Hikmat & Bagaimana Memilikinya


Jika kita mau berhasil dan terhormat, kita memerlukan hikmat. Banyak orang yang berpengetahuan tapi keadaan ekonominya tidak baik. Sepintar apapun seseorang tidak menjamin mereka akan berhasil atau tidak. Tapi dengan hikmat, kita bisa membuat keputusan yang tepat. Kita bisa mencari solusi yang benar-benar berhasil. Kita bisa tahu bagaimana menanggapi suatu masalah atau kegagalan.

Kita memerlukan hikmat untuk bisa mengetahui apa yang harus kita pilih dan lakukan.

Hikmat, menurut Wikipedia, berarti suatu pengertian dan pemahaman yang dalam mengenai orang, barang, kejadian atau situasi, yang menghasilkan kemampuan untuk menerapkan persepsi, penilaian dan perbuatan sesuai pengertian tersebut.

Photo by Nitin Arya on Pexels.com

Pengetahuan adalah apa yang kita ketahui. Hikmat adalah bagaimana menggunakan apa yang kita ketahui.

Perkataan “Ayo, semangat!” jika digunakan pada saat yang salah akan menyebabkan hal yang tidak baik. Saat menyemangati orang memang pantas digunakan. Tapi jika saat dipukul, kita malah bilang, “Ayo, semangat!” itu adalah sesuatu yang bodoh. Hikmat tahu kapan menggunakannya.

Lantas bagaimana supaya bisa mendapatkan hikmat tersebut?


1. MINTA PADA TUHAN

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, –yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit–,maka hal itu akan diberikan kepadanya. | Yakobus : 1:5

Kita tidak bisa membeli hikmat di online Store atau di mall. Kita tidak bisa juga mendapatkan hikmat dari manusia. Hikmat hanya datang dari Tuhan. Hikmat tidak bisa dipelajari. Pengetahuan bisa dipelajari, tapi tidak ada universitas satupun di dunia yang memberikan mata kuliah hikmat.

Hikmat datang dari surga. Mintalah kepada Tuhan sama seperti Salomo.


2. TAKUT AKAN TUHAN

Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. | Amsal 9:10

Hiduplah dengan takut akan Tuhan, itulah permulaan hikmat. Apa sih yang dimaksud dengan takut akan Tuhan?

Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan. | Amsal 8:13a

Ciri orang yang takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan. Itu berarti kita tidak hidup dalam dosa dan kejahatan. kita mau hidup di dalam kebenaran.

Saat kita hidup takut akan Tuhan, pasti akan berhasil. Banyak orang yang tidak takut Tuhan mungkin kelihatannya berhasil tapi mereka hidup dalam dosa dan kejahatan. Mereka menghalalkan segala cara atau melakukan kecurangan untuk bisa mendapatkan kekayaan. Namun kekayaan itu tidak akan membuat mereka benar-benar bahagia karena kebahagiaan sejati selalu datang dari sesuatu yang benar.

Orang yang sungguh-sungguh hidup dalam kebenaran pasti memiliki hati yang bahagia. Pikiran menjadi jernih, tidak keruh. Ide menjadi banyak. Kita mendapatkan hikmat dan kita menjadi kreatif.

Tuhan kita kreatif, kita yang dekat dengan Tuhan akan menjadi kreatif.

Kreativitas ini akan menjadikan kita berhasil. Ini akan menaikkan omset.


3. MENDENGARKAN NASIHAT ORANG BERHIKMAT

Mendengar hardikan orang berhikmat lebih baik dari pada mendengar nyanyian orang bodoh. | Pengkotbah 7:5

Bagaimana caranya? Pilih pergaulan. Ada perbedaan antara memilih pergaulan dengan berteman jangan memilih-milih.

Berteman jangan memilih-milih berarti kita berteman tanpa menggunakan kalukalotar atau hitung-hitungan. Banyak orang berteman karena ada maunya. Apakah mereka akan diuntungkan dari hubungan tersebut? Jika tidak, maka mereka akan meninggalkan pertemanan tersebut. Itu salah. Kemanapun kita pergi harus bisa menjadi berkat, bukan harus nebeng.

Jika kita hanya mau meminta saja, kita tidak akan diberkati. Kalau memang sanggup bayar masing2, bayarlah masing-masing. Kalau tidak sanggup bayar lebih baik jangan sering-sering ikut. Jika memenag bisa memberi untuk menjadi berkat, berilah.

Memilih pergaulan berarti mencari orang yang bisa menjadi mentor kita, yang menjadikan kita lebih baik dan bertumbuh.

Jika mau menjadi orang berhikmat, berkumpulah dengan orang-orang berhikmat.


4. MENAMBAH PENGETAHUAN

Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan. | Amsal 1:5

Kenapa harus menambah pengetahuan? Karena hikmat tidak akan maksimal kalau pengetahuan tidak bertambah. Hikmat datang dari apa yang kita ketahui jadi jika kita tidak belajar dan mengembangkan diri, maka hikmat kita menjadi terbatas.

Berawal dari data (fakta-fakta) yang kita temukan. Kemudian data-data yang berarti untuk kita menjadi informasi. Semua informasi yang terkumpul dan terorganisir ini menjadi pengetahuan. Pengetahuan yang diaplikasikan inilah yang pada akhirnya menjadi hikmat.

Kenapa raja Salomo menjadi orang paling berhikmat? Bisa jadi karena pengetahuannya terus bertambah. Salomo sudah menulis lebih dari 1,000 buku, 3,000 amsal, dan menbangun perpustakaan. Dia suka mengundang raja yang pintar. Salomo mau belajar.

Karena pengetahuan bertambah, hikmat menjadi maksimal.

Bill Gates membaca 50 buku setahun. Mark Zuckerberg menargetkan membaca 1 buku 1 minggu. Apa yang sudha kita lakukan untuk menambah pengetahuan kita?


Hikmat akan membawa kita kepada keberhasilan dan kehormatan. Tapi pada akhirnya hikmat selalu memuliakan Tuhan karena hikmat berasal dari Tuhan. Jadi ketika kita diberkati, kita diberkati untuk menjadi bendahara Tuhan. Kita harus membantu orang lain dan pekerjaan Tuhan.

Be more positive, creative, and productive! Be blessed!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s