Gong xi fa cai! Imlek sudah lewat dan benar saja tidak banjir walau malam sebelumnya hujan gede. Berikut jadwal padat selama Sin Cia ini.
Kamis, 19 Februari 2015
Dibangunkan enyak buat siap-siap. Setelah mandi dan pakai baju baru, sarapan seadanya, dan langsung meluncur ke daerah terelite ‘Jembatan Besi’ untuk mampir ke rumah nenek. Tentu saja sebelum pergi kita semua foto keluarga dulu dan tak lupa selfie di dalam mobil.
Nenek sudah tua. Giginya masih banyak. Puji Tuhan pho-pho masih diberi umur panjang untuk bersama merayakan Imlek. Dia terlihat sangat senang dan hey! Saya minta angpao sama pho-pho tapi pho-pho dan mama malah bilang saya ‘khong ku’ (gila). Saya ‘kan masih kecil mau nagih angpao haha! Ada momen berbeda di tahun ini dimana saya paksa paman tertua saya untuk foto lima bersaudara (saudara-saudara kandung mama). Sayangnya ada satu tante yang belum hadir. Mereka foto berlima bersama pho-pho saya.
Dan ini ada satu foto lucu dimana saudara saya lebih muda dibanding ponakan pertama saya. Dan mereka foto bareng, saudara-saudara!
Lanjut ke rumah papa mamanya ipar saya yang dekat daerah sana. Tapi sayang mereka sedang tidak ada, jadi kami cuma numpang injak kaki dan parkir saja kemudian kembali ke rumah. Untung sekali kami tidak main di sana karena beberapa saat kemudian terjadi kebakaran di ujung sana sehingga macetnya sudah tidak ketolongan sampai mobil-mobil tidak bergerak sama sekali.
Setibanya di rumah, saya santai saja sementara si nyokap sudah sibuk masak-masak karena dari tahun-tahun sebelumnya rumah kami akan berdatangan semua saudara-saudara dari papa. Coba bayangkan betapa ramainya keluarga papa karena papa 12 bersaudara dan rata-rata sudah punya cucu-cucu. Selama break sesaat itu saya sempat merekam video bersama Tuyul 1. Videonya belakangan saja. Fotonya dulu saya pamer. Dan ada adegan foodfie yang kocak dimana koko saya naik bangku demi mem-foto makanan-makanan yang terhidang di meja