Yup, sesuai dengan judulnya. Inilah kronologis saya bisa menyantap ramen MEVVAH seharga 1 juta. Kejadian ini berlangsung pada hari terakhir saya di Tokyo dan akan kembali ke Jakarta.
Demi membeli titipan koko dan ipar saya atas Ichiran Ramen instan, saya harus jalan sendiri menggunakan train dari Nippori ke Ikebukuro karena teman-teman yang lain tidak ada yang mau menemani. Ichirannya ada di Don Qiujette yang ada di Ikebukuro. Tapi sebelumnya salah satu dari mereka meminta tolong untuk membelikan jaket Adidas. Dia menyerahkan uang 1,000 yen sebanyak 2 lembar. Saya langsung memasukkan ke dompet bagian depan karena saya selalu menyusun uang saya dengan rapi (paling kecil di depan dan ke belakang makin besar mata uangnya).
Berangkatlah saya ke Ikebukuro sendirian dan awalnya rutenya adalah membeli Ichiran dulu, Adidas, baru sarapan di Ramen Mutekiya yang sebelumnya sudah pernah saya coba dan saya sangat suka (lebih enak dari Ichiran). Tapi karena saya saya salah keluar, akhirnya saya memutar rute yaitu makan dulu, ke Adidas, baru beli Ichiran-nya.
Antrian di Mutekiya tidak terlalu panjang dan saya makan dengan cepat karena mengejar waktu harus kembali ke hotel, mengambil bagasi saya, dan ke stasiun untuk segera ke bandara. Saya membayar ramen Mutekiya yang seharga 1,150 yen. Saya mengeluarkan 1,000 yen paling depan dan recehan 150. Pelayannya mengatakan ‘Hai!’ dan saya segera keluar mencari Adidas.
Jaket yang dititipkan tidak ada, jadi saya segera membeli Ichiran dengan kartu kredit karena di dompet saya hanya tinggal 1,000-an saja. Kemudian saya kembali ke hotel. Saya tiba di hotel cukup mepet dan masih harus mem-packing ulang barang-barang saya. Tapi karena dikejar waktu untuk standby di stasiun, jadinya saya hanya packing seadanya. Untungnya kita tiba lebih cepat setengah jam di stasiun. Saya langsung membongkar kembali bagasi saya dan merapikan barang-barang saya.
Teman yang menitipkan uang datang ke saya dan meminta kembali uangnya. Saya mengeluarkan 2 uang paling depan saya (1,000 yen) dan menyerahkannya. Teman saya meresponi saya dengan berkata, “Eh, tadi gua kasih 20,000…”
Saya melihat ke uang yang saya berikan, 10,000 yen dan 1,000 yen. “Oh, bukannya 2,000 ya?”
Logika pun mulai bekerja. Mana ada jaket Adidas yang bisa dibeli dengan 2,000 yen. Kemudian saya melihat isi dompet saya yang memang dari kemarin sudah tidak ada 10,000-an lagi. Hanya tersisa 1,000-an lainnya, tidak ada lagi 10,000. Sontak saya flashback ke makan ramen Mutekiya dimana saya mengeluarkan uang paling depan dan langsung menyerahkannya tanpa melihat jumlah mata uang tersebut.
Semua sudah masuk akal? Mari saya selaraskan kronologisnya:
- Teman menitipkan uang 20,000 yen yang saya kira hanya 2,000 yen dan saya masukkan di bagian paling depan dompet saya.
- Saya hanya mengeluarkan uang pada saat makan Mutekiya dan saya mengambil 10,000 yen (senilai 1 juta IDR) teman saya yang saya kira 1,000 yen untuk membayar ramen yang hanya seharga 1,150 yen.
- Saya sampai di stasius dan mengembalikan uang teman saya yang saya kria 2,000 yen.
- Saya disadarkan bahwa uang yang dititipkan adalah 20,000 yen.
- Saya pasrah dan menganggap memberikan berkat terhadap ramen yang enak itu.
- Saya sudah selesai menceritakan kronologis ramen MEVVAH 1 juta ini!
Be blessed!