Setiap orang berjuang dengan pencobaan.
Roma 7:15-17
15 Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.
16 Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.
17 Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.
18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.
19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.
21 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.
22 Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah,
23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.
24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?
Kita suka muak dengan diri kita sendiri. Kita suka memutuskan sesuatu tapi melakukan hal yang berbeda. Kita memutuskan untuk berbuat baik tapi tidak bisa melakukannya. Kita memutuskan untuk tidak melakukan yang baik tapi kita tetap melakukannya. Ini terjadi secara rutin sehingga menjadi mudah ditebak. Paulus yang menulis surat di atas juga merasakan hal demikian. Bukan hanya seorang pemabuk atau pezinah atau orang berdosa lainnya tapi Paulus juga mengalami pergumulan dengan pencobaan.
Ada 6 kunci dalam menghadapi pencobaan.
1. ANTISIPASI
Jangan terkejut, jangan terintimidasi atau frustasi, jangan depresi dengan pencobaan. Antisipasi pencobaan itu. Kita suka terkejut memikirkan kenapa kita bisa jatuh ke dalam lubang itu. Kemudian kita mulai frustasi, kenapa kita terus jatuh ke dalam dosa itu terus menerus. Setelah itu kita depresi, kita tidak akan bisa keluar dari ini.
Tidaklah dosa untuk dicobai.
Dosa adalah menyerah terhadapan pencobaan. Yesus dicobai tapi Dia tidak pernah menyerahkan dirinya untuk berdosa. Kita tidak bisa menghalangi burung terbang di atas kepala kita, tapi kita bisa mencegahnya membuat sarang di atas kepala kita. Iblis bisa saja menyerang pikiran kita dengan pencobaan, tapi kita bisa memilih untuk tidak membiarkannya berada tetap dalam pikiran kita.
Pernahkah saat kita berdoa, ada ide atau gambar yang paling aneh tiba-tiba muncul dalam pikiran kita? Kita kemudian merasa bahwa kita bukan pengikut Kristus yang baik. Masalahnya tidaklah salah untuk dicobai.
Kita tidak akan menghilangkan pencobaan. Kita tidak akan sampai ke level rohani dimana kita tidak akan dicobai. Kita semua pasti akan dicobai bukan karena kita jahat, tapi karena kita semua manusia.
Apa yang kita lakukan dengan pencobaanlah yang membuat kita jahat atau baik.
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah. | Matius 26:41
Masa dimana kita menerima keselamatan dari Yesus, Iblis langsung berusaha membuat kita jatuh. Dia mau membuat kita gagal. Jika dia tidak bisa membuat kita berdosa, dia akan membuat kita berpikir bahwa kita berdosa. Dia mengintimidasi kita. Dia mengatakan bahwa kita berpikir seperti ini, maka kita bukanlah pengikut Kristus yang baik. Kita perlu mengantisipasi hal ini.
Ketika Tuhan menaruh sesuatu dalam pikiran kita, itu dinamakan inspirasi.
Ketika Iblis menaruh sesuatu dalam pikiran kita, itu dinamakan pencobaan.
Kita bebas memilih dari kedua hal itu mana yang tetap bertahan dalam pikrian kita.
Ada musim dimana kita lebih rapuh terhadap pencobaan. Ada yang paling mudah dicobai ketika bosan atau sendirian atau lelah atau stress atau setelah mengalami sukses yang besar atau bersama teman pada akhir pekan. Kita harus mengenal musim pencobaan kita supaya bisa mengantisipasinya.
Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! | 1 Korintus 10:12
2. MENERIMA TANGGUNG JAWAB
Jangan salahkan Tuhan. Jangan slaahkan Iblis. Bahkan Iblis tidak bisa mencobai kita tanpa pilihan kita.
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa. | Yakobus 1:14-15
Jika kita tidak punya keinginan, kita tidak akan pernah dicobai. Jadi jika seseorang yang tidak punya pernah keinginan atau suka rokok, dia tidak akan mudah dicobai untuk merokok. Kita harus menyadari bahwa karena diri kitalah maka kita akhirnya berdosa terhadap pencobaan. Masyarakat sekarang jarang ada yang mau menerima tanggung jawab atas kesalahn mereka. Kita lebih suka mempersalahkan yang lain. Kita menyalahkan negara kita, pemimpin kita, teman-teman kita, dan lain-lain.
Ketika kita sedang menyalahkan orang lain, kita tidak sedang mengakui kesalahan kita. Kita sedang menghadapi kebiasaan atau sakit yang rahasia, kita tidak akan pernah menemukan kebebasan sebelum berhenti menyalahkan dan mulai menyelesaikan masalahnya. Bahkan jika orang lain yang menyebabkan kita sakit, tapi rekasi kitalah yang menyebabkan masalah itu. Reaksi, kepahitan, kemarahan, atau apapun itu dari kitalah yang menyebabkan masalah.
Bahkan ada orang yang mengatakan bahwa Tuhan yang memberitahunya untuk meninggalkan pasangan mereka dan menikahi perempuan cantik itu. Mereka suka membawa-bawa Tuhan juga. Faktanya kehendak Tuhan tidak akan pernah berlainan dengan perkataan-Nya. Jika Dia berkata tidak, Dia tidak akan pernah mengatakan iya pada perasaan kita sebaik apapun perasaan kita. Jika Tuhan berkata tidak dan kita tetap mengikuti perasaan kita, kita sedang berjalan lurus terhadap perangkap. Salah satu alasan yang paling sering adalah Tuhan mau saya berbahagia. Tuhan mau kita berbahagia, ya. Tapi Tuhan mau kita menjadi kudus melebihi kita bahagia. Dia mau kita melakukan kehendak-Nya. Dia mau kita mematuhi-Nya. Nyatanya kita tidak akan pernah menjadi bahagia secara penuh saat kita mengingkari perintah Tuhan.
Peraturan atau prinsip dalam Alkitab ada bukan untuk membuat hidup kita tidak menyenangkan, tapi ada untuk membuat kita bahagia. Saat kita mengikutinya, kita akan menjadi orang yang oaling berbahagia lebih dari perasaan apapun yang kita miliki.
3. MINTA TUHAN UNTUK PERTOLONGAN
Tuhan selalu ada 24 jam. Dia mau dan menunggu untuk menolong kita dengan pencobaan kita. Dia tidak akan terkejut dengan keadaan kita, Dia tahu semua itu. Dia hanya mau kita mengakuinya. Kita lebih suka menyimpannya sendiri dan tidak mau meminta Tuhan untuk pertolongan karena kita tidak mau Tuhan menolong kita. Kita juga suka malu terhadap dosa yang terus kita ulangi sehingga kita tidak mau meminta Tuhan untuk pertolongan padahal kita mau memintanya.
Kita tidak mau terus datang kepada Tuhan dan berkata, “Tuhan, ini aku lagi.”
Jangan pernah malu untuk meminta pertolongan Tuhan karena Tuhan memiliki kesabaran yang tidak terbatas. Dia bisa terus menolong kita sampai selama-lamanya. Dia tidak pernah menjadi terganggu atau tidak sabar atau bosan untuk menolong kita. Jika kita harus datang kepada Tuhan 200x sehari, Dia tetap akan menolong kita. Kenapa? Karena saat Yesus menjadi manusia, dia mengerti itu. Dia megalami apa yang kita alami.
Sebab Imam Besar (Yesus) yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. | Ibrani 4:15-16
Beberapa dari kita mungkin tidak bisa mempercayainya. Tapi Yesus juga mengalami pencobaan yang sama. Dia dicobai untuk berbohong. Dia dicobai untuk menjadi lebih egois. Dia dicobai untuk marah. Dia dicobai secara seksual. Tapi dia tidak pernah berbuat dosa. Itu adalah berita baik karena jika Dia mengalami apa yang kita alami, Dia pasti bisa merasakan apa yang kita lalui. Kemudian Dia bisa membantu kita dengan jalan keluarnya.
Banyak dari kita yang berpikir bahwa dengan kekuatan atau kemauan sendiri maka kita akan bisa mengatasi pencobaan. Tapi itu tidak akan bertahan lama. Semakin lama kita berusaha dengan kemauan kita sendiri, kita akan stress. Dalam diri kita ada autopilot dasar. Autopilot ini adalah kecenderungan untuk jatuh dalam dosa atau pencobaan atau kelemahan tertentu. Jika kapal ini punya autopilot, maka ada dua hal yang bsia kita lakukan. Kita bisa mengganti arahnya atau kita bisa menyerahkan kemudi kepada kuasa yang lebih baik untuk mengendalikan arah kita. Jika kita terus mengganti arah itu sendiri, lama kelamaan kita akan menjadi lelah.
Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan. | Mazmur 50:15
4. AKUI PERJUANGAN SAYA KEPADA SEORANG TEMAN
Kita tidak perlu mengumbarkan ke semua orang. Kita hanya perlu mengakui ke orang terdekat dan ornag itu harus Kristen supaya dia bisa mendoakan kita. Kita perlu datang ke orang yang kita percaya, orang yang akan mengasihi, menerima, dan mendoakan kita. Kita perlu membangun jaringan pendukung di sekeliling kita.
Tuhan mau kita saling membantu sehingga kita bsia membagikan masalah kita. Kita merasa lebih lega saat kita bisa membagikan perasaan.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. | Yakobus 5:16
Kita akan sembuh saat kita melepaskannya, bukan menyimpannya. Menyimpan luka hanya menambah luka tersebut. Jika orang mengatakan waktu akan meyembuhkan, itu omong kosong. Jika waktu bisa menyembuhkan cobalah duduk di ruang tunggu dokter terus menerus. Apakah itu akan membuat baik? Tidak. Waktu malah mempercepat sakit. Waktu tidak menyembuhkan kanker. Laser dan kemolah yang menyembuhkan. Waktu tidak akan menyembuhkan luka atau kepahitan yang kita simpan. Kita perlu menghadapinya secepatnya dan yang bisa kita lakukan adalah dengan membagikannya dengan teman yang bisa mendoakan, memberi nasehat, dan mendukung kita.
Ketika seseorang datang kepada temannya dan mengatakan bahwa dia tidak pernah membagikan ini dengan orang lain di dunia sampai sekarang, itulah tahap awal untuk pemulihan. Pintu akan terbuka. Cahaya akan masuk dan orang itu akan mengalami kelegaan untuk pertama kalinya karena dia membagikan itu kepada orang lain.
Setiap cobaan yang Saudara alami adalah cobaan yang lazim dialami manusia. | 1 Korintus 10:13 (BIS)
Ada 3 manfaat ketika kita membagikan perasaan kita dengan grup atau orang lain:
Membantu kita mendapatkan kendali.
Jika kita tidak bisa membagikan perasaan atau masalah kita terhadap orang lain, kita sedang kehilangan kendali karena untuk membicarakannya saja kita tidak bisa.
Meringankan stress batin.
Ketika kita mengutarakan kebiasaan, perasaan, atau masalah kita; itu meringankan beban kita. Itu membebaskan kita. Dan ternyata bukan hanya kita yang berjuang dengan itu. Saat kita membagikannya, kita akan melihat banyak orang bahkan orang Kristen yang berjuang dengan hal yang sama. Masalah orang percaya atau tidak itu sama. Perbedaannya orang percaya memiliki sumber kekuatan melebihi diri mereka yang tidak dimiliki orang tidak percaya.
Menyediakan dukungan dan tanggung jawab.
