Merry Christmas, semua!
Sudah 2 tahun kita melewati akhir tahun ini terisolasi dari pertemuan-pertemuan ibadah. Sudah banyak ibadah mulai kembali dibuka tapi kenapa rasanya terlalu malas untuk bergabung kembali? Kenapa tidak ada hasrat untuk kembali bersekutu dengan komunitas? Kenapa berdoa saja terasa hampa? Kenapa Tuhan terasa begitu jauh?
Mungkin karena ada beban di dalam yang mengatakan bahwa saya tidak pantas. Saya tidak layak untuk menjadi seorang percaya. Saya begitu beriman ketika banyak kewajiban dan ritual diperhadapkan. Namun ketika semua itu diambil, saat berada di ruangan tersembunyi, kemana iman itu?
Saya lelah mengenakan topeng ini. Apakah saya benar-benar percaya? Apakah Tuhan memang ada? Apakah di hari Natal ini, Juruselamat benar-benar datang ke dunia untuk menebus dosa semua manusia?
Jangan pernah menaruh imanmu kepada hal-hal yang bisa diambil darimu. Jangan menaruh kepercayaan kita kepada keluarga karena ketika keluarga kita diambil, kita bisa hancur. Jangan menaruh kepercayaan kepada uang karena yang bisa pergi begitu saja dan hidup kita akan hancur ketika kita mempercayai uang tersebut.
Mungkinkah selama ini saya menaruh iman ke persekutuan, teman-teman komunitas, dan pelayanan? Ketika semua itu diambil selama 2 tahun ini, maka iman itu ikut terambil juga. Apakah selama ini yang saya imani bukan Tuhan?

Manusia itu rapuh. Saya rapuh. Biarkan kerapuhan ini menghancurkan saya dan dengan begini saya akan mengenali iman saya yang sebenarnya.
Be more positive, be creative, and be productive! Be blessed!