Kematian bukanlah akhir, melainkan awal. Setiap orang percaya bahwa kehidupan ini adalah garis linear yang lurus. Kita lahir, menjalani kehidupan, dan akhirnya meninggal. Namun kematian bukanlah akhir. Justru setelah kematian itulah awal kekekalan hidup kita. Kita masih akan terus bergerak lurus setelah kematian.
Ada dua kemungkinan yang akan kita hadapi setelah kematian, surga dan neraka. Kita bisa memilih untuk berbahagia atau tidak saat kita masih di dunia ini. Banyak teori mengerikan tentang neraka. Siksaan dan api yang tidak berkesudahan. Bahkan ada kepercayaan tingkat-tingkat neraka yang makin menyakitkan. Namun hal paling mengerikan setelah kematian adalah tidak adanya hadirat Tuhan.
Hal paling mengerikan setelah kematian adalah tidak adanya hadirat Tuhan.
Namun kebalikannya, surga adalah tempat dimana tidak ada lagi namanya duka, sakit, dan hal-hal tidak mengenakkan. Namun yang paling indah dari surga adalah hadirat Tuhan akan selalu ada di sana. Tuhan hanya menyediakan surga untuk manusia. Dia tidak pernah menyediakan neraka. Saat awal penciptaan, Adam dan Hawa tinggal di taman Eden dan mereka hidup terhubung dengan Tuhan. Mereka tidak membutuhkan apa-apa di sana. Hadirat Tuhan sudah mencukupi segalanya.
Kemudian datanglah dosa dan membuat manusia terputus dari hadirat Tuhan. Manusia kehilangan kemuliaan Tuhan sampai Yesus datang ke dunia sebagai manusia.
Kenapa Yesus harus menjadi manusia?
Karena hanya manusialah yang bisa menyelamatkan manusia. Yesus tidak turun sebagai dewa atau makhluk sakti lainnya. Dia datang sebagai manusia. Darah-Nya darah manusia. Daging-Nya daging manusia. Dan melalui pengorbanan-Nya sebagai manusialah, kita bisa diselamatkan dari dosa-dosa kita sehingga kita memperoleh kembali kemuliaan Tuhan.
Yesus yang adalah manusia menebus kita yang adalah manusia. Kita sebagai manusia yang sudah diselamatkan wajib menyelamatkan manusia lain. Itulah yang Yesus maksud dengan Amanat Agung. Manusia menyelamatkan manusia. Pesan terakhir Yesus sebelum Dia naik ke surga adalah Dia mau kita membawa orang lain untuk bisa menikmati hadirat-Nya selamanya. Kita membawa diri kita dan juga orang lain untuk menikmati persekutuan yang kekal bersamanya di surga.
Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” | Matius 28:18-20
Ada 3 hal yang perlu kita ketahui dari Amanat Agung ini.
1. ADA TUHAN MENYERTAI KITA
Kepada Yesus sudah diberikan semua kuasa di sorga dan di bumi.
Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” | Matius 28:18
Sama seperti seorang polisi yang memiliki otoritas untuk menangkap maling. Yesus sudah memiliki semua otoritas dan Dia menugaskan kita untuk melakukan amanat-Nya.
Kebanyakan orang percaya mengalami malu atau takut atau bingung saat hendak bersaksi atau menginjil. Tapi Yesus menyertai kita.
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. | Matius 28:20
Tidak usah malu lagi. Tidak usah takut ditolak. Tidak usah bingung harus berkata apa. Tuhan yang berkuasa menyertai kita. Inis ama seperti kita sedang di-backing oleh polisi. Mungkin polisi bisa merasa tidak akan berhasil saat hendak menangkap maling, tapi polisi pasti tetap akan berusaha yang terbaik. Mereka memiliki pistol dan otoritas. Jangan mundur sebelum bertempur. Jangan mundur sebelum bersaksi.
2. KEHIDUPAN KITA MENJADI INJIL ITU SENDIRI
Pergilah yang dimaksud Yesus bukanlah pergi menginjil dalam acara khusus atau menginjil temporal. Tapi pergilah ini adalah dimana saja kita berada.
Dimanapun kita berada, kita bisa menjadi Injil melalui kehidupan kita.
Pertanyaannya adalah apakah kehidupan kita sudah mencerminkan Yesus? Apakah karakter kita sudah mencerminkan Yesus? Apakah kita sudah mengasihi seperti Yesus mengasihi?
Ketika kehidupan kita menjadi begitu serupa dengan Yesus, orang lain akan melihat Yesus dalam diri kita dan datang kepada Yesus.
Saat kita mencerminkan Yesus dalam kehidupan kita, dimanapun kita berada kita akan menjadi Injil bagi orang lain.
3. TANGGUNG JAWAB
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. | Matius 28:19-20
Dari ketiga kata jadikanlah, baptislah, dan ajarlah ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada tanggung jawab di dalam penginjilan. Kita tidak hanya sekedar menginjil saja, tapi kita menuntut orang tersebut untuk menjadi murid Yesus. Kita ajar mereka sampai mereka menjadi murid dan bisa memuridkan juga.
Tugas kita tidak berhenti sampai pada penginjilan saja tapi sampai menjadikan orang tersebut murid.
Adakah orang yang kita benar-benar bawa dalam doa dan terus kita saksikan Kristus? Mulai sekarang miliki komitmen untuk fokus pada satu orang saja terlebih dahulu. Tuntut mereka kepada Yesus dan jadikan mereka murid Yesus. Ingat, Tuhan mau supaya surga penuh dengan manusia yang diselamatkan. Dia menebus kita supaya kita bisa menyelamatkan yang lain juga.
LEGENDA TERSEBUT DI PINJAM OLEH AGAMA YAHUDI DARI DOGMA AGAMA LAIN. SEPERTI HARI KIAMAT, TUBOH HIDUP KEMBALI, PENGADILAN TERAKHIR, SYURGA NERAKA, DI PINJAM OLEH AGAMA YAHUDI DARI AGAMA ZOROASTER, PERSIA, KEMUDIAN DI TERUSKAN KEPADA AGAMA KRISTEN DAN MUSLIM.
LEGENDA PENCIPTAAN ADAM JUGA DI PINJAM DARI LEGENDARI PENCIPTAAN PROMOTEUS, DARI AGAMA KUNO, YUNANI.