3 Fakta Kegagalan


Beberapa dari kita sangat tidak suka dengan kata ‘kegagalan’. Mendengar kata ini saja sudah membuat nyali kita ciut. Kita mau memulai usaha tapi takut gagal. Kita mau memulai hubungan tapi takut gagal. Kita mau menikah tapi takut gagal. Kita mau mengikuti seminar, kelas, atau workshop tapi takut gagal megaplikasikannya. Kegagalan adalah penghalang kita untuk bisa maju.

Kita semua diberikan talenta yang jika tidak digunakan maka tidak akan pernah bisa bertumbuh. Kita semua diciptakan sebagai pemimpin dan pemenang. Salah satu syarat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin dan pemenang adalah berani mengambil resiko. Resiko itu tentunya salah satunya adalah resiko kegagalan.

Apa yang Tuhan berikan kepada kita adalah pemberian untuk kita tapi apa yang kita lakukan dengan pemberian Tuhan itu (talenta) adalah pemberian kita kepada Tuhan.

Untuk bisa melangkah maju dan menjadi berhasil kita perlu mengingat beberapa hal tentang kegagalan.


1. SEMUA ORANG GAGAL DALAM BANYAK CARA BERBEDA

Tidak ada manusia satu pun yang tidak pernah gagal. Bayi bisa gagal berdiri. Pelajar bisa gagal mendapat nilai bagus. Orang tua bisa gagal mendidik anak. Orang tua bisa gagal menjaga kesehatan mereka. Setiap orang pasti gagal. Hanya caranya saja yang berbeda-beda.

Itu berarti kegagalan adalah hal yang pasti kita lewati saat kita hidup di dunia ini. Jika kita mengingat hal ini maka pemikiran kita tentang kegagalan akan berubah.

Kegagalan bukanlah sebuah kejatuhan, melainkan sebuah pembelajaran.

Kita terus belajar sampai kita bisa tahu mana yang benar dan mana yang harus berubah. Pemikiran ini membawa kita kepada hal kedua yang harus kita ingat.

shooting_arrows_target_failure_fail_thinkstock_164453007-100469130-large

Thomas Alva Edison gagal berkali-kali sampai akhirnya menemukan lampu. Ayah Einstein menganggap Einstein sebagai anak yang terbelakang mental, penyendiri, dan pemarah. Ada juga kejadian-kejadian berikut ini yang dialami oleh seseorang.

Tahun 1831 usahanya bangkrut.
Tahun 1832 kalah dalam pemilihan lokal.
Tahun 1833 kembali mengalami kebangkrutan.
Tahun 1835 istrinya meninggal dunia.
Tahun 1836 menderita tekanan mental sampai ganpir masuk masuk rumah sakit.
Tahun 1837 kalah dalam lomba pidato.
Tahun 1840 gagal dalam pemilihan anggota senat Amerika Serikat.
Tahun 1842 kalah lagi dalam pemilihan kongres Amerika Serikat.
Tahun 1848 kembali kalah di kongres Amerika Serikat.
Tahun1855 gagal lagi di senat Amerika Serikat.
Tahun1856 gagal terpilih menjadi wakil presiden Amerika Serikat.
Tahun 1858 kalah lagi di senat.
Tahun 1860 akhirnya berhasil menjadi presiden Amerika Serikat.

Nama orang itu adalah Abraham Lincoln.


2. KEGAGALAN BUKAN AKHIR KECUALI KITA MENYERAH

Thomas Alva Edison sebagai berikut: “I have not failed 10,000 times. I have not failed once. I have succeeded in proving that those 10,000 ways will not work. When I have eliminated the ways that will not work, I will find the way that will work.”

“Saya bukan gagal 10.000 kali. Saya tidak gagal satu kali pun. Saya berhasil membuktikan bahwa ada 10.000 cara yang keliru. Ketika saya telah mengetahui cara-cara yang keliru, akhirnya saya akan menemukan sebuah cara yang benar.”

tennis_failure_1050x700

Sama seperti yang dialami Lincoln, selama tidak menyerah maka tidak ada yang namanya kegagalan. Yang ada hanyalah keberhasilan yang tertunda. Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi kegagalan tersebut.

Seorang pemain Gu Zheng bernama Indry pernah berbagi kepada saya di saat dia meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi seorang pemain kecapi Tiongkok tersebut. Dia tidak mendapatkan penghasilan apa-apa selama 3 bulan. Keluarga dan teman-teman mempertanyakan pilihannya tapi dia mengatakan bahwa dia menyikapinya dengan tetap berlatih sampai orang lain melohat nilainya.

Kegagalan bukanlah sebuah akhir. Kita tidak tahu berapa langkah lagi yang kita ambil akan menuju keberhasilan kita.


3. KEGAGALAN ADALAH JALAN UNTUK BERHASIL JIKA KITA RENDAH HATI DAN BERSEDIA BELAJAR

Kita memiliki pilihan apakah kita akan berhenti dan mencoba yang lain saat gagal atau bersikap rendah hati dan mau belajar dari kegagalan kita tersebut. Harga diri dan kesombongan tidak akan membuat kita belajar dan tidak mau menerima kegagalan.

Banyak hal yang bisa kita pelajari dari kegagalan. Sebuah usaha bisa berhasil karena ada percobaan-percobaan yang dilakukan dan sering menuju kepada kegagalan. Tetapi di saat pemilik dan tim mau belajar dari kegagalan dan mencari solusi, maka mereka akan tahu mana yang dapat dijalankan dan mana yang tidak.

failure-learning-mistakes-700x467-1

Kita juga bisa belajar dari kegagalan orang lain. Malah lebih baik seperti itu karena kita tidak punya cukup banyak waktu untuk mengalami kegagalan. Kita bisa belajar dari orang lain mana yang berhasil dan tidak sehingga dapat menghemat waktu kita. Tapi kembali lagi dibutuhkan kesediaan untuk mau belajar dan kerendahan hati.


Jadi jangan pernah menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang mengerikan. Setiap orang pernah gagal. Jangan menyerah karena kegagalan bukanlah akhir dan tetap rendah hati serta belajarlah dari kegagalan tersebut.

Be blessed!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s