Ada yang punya dosa tersembunyi. Kita berpikir bahwa kita tidak akan membagikannya dengan orang lain dan menyelesaikannya sendiri. Dan saat sudah selesai, maka akan dibagikan kepada orang lain tentang bagaimana Tuhan menolong setelah semua selesai. karena jika dibagikan sekarang maka akan memalukan karena kita orang Kristen dan tidak seharusnya orang Kristen memiliki dosa tersembunyi tersebut.
Tapi inilah yang Tuhan katakan. Kita tidak akan sembuh. Kita tidak akan menjadi lebih baik dengan diri kiat sendiri. Kita membutuhkan orang lain untuk keluar dari itu. Saat kita mengaku pada orang lain, kita sedang merendahkan hati kita dan Tuhan memberikan kasih karunia kepaa orang-orang yang rendah hati. Kasih karunia itulah yang kita butuhkan untuk berubah.
5. HINDARI KEADAAN YANG MENGGODA
Jika tidak mau disengat, menjauhlah dari lebah. Jika tidak mau terbakar, jangan mendekat kepada api.
Jika tidak mau jatuh dari tebing, jangan duduk di pinggir tebih sambil menggoyangkan kaki.
Orang bijak adalah hati-hati dan menghindari kesulitan; orang bodoh terlalu yakin dan tidak hati-hati. | Mazmur 119:59 (VMD)
Orang bodoh berkata kita bisa mengatasinya. Kita bisa menahannya. Kita sedang bercanda dengan diri kita sendiri. Tidak ada yang makan donut di bar. Kita harus tahu kapan dan dimana kita paling lengah. Saat kita tahu, kita harus sebisa mungkin menjauhinya. Apakah saat di ariport? Di sekolah? Di tempat sepi? Saat di kamar sendiri? Saat di parkiran?
Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu. | mazmur 119:59
Berlarilah dari pencobaan. Itulah yang Alkitab katakan. Ketika Yusuf digodai istri Potifar, Yusuf segera meninggalkannya. Kita lari dari pencobaan, tidak tetap di sana. Ketika tergoda dengan acara TV, kita tidak hanya mengganti channel. Kita pergi. Kita bisa menelepon teman rohani kita. Kita segera melakukan aktivitas lain.
Jangan pernah berargumen dengan Iblis. Kita akan selalu kalah karena Iblis punya ribuan tahun memikirkan kebohongan yang bisa diberikan kepada kita.
Kuncinya adalah rusak fokus itu.
Kita tidak bisa duduk di depan kue dan berkata kita tidak mau itu terus menerus tanpa menjauh dari itu. Semakin kita melawan perasaan, semakin kuat perasaan itu. Ketika kita berkata tidak, tidak, tidak; kita sedang menaruh fokus pada hal itu. Kuncinya adalah mengganti pikiran dan fokus ulang.
Jangan memberi kesempatan kepada setan. | Efesus 4:27 (AYT)
Itu berarti saat Iblis menelepon, cabutlah kabel telepon. Jadi kejamlah terhadap Iblis. Jangan coba berargumen. Cabut kabelnya dan ganti fokusnya.
6. KLAIM FIRMAN TUHAN
Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. | 1 Korintus 10:13b
Mungkin kita suka berpikir itu mustahil untuk melawannya. Kita tidak punya pilihan selain jatuh pada pencobaan itu. Saat kita mengatakan itu, kita sedang mengatakan bahwa Tuhan pembohong. Tuhan mengatakan bahwa Dia akan memberikan jalan ke luar. Selalu ada jalan ke luar. Selalu ada pilihan. Tuhan meyakinkan itu. Dia memberikan janji itu kepada kita.
Ambillah keselamatan sebagai topi baja, dan perkataan Allah sebagai pedang dari Roh Allah. | Efesus 6:17 (BIS)
Ia (Tuhan) tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. | 1 Korintus 10:13b
[…] rentan dengan pencobaan. Dengan berdoa seperti ini kita akan mengingatkan diri kita bahwa kita bisa menjauhi pencobaan dan memilih keputusan yang […]
Utterly indited subject material, thankyou for selective information.