan keadaan.
Ketika kita menaruh seluruh kehidupan kita kepada orang-orang yang kita kasihi dan orang-orang tersebut meninggalkan kita, hidup kita bisa hancur. Namun jika kita menaruh seluruh kehidupan kita kepada Tuhan yang tidak akan pernah meninggalkan kita, hidup kita tidak akan goyah. Kita tetap memiliki iman dan pengharapan. Kita tahu Tuhan bekerja memberikan yang terbaik untuk kita.
Itu berarti kita harus bisa menyeimbangkan hubungan kita dengan Tuhan dan dengan orang-orang yang kita kasihi.
Tuhan dan orang-orang yang kita kasihi bukanlah dua hal yang sebenarnya bertentangan. Ketika kita dekat dengan Tuhan, kita akan semakin mengasihi orang-orang itu. Hubungan kita dengan orang-orang tersebut juga akan semakin intim karena kasih Tuhanlah yang menyatukan kita dengan mereka. Kita menajdi lebih sabar, lebih mengasihi, lebih mengampuni, dan lebih murah hati.
Kasih Tuhan yang memampukan kita untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan mereka.
Jadi sebelum kita memiliki hubungan dengan orang lain, kita sudah seharusnya mengawalinya dengan hubungan yang dekat kepada Tuhan.
Banyak orang berasalan bahwa mereka tidak punya waktu. Jadwal saya sudah sangat penuh. Saya sudah sangat sibuk. Saya harus mencukupi kebutuhan keluarga saya. Tapi kita harus ingat janji Tuhan bahwa Dia akan memenuhi semua keperluan kita saat kita mencari-Nya terlebih dahulu.
Salah satu hal yang tidak bisa Tuhan lakukan adalah berbohong.
Ketika Tuhan sudah menjanjikan akan memenuhi semua keperluan kita saat kita mengutamakan-Nya, Dia akan memenuhi-Nya. Kita semua memiliki pilihan.
Kitalah yang memilih sedekat apa kita dengan Tuhan.
Jadi apakah pilihan kita?
Be blessed!