Lagi nostalgia dengan goa Jomblang yang ada di Jogja tepatnya di Gunung Kidul. Kalau kalian jalan ke Jogja, sudah saatnya mampir ke tempat-tempat yang lain daripada yang lain dan goa Jomblang ini kudu kalian datangi. Waktu itu saya dan teman-teman sudah mem-booking untuk bisa masuk ke mulut goa dikarenakan hanya sekitar 25 orang saja yang boleh masuk dalam satu hari.

Sempat ada kesalahpahaman sehingga kami harus menunggu sampai akhirnya diperbolehkan untuk turun. Kami harus menuruni jurang setinggi 50 meter hanya menggunakan tali. Sekali turun hanya bisa berdua-berdua. Perjalanan turun ke bawah tidak sengeri saat naik dan rasanya seperti menjadi Indiana Jones. Tentunya kami diharuskan mengenakan helm dan sepatu boots (supaya tidak merusak tanah di dalam goa).

Processed with VSCO with g9 preset

Kami turun ke sebuah hutan dan mesti berjalan ke mulut goa. tidak terlalu jauh dan kata ‘wow’ langsung secara otomatis keluar dari mulut saat melihat mulut goa yang sangat besar. Kemudian kami harus menelusuri terowongan goa dengan lebar sekitar 7 meter dan tinggi 4 meter. Jalanan di dalam terowongan ini sekitar 250 meter dan agak licin. Semakin dalam semakin gelap. Kami berjalan menuju Luweng Gubug.

Saat tiba di Luweng Gubug, sekali lagi sata ditakjubkan dengan cahaya matahari yang masuk dari atap goa membentuk sebuah proyek sinar yang indah. Ada sebuah batu gamping yang berdiri sendiri tepat pada sinar cahaya matahari yang masuk. Batu itu menjadi tempat foto paling hits dimana orang berdiri di atasnya. Tai karena waktu itu sedang gerimis jadinya tidak diperbolehkan naik ke atas batu tersebut karena licin.

Pemandangan ini tidak akan pernah terlupakan bagi saya. Kalian bisa menyaksikan video perjalanan saya di Jogja di bawah ini. Sinar yang begitu indah bagaikan cahaya dari surga yang membuat saya begitu bersyukur memiliki Tuhan yang Maha Besar.



Be blessed!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *