Tuhan memberikan 5 panca indera: penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan sentuhan. Semua yang kita alami dan tahu datang dari salah satu kelima itu. Tuhan mau supaya kita mengalami Alkitab dengan kelima indera itu.

Yakobus 1:19-25

1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;

1:20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

1:23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.

1:24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.

1:25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.


1. MENERIMA DENGAN TELINGA

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. | Roma 10:17

Setiap kita mendengar kotbah di gereja atau di radio atau dimanapun, iman kita sedang dibangun.

Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. | Yakobus 1:19-21

Firman Tuhan seperti benih. Hati kita adalah tanahnya. Friman Tuhan sedang ditanam dalam hati kita dan akan bertumbuh di hidup kita. Tanah harus disiapkan untuk bisa ditanam. Hati kita juga harus disiapkan. Jika kita terburu-buru ke gereja, susah mendapat parkir, kelelahan, dan mood kita menjadi tidak baik; kita tidak akan mendengar firman Tuhan. Kita sedang tidak dalam mood untuk menerima.

Itulah sebabnya ada orang yang mendapat sesuatu yang luar biasa saat mendengar, tapi ada orang yang tidak merasakan apa-apa. Perbedaannya adalah dalam persiapan hati.

man-listening-ear-can-string.jpeg

Menjadi penerima yang baik berarti:

DIAM

Cepat untuk mendengar. Kita tidak bisa mendengar Tuhan jika kita terus bicara.

TENANG

Lambat untuk marah. Kita tidak mendengar banyak saat kita sedang marah. Kita menjadi defensif. Emosi kita tidak rileks. Tapi jika sebaliknya, kita bisa mendengarkan. Kita harus tenang dan menjaga emosi kita tetap tenang saat mendengar firman.

BERSIH

Membuang segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak. Kita harus bersih. Jangan ada dosa yang tertumpuk. Sebelum menanam benih kita buang semua kotoran di tanah, membuang batu-batu yang ada, dan membersihkan sampah-sampah yang ada. Kita tidak bisa mendengar Tuhan jika kita punya kotoran dalam telinga kita.

Saat menanam, kita menjadi kotor. Tapi setelah itu kita membersihkan diri sebelum masuk ke dalam rumah. Kita juga harus membuang hal-hal yang sudah bau dalam hidup kita. Kita akan sulit mendengar firman jika kita masih menyimpan gosip, pornografi, cemburu, iri, dan hal daging lainnya.

Bagaimana cara membuangnya? Dengan mengakuinya. Tuhan benar, kita salah. Itu adalah pengakuan.

RENDAH HATI

Menerima dengan lemah lembut firman yang tertanam. Menjadi rendah hati. Kita siap melakukan apapun yang Tuhan katakan dalam firman-Nya. Jangan mendengarkan dahulu baru mau melakukannya. Kita harus dengan rendah hati dan lemah lembut siap untuk melakukannya.

Mungkin kita sudah menerima firman dengan pendengaran kita. Itu cara yang baik. Tapi dengan medengar, kita tidak akan bertumbuh banyak karena kita melupakan 95 persen dari yang kita dengar dalam 72 jam ke depan. Itulah baiknya kita membuat catatan. Oleh karena itu kita butuh masuk lebih dalam.


2. MEMBACA DENGAN MATA

Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. | Yakobus 1:22-25

Untuk menjadi berbahagia dan diberkati, kita harus meneliti dan bertekun dalam firman. Ketika kita membaca, kita tidak baca dengan cepat tapi kita merenungkannya. Kita mencerminkan diri dari yang kita baca. Alkitab digambarkan sebagai cermin. Kegunaan cerminan adalah untuk mengevaluasi diri kita. Alkitab mengevaluasi hidup kita.

reading_eyes

Ada dua hal yang bisa kita lakukan saat melihat cermin.

  1. Kita bisa melihat sekilas dan pergi.
  2. Kita bisa melihat dengan cerman, melihat detilnya.

Tuhan mau supaya kita melakukan yang kedua. Dia mau kita memeriksa diri dengan seksama. Saat membaca firman lakukan refleksi diri. Lihat apa yang mau dikatakan firman itu tentang kita. Ada hal apa yang bisa kita terapkan. Ada teguran apa kepada kita. Anggap kita sebagai pemeran utama dalam firman itu.


3. MEMPELAJARI DENGAN TANGAN & MULUT

Ini yang dinamakan pendalaman alkitab (bible study). Bukanlah belajar jika tidak ada pen atau pensil dan kita menulisnya di kertas.

Ada dua komponen dalam belajar:

  1. Menulis apa yang dipelajari.
  2. Membicarakan tentang apa yang dipelajari.

Kita mengubah membaca menjadi meneliti. Itulah gunanya komunitas sel atau grup kecil. Kita mendengar, membaca, menulis, dan membicarakannya.

Bible-Study.jpeg

Kamu mempelajari Kitab Suci. Kamu menyangka bahwa Kitab Suci memberikan hidup yang kekal kepada kamu. Kitab Suci itu pun memberi kesaksian mengenai Aku! | Yohanes 5:39 (WBTC Draft)

Orang-orang Yahudi di kota itu (Berea) lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. | Kisah Para Rasul 17:11


4. MEREVIEW & MENGINGAT DENGAN PIKIRAN

Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. | Yakobus 1:25

Meneliti dan bertekun berarti kita terus melakukannya. Kita mengingatnya terus menerus dan tidak hanya mendengar untuk melupakannya (mengingatnya). Kita tidak mau menjadi bayi rohani lagi sepuluh tahun dari sekarang. Kita mau memiliki kerohanian yang dewasa. Tapi kita tidak akan bisa menjadi dewasa jika hidup kita tidak dibangun di atas firman.

Mungkin kita berpikir kita tidak pintar mengingat. Memori kita lemah. Tapi nyatanya kita mengingat apa yang penting untuk kita. Kita mengingat nomor telepon yang penting untuk kita. Kita mengigat kencan yang penting untuk kita. Kita mengingat ulang tahun yang penting untuk kita. Bahkan kita bisa memperkatakan lirik dari 10 tahun yang lalu.

Memori adalah sesuatu yang bisa dikembangkan. Memori seperti otot dan kita bisa menjadi baik dengannya. Cara salah satunya adalah dengan menghafal ayat. Jika kita belajar ayat, kita mengembangkan memori dan memori akan menjadi lebih baik dalam mengingat hal-hal lainnya. Saat kita membutuhkan ayat, Tuhan bisa memberikannya kepada kita. Kita tidak bisa mereviewnya jika kita tidak pernah mengingatnya.

CL_memorize_big_chunks_of_bible_968368460.jpeg

Saat mau tidur, kita bisa memikirkannya karena kita menghafalnya. Saat sedang berkendara, kita bisa memikirkannya karena kita menghafalnya.

Alkitab menamakan mengingat dan mereview firman Tuhan dalam pikiran dengan meditasi. Orang-orang berpikir meditasi adalah sesuatu yang aneh dan gelap. Tapi itu tidak benar. Meditasi adalah mengingat dan mereview sehingga kita bisa melakukannya. Semua orang bisa melakukan meditasi. Kita semua bisa mengingat masalah-masalah kita terus menerus. Jika kita mengganti masalah itu dengan firman Tuhan, kita sudah melakukan meditasi yang benar. Kita bisa mengingat nomor telepon kita karena itu penting bagi kita. Jika kita tidak mau mengingat ayat Alkitab maka ayat Alkitab bukanlah sesuatu yang penting untuk kita.

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. | Yosua 1:8

Satu-satunya janji menjadi berhasil dan beruntung adalah ayat ini. Tuhan berkata jika kita melakukan apa yang dikatakan ayat ini, kita akan menjadi berhasil dan beruntung. Tuhan yang mengatakannya. Jika kita merenungkannya siang dan malam. Kita mengingat dan mereviewnya, maka kita akan berhasil dalam segala hal.


5. MERESPON DENGAN AKSI

Jadilah pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; jika tidak, kamu menipu diri sendiri. | Yakobus 1:22 (AYT)

Jangan menipu diri sendiri. Menipu diri berarti saat kita mendengarnya, kita merasa kita sudah mendapatkannya. Itu tidak benar. Jika kita tidak melakukannya, kita tidak benar-benar mengetahuinya. Saat kita melakukan apa yang dikatakan Alkitab, itu berarti kita mempercayainya.

Dalam banyak hal kita hanya mendengarkan, tapi tidak ada yang kita lakukan. Cari satu aksi yang bisa kita lakukan dan terapkan dalam seminggu setelah mendengar firman.

do-it.jpeg

Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya. | Matius 7:24-27

Kita akan rubuh jika kita tidak punya dasar yang kuat. Kita harus membangun diri kita di atas firman yang tidak akan pernah berubah. Kebenaran adalah batu karena tidak akan pernah berubah. Kebenaran tetaplah kebenaran. Kita suka merasa stress dalam hidup. Itu karena kita tidak membangun hidup kita di atas batu yang solid.


Kelima cara ini akan membawa kita hidup di atas kebenaran. Iblis akan dengan mudah mencuri apa yang kita dengar jika kita hanya mendengarnya. Jika kita datang ke gereja untuk mendengar dan membacanya setiap hari, itu juga tidak cukup karena bisa lepas dari tangan kita dengan mudah. Tapi ketika kita mendengar, mengingat, membaca, mempelajari dalam sebuah grup, meditasi, dan meresponnya; maka tidak akan ada yang bisa mengambilnya dari kita. Pegangan kita kuat. Dasar kita kuat.

IMG_7122


 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. | Yosua 1:8

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *