Baiklah, jadi sebenarnya saya sudah ingin mencoba MRT (Moda Raya Terpadu) Jakarta dari jaman percobaannya. Tapi dikarenakan sesuatu dan lain sesuatu, ya sudah saya baru bisa cobain kemarin-kemarin ini. Di bulan April ini MRT sudah beroperasi secara normal dengan rute paling jauh dari Bundaran HI ke Lebak Bulus. Tarifnya masih 50% diskon selama bulan ini.

Saya berangkat dari Plaza Indonesia atau lebih tepatnya Stasiun MRT Bundaran HI. Saat masuk ke dalam pun saya sudha bisa merasakan suasana yang berbeda dari stasiun MRT ini. Rasanya seperti sedang berada di luar negeri dengan desain dan tanda-tanda penunjuk jalan. Bahkan ada jalan khusus bagi orang-orang yang tidak dapat melihat.

Untuk naik MRT ini ternyata sangat mudah khususnya bagi para warga Jakarta yang tentunya sudah familiar dengan E-Money dan Flazz. Kita hanya cukup menggunakan kartu-kartu ini untuk masuk. Satu orang harus menggunakan satu karena perlu di-tap saat masuk ke dalam dan tap saat keluar untuk pembayarannya.

Kalau belum punya kartu-kartu tersebut tenang saja karena di dalam disediakan loket untuk membeli kartunya. Buat yang saldo tidak mencukupi juga bisa menambah saldonya di dalam stasiun. Selain itu juga tersedia loket untuk membeli kartu MRT Single Trip. Kartu ini harganya 15,000 IDR dan bisa digunakan sebanyak mungkin kemana saja dalam satu hari itu. Nanti juga akan ada kartu MRT Multi Trip yang gunanya sama dengan kartu E-Money atau Flazz dan bisa diisi ulang di mesin-mesin isi ulang yang ada di dalam (masih dalam perijinan).

Di dalam stasiunnya sangat bersih dan nyaman dengan AC yang adem banget. Tentunya harus bersih karena barangsiapa yang membuang sampah sembarangan juga akan dikenakan sanksi. Peraturan di dalam stasiun juga tidak boleh makan dan minum. Pihak MRT menggalangkan TAHAN (tahan makan dan minum di dalam stasiun dan Ratangga), SIMPAN (simpan bungkus makanan di tas masing-masing), dan PUNGUT (pungut sukarela jiak melihat sampah). Dengan melakukan hal-hal tersebut kita sudah berkontribusi mewujudkan Stasiun MRT Jakarta dan Ratangga yang bersih sekaligus nyaman.

Tentunya salah satu aturan saat menaiki atau menuruni eskalator di sini adalah sebelah kiri untuk diam dan sebelah kanan diperuntukkan bagi mereka yang mau jalan terus atau sedang terburu-buru. Budaya ini yang tampaknya masih perlu dimengerti warga karena masih banyak yang belum mengerti ini saat saya pergi.

Saat turun ke bawah, Ratangga (diambil dari Kitab Arjuna Wijaya dan Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular yang kira-kira berarti kereta kuda yang kuat dan dinamis) yang adalah nama untuk kereta MRT, sudah menunggu. Detik-detik masuk ke dalam Ratangga ini sama persis dengan saat menaiki MRT di luar. Bersih, dingin, dan sangat nyaman. Untungnya saat itu masih sepi walaupun semua tempat duduk sudah terisi.

Mulai dari tempat duduk sampai ke lantai, pegangan, dan dindingnya sangat bersih dan bagus. Saya berasa sangat nyaman sekali berada di dalam Ratangga ini. Hanya saja suara penunjuknya agak kecil dan tidak terlalu jelas. Di dalam juga diawasi dengan CCTV dan biasanya ada petugas yang bolak balik di dalamnya. Mungkin karena masih baru jadi perlu ada petugas yang memberi petunjuk atau teguran jika ada yang tidak mengerti.

Di dalam juga terdapat bangku-bangku untuk prioritas yaitu bagi ibu yang melahirkan, orang yang membawa anak, orang tua, dan orang dengan luka atau cacat. Bangku-bangku ini berada di setiap pojok dan ditandai dengan warna kuning pada pegangannya.

Sesaat menuju ke stasiun ASEAN, Ratangga ini akan naik ke atas dan kita bisa melihat pemandangan luar. Sama sekali tidak berasa saat naik ke atas dan turun ke bawah, mulus. Dari HI ke Lebak Bulus sendiri hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit. Di tiap-tiap stasiun juga ada penanda waktu kapan Ratangga akan tiba.

Saya sebagai warga Indonesia sangat suka dengan transportasi umum yang satu ini. Saya dengar pembangunan tahap 2 akan sampai ke Harmon dan Kota. Saya masih menunggu kapan MRT ini sampai ke Cengkareng, PIK, dan Gunung Sahari. Sudah pasti saya akan prefer menggunakan MRT ini. Ya, saya sendiri sangat merekomendasikan transportasi umum satu ini karena selain bersih, nyaman, dan murah; kita juga tidak perlu pusing dengan kepenatan dan kemacetan Jakarta yang bikin stress haha.

Kalau mau lihat saya vlog pertama kali di MRT ini langsung saja saksiskan video YouTube Tjung Productions di bawah ini. Jangan lupa subscribe dan like ya.



Be blessed!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *