Menguasai Kemampuan Dalam Percakapan


Semua berkembang dari sebuah percakapan. Dalam hubungan, dengan percakapan, kita semakin mengenal dan hubungan bisa menjadi dekat. Dalam meeting, kita bisa mendapatkan kerja sama. Percakapan bisa membuka kita kepada banyak kesempatan. Sebaliknya jika kita tidak melakukan percakapan dengan seharusnya maka kita bisa kehilangan kesempatan. Lawan bicara kita bisa menjadi bosan atau bahkan kehilangan respect.

Hey! Jangan cuma baca dan belajar saja, tapi hargai penulisnya dengan like, follow, dan kasih pendapat di komen serta bagikan supaya kehidupan bersama lebih baik.

Percakapan itu adalah berbicara dan mendengarkan. Banyak orang yang hanya fokus dengan yang pertama yaitu berbicara sampai lupa untuk mendengarkan. Banyak juga orang yang tidak tahu apa itu mendengarkan yang sebenarnya. Kita akan menemukan jawabannya sebentar lagi.



Saya belajar ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya kita bisa menguasai kemampuan bercakap-cakap ini.


1. DENGARKAN

Tahu tidak bahwa mendengarkan adalah kemampuan terpenting nomor 1 yang bisa kita kembangkan. Dengan mendengarkan, kita akan belajar. Namun banyak orang tidak tahu apa arti mendengarkan yang sebenarnya.

Jika mulut kita terbuka, kita tidak akan belajar.

Buddha

Kenapa kita tidak suka mendengarkan? Karena kita suka berbicara. Ketika kita berbicara, kita memegang kendali. Kita tidak perlu mendengarkan apapun yang tidak kita sukai. Kita menjadi pusat perhatian.

Photo by Negative Space on Pexels.com

Rata-rata orang bisa mengatakan 225 kata per menit sementara mereka bisa mendengarkan 500 kata per menit. Dibutuhkan usaha dan tenaga untuk memberikan perhatian. Tapi jika kita tidak melakukannya, kita tidak sedang melakukan percakapan. Kita hanya meneriakkan kalimat-kalimat yang masing-masing mau keluarkan di tempat yang sama.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk bisa benar-benar mendengarkan adalah dengan benar-benar hadir. Bukan hanya heningkan gadget atau komputer atau musik, tapi kita harus menjauhkan pikiran kita dari pengalih apapun. Fokus pada lawan bicara kita.

Kemudian ikuti alur yang ada, go with the flow. Pernah tidak ketika kita sedang mendengarkan, tiba-tiba kita teringat sesuatu atau pertanyaan yang benar-benar bagus. Akibatnya kita terus memikirkan hal dan pertanyaan tersebut sehingga kita lupa benar-benar mendengarkan. Mengikuti alur berarti, terkadang kita perlu membiarkan sebuah ide masuk dalam pikiran dan biarkan juga keluar dari pikiran.


2. JANGAN SAMAKAN

Kebanyakan dari kita tidak mendengar dengan maksud untuk memahami. Kita mendengarkan dengan maksud untuk menjawab.

STEPHEN COVEY

Saya sendiri sering seperti itu. Ketika ada orang yang bercerita, bukannya memahami pikiran dan perasaan mereka, kita berusaha memberikan balasan secepatnya atau bahkan kita menceritakan dari sisi dan pengalaman kita.

Jangan samakan pengalaman mereka dengan pengalaman kita. Ketika mereka bercerita tentang kehilangan orang terdekat, jangan berbicara tentang bagaimana kita kehilangan juga. Pengalaman kita tidak pernah sama dan ini bukanlah tentang kita.

Kita tidak perlu membuktikan betapa hebat atau menderitanya kita. Percakapan bukanlah kesempatan untuk mempromosikan diri.


3. JANGAN SONGONG

Tidak ada yang suka dengan orang yang songong atau belagu (sekali-kali pakai bahasa gaul ya). Saya pernah beberpa kali bertemu dengan orang yang suka membanggakan dirinya. Mereka banyak ngomong. Mereka kelihatan sekali berusaha terlihat baik padahal sedang menyombongkan diri.

Photo by SHVETS production on Pexels.com

Ada pula orang-orang yang tidak mau diberikan nasehat, komentar, atau kritik. Jika tidak mau menerima semua itu, tulislah sebuah blog. Orang tidak akan peduli atau berkomentar jika memang tidak seharusnya (tapi kalau Blog saya pengecualian dong ya, saudara-saudara).

True listening requires a setting aside of oneself.

M. Scott Peck

Mendengarkan yang benar membutuhkan penyisihan dari diri sendiri. Ini kata Google Translate. Kita perlu menyingkirkan pendapat pribadi kita.


4. TERTARIKLAH

Selalu berasumsi bahwa ada yang bisa kita pelajari dari orang lain dalam sebuah percakapan. Pasti kita pernah bertemu dengan seseorang dan orang itu pergi, seorang teman atau kerabat menghampiri kita dan bilang ke kita bahwa orang yang abrusan berbicara dengan kita adalah orang hebat. Dia punya usaha. Dia orang kaya. Dia pernah memenangkan lomba ini itu. Dia sudah melakukan ini dan itu.

Setiap orang punya rahasia yang luar biasa. Saat melakukan percakapan, pikirkan itu. Kita bisa belajar banyak dari orang tersebut. Kata lainnya adalah setiap orang itu pasti ahli dalam sesuatu. Kita dapat belajar hal yang baru.

Jika tidak tahu, bilang tidak tahu. Tidak usah sok tahu.

Saya menemukan bahwa orang-orang suka menjelaskan apalagi saat kita tidak tahu. Jangan takut terlihat bodoh atau tidak gaul.


5. BERI PERTANYAAN TERBUKA

Pertanyaan terbuka berawal dengan siapa, apa, kapan, kenapa, kemana, dan bagaimana. Jangan bertanya dengan jawaban ‘ya’ dan ‘tidak’. Percakapan akan cepat selesai dan kita bahkan tidak tahu apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan orang itu.

Photo by Tirachard Kumtanom on Pexels.com

Bagaimana rasanya? Kenapa bisa terjadi seperti itu? Siapa yang memulai duluan? Seperti apa rasanya? Dengan memberikan pertanyaan terbuka, mereka akan memikirkannya dan mulai menjelaskan. Biarkan mereka menjelaskan. Biarkan mereka bercerita.


6. JANGAN MENGULANG-ULANG

Mengulang-ulang cerita atau sesuatu yang sudah dijelaskan akan membuat percakapn menjadi sangat membosankan. Saya seringkali terlibat dalam percakapan yang muter-muter dan pada akhirnya saya malah tidak tahu apa yang dimaksud orang tersebut.

Tidak perlu memberikan semua detil. Orang-orang juga tidak peduli dengan tahun, nama-nama, atau yang terlalu mendetil. Mereka lebih peduli dengan kita, seperti apa kita, apa kesamaan kita dengan mereka.


Percakapan akan membuka kita banyak kesempatan untuk bertumbuh. Kita bisa belajar dari banyak dari sebuah percakapan. Kuasailah kemampuan percakapan ini terutama dalam hal mendengarkan. Dengarkan dan bersiaplah untuk terpukau.



Be more positive, creative, and productive! Be blessed!

2 Thoughts

  1. Pada artikel ini saya menyukai : “..bahwa ada yang bisa kita pelajari dari orang lain dalam sebuah percakapan”.. Setuju dengan ini. Terkadang saya seperti “tambah pintar” saat orang lain bercakap dengan saya. Bukan maksud untuk menjadi seperti apa yang dia sampaikan, tetapi lebih untuk memotivasi pribadi untuk tetap bertumbuh.. Be Blessed Always..

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s