Malam ini setelah bercapek ria seharian, saya digoncangkan dengan sopir bus pengacau hidup orang lain. Tepat di lampu merah Cengkareng, saya sedang menunggu lampu merah di bagian tengah. Ini bus mau belok ke kiri dan dia terhalang sama mikrolet yang selalu berhenti dimana-mana. Saya sudah berbaik hati belok sedikit supaya dia bisa lewat, tapi berhubung jarak saya dengan depan saya sangat minim jadinya saya cuma memberi ruang sedikit.

Kemudian perlahan demi perlahan ini bus maju dengan hati-hati. Orang di depan juga reseh suruh maju saja padahal ini bus sudah melet sekali dengan spion kiri saya. Saya sudah wanti-wanti ni bus bakal nyenggol spion saya dan benar saja. Spion kiri sampai bengkok ke arah berlawanan dan ada suara retakan. Sontak saya mengklakson kencang itu bus. Dan saya berhenti di depannya. Saya mengecek spion saya. Sebenarnya kejadian ini pernah terjadi. Diserempet truk dari kanan dan langsung hancur.

Saat itu truknya main kabur saja. Kali ini cuma ada retakan di body spion. Saya tetap kesal dan tidak senang. Orang yang membantu bus itu maju mendekati saya dan berusaha menenangkan saya. Lucunya ini sopir bus bukannya turun dan at least meminta maaf, tapi dia malah duduk di dalam busnya melihat ke saya. Saya hampir mau menyuruhnya turun dan minta maaf tapi ya sudahlah, waste of time mengurusi orang yang sama sekali tidak ada rasa tanggung jawab.

Dongkol, kesal, dan emosi bercampur menjadi es campur. Saya sempat menyesal kenapa tidak menyuruh sopir itu turun.  I mean it is not fair. Saya merasa diperlakukan dengan tidak adil. Saya tidak salah. Itu bus yang sudah tahu jaraknya meoet tapi maksa. Kemudian setelah saya merenungkan, hey today is Easter! Walaupun saya tidak ke gereja hari ini, tapi saya diajar bahwa Yesus sendiri tidak bersalah. Tapi dia harus menanggung akibat dari perbuatan orang lain yang tidak benar.

I was mistreated, yeah,but it is nothing compared to what he had been through. Dia disiksa, dipukuli, dicambuki, dimahkotai duri, memikul salib, ditelanjangi, dan disalib! Dan dia diperlakukan seperti itu dengan tidak adil. Kejadian yang saya alami ini bukan apa-apa. Baru begini saya saya sudah gusar bukan main dan merasa sangat disakiti. Bagaimana dengan Yesus yang harus menanggung semua kesalahan manusia?

I am grateful for the life lesson that He teaches me tonight. Belajar lebih bersabar dan makin bisa mengontol emosi dan perkataan, itulah yang harus menjadi resolusi saya sekarang.

Be blessed!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *