Minggu kemarin tepatnya tanggal 3 Maret 2019 merupakan saat yang cukup bersejarah buat saya. Biasanya saya suka bercanda tentang film Fast & Furious dengan teman-teman saya. Saya selalu membanggakan diri dengan berkata, “Kalian pikir siapa yang mengajar Van Diesel?” (dalam arti ngebut-ngebutan sampai nge-drtift begitu).

1524146489-vin-diesel

Pagi itu saya sedang ada pelayanan di gereja untuk handycam dan saya memang sudah bangun pagi untuk mempersiapkan diri supaya tiba setengah jam lebih awal. Saya berangkat memang agak telat jadi mau tidak mau agak cepat mengendarai mobil.

Hujan sedang deras dan saya menyetir seperti biasa (kalau kata nyokap sih biasanya saya itu cepat). Perjalanan di awal cukup aman dan saya beberapa kali melewati beberapa mobil supaya lebih cepat tiba di gereja.

Pada saat tol Pluit dan mau mengarah ke tol Angke yang naik ke jembatan layang bagian kiri, saya mengerem mobil yang pada saat itu ada di lajur paling kiri. Namun tiba-tiba saya tidak bisa mengendalikan kendali. Mobil saya oleng ke kiri dan menyerempet pembatas di kiri. Saya membanting stir ke kanan dan malah semakin kehilangan kendali. Akibatnya mobil saya ngesot (nge-drift, bahasa kerennya) sambil putar balik dari lajur paling kiri ke lajur paling kanan.

22-1490156255-toyota-innova-drift-burn-out-1

Pada saat nge-drift, puji Tuhan tidak ada kendaraan yang sedang melaju cepat. Kalau ada sudah dipastikan akan menabrak saya dan mungkin mobil saya akan guling-guling. Di lajur paling kanan ada mobil sedan yang tampak sudah pasrah dicium mobil saya. Puji Tuhan lagi mobil itu tidak sedang mengebut dan sepertinya dari jauh sudah melihat mobil saya yang kehilangan kendali.

Di tengah-tengah hujan, saya keluar dan meminta maaf kepada orang tersebut. Kami bersepakat untuk mengganti biaya asuransi orang tersebut (mobilnya hanya lecet di bagian depan kiri). Plat mobil saya rusak dan jatuh. Logo Toyota saya yang kemarin sempat hilang dan baru dibeli pas kemarinnya, copot lagi dan patah. Yang paling parah bagian bawah mobil saya yang penyok ke dalam.

Saya sempat berhenti sebentar di sebelah kiri sambil mengucap syukur. Kemarin saya belajar sabar dengan menabrak pengendara sepeda motor yang melewati lampu merah sampai patah kaki (saya akan mem-publish kisah ini di dekat-dekat ini). Di sini saya belajar untuk lebih pelan tentunya dalam berkendara dan hati-hati dalam bercanda. Saya yang bercanda tentang Fast & Furious karena bangga bisa cepat tiba di tempat tujuan malah dikasih Fast & Furious benaran.

Puji Tuhan masih ada sampai sekarang dan bisa membagikan kisah saya ini.

Be blessed!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *