Am I An Idiot? | Review Film ‘3 Idiots’

Last night I was caught almost 3 hours straight watching this Indian movie titled “3 Idiots”. Sudah lama saya punya ini film tapi belum pernah ditonton dan saya pernah mendengar bahwa film ini adalah salah satu film yang bagus untuk ditonton. Saya bukan penggemar film India tapi memang ada beberapa film India yang very meaningful. Beberapa yang saya tonton adalah “Slumdog Millionaire”, “Kabhi Kushi Kabi Gam”, dan “Kuch Kuch Hota Hai”.

Film India memang film terpanjang dan selalu diiringi dengan nyanyi-nyanyi dan joget-joget. 3 Idiots juga sama. Untungnya film ini menyajikan musik dan tarian yang modern jadi masih bisa ditonton walaupun agak boring menurut saya pribadi.

3 Idiots menceritakan persahabatan 3 mahasiswa yang dua di antaranya tidak pintar dan yang satunya sangat pintar tapi tidak mau terlalu mengikuti sistem universitas engineering yang cukup ternama dengan persaingan yang sangat kompetitif. Rektor mereka sangat keras dan tidak peka dengan para mahasiswa.

Film ini akan menyentuh kemanusiaan kita karena alurnya yang dramatis. Saya pribadi merasakan emosi saya mulai dimainkan saat kejadian bunuh diri salah satu teman dari ketiga pemeran utama. Pertemanan ketiga pemeran pria ini juga sangat erat. Mereka akan melakukan segala sesuatu untuk meringankan penderitaan salah satu dari mereka. Mereka kerapkali dikatakan idiot baik oleh teman, dosen, bahkan keluarga mereka yang sempat membuat nyali dari kedua idiot ini surut. Namun pada akhirnya, berkat teman satunya, mereka berhasil menemukan keberanian untuk melangkah di dalam tujuan hidup mereka.

Ditambah lagi dengan balutan romantisme bersama wanita yang saya pernah nonton di Kuch Kuch Hota Hai yaitu Kareena Kapoor. Saya tidak akan spoiler film ini. Kalian bisa nonton sendiri and I really recommend it for you to watch. Penulis cerita film ini sangat pintar mengemas alur yang semakin meningkat dan meningkat disertai unsur komedi yang saya sendiri bisa tertawa melihatnya. Kemudian kita juga akan dibawa masuk ke dalam karakter setiap pemeran-pemerannya dengan setiap permasalahan mereka. Ada beberapa twist juga yang tidak saya duga dari film ini. Beberapa agak bisa ditebak tapi ada juga yang sempat membuatnya saya “Wow, what is going on here?”

Pesan dari film ini adalah kejarlah kesempurnaan maka kesuksesan akan mengikuti kita. Kesempurnaan ini hanya bisa diperoleh dari karakter kita yang baik atau karena saya seorang pengikut Kristus, saya akan mengatakan karakter seperti Yesus. Banyak orang berjuang sangat keras untuk bisa memperoleh peringkat yang baik atau ketenaran atau kekayaan, tapi jika kita tidak memiliki integritas dan karakter yang menopang maka kita akan mudah hancur di saat kita kehilangan semuanya.

Kemudian dalam pertemanan, berikan lebih. Daripada berpikir apa yang saya dapat, pikirkan apa yang bisa saya beri. Memiliki sahabat itu sangatlah baik karena kita butuh seseorang di saat kita berduka, di saat kita didera masalah. Tanyakan kepada diri kita sendiri, adakah orang yang akan menemani kita saat kita jatuh? Cara terbaik untuk mendapat sahabat adalah dengan menjadi seorang sahabat.

Satu lagi adalah tentang tujuan hidup. Setiap kita memiliki tujuan hidup masing-masing. Namun seringkali orang lain memiliki tujuan atas hidup kita atau mungkin kita menaruh tujuan dalam hidup orang lain (biasanya untuk anak kita). Kita semua memiliki perlombaan masing-masing dan orang lain mau kita ikut dalam perlombaan mereka. Mungkin kita akan dikatakan idiot atau bodoh tapi itu lebih baik daripada kita menyesal di kemudian hari akan kesempatan-kesempatan yang bisa kita ambil saat kita masih bisa. Hidup hanya sekali. Jadi lakukan yang kita suka. Temukan passion kita. Bekerjalah karena kita menyukainya.

Temukan apa yang kita suka dan caritahu bagaimana supaya orang lain mau membayar untuk itu.

So, am I an idiot? I still am.

Be blessed!