Hidup.
Hidup itu penuh dengan pilihan.
Saya memilih untuk menerima karya penebusan Dia di kayu salib.
Saya memilih untuk melayani Dia sebagai ucapan syukur atas pengorbanan-Nya.
Saya memilih untuk berlaku benar, tapi hanya di saat saya mau.
Saya memilih untuk mengutamakan ego saya.
Saya memilih untuk menutup mata atas salib itu.
Saya rajin memberikan perpuluhan.
Saya rajin melayani.
Saya rajin beribadah.
Saya rajin ikut komuitas sel.
Tapi kenapa hanya di gereja saja saya memilih berlaku benar?
Kenapa di luar saya memilih untuk melupakan pengorbanan itu?
Kenapa saya memilih untuk menyalibkan Dia lagi?
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=OG5kjQyhaSE&w=560&h=315]
Lihatlah salib itu, pahamilah betapa Yesus mengasihimu.
Di dalam hidup ini, kita sering menemukan diri kita berada di persimpangan jalan.
Kita tidak tahu jalan mana yang harus kita pilih, yang harus kita jalani.
Ada begitu banyak jalan yang salah.
Di saat seperti itu, ingatlah bahwa Kristus selalu dan satu-satunya jalan yang aman.
Memilih Dia berarti memilih jalan kebahagiaan yang penuh dan abadi.
Hidup itu penuh dengan pilihan.
Saya memilih untuk menerima karya penebusan-Nya di kayu salib.
Saya memilih untuk melayani Dia sebagai ucapan syukur atas pengorbanan-Nya.
Saya TETAP memilih untuk berlaku benar, dalam keadaan apapun juga.
Saya TETAP memilih Kristus daripada ego saya.
Pengusaha dan Pelajar bertukar pandang dan melihat ke jemaat.
Apa pilihan Anda?
Be blessed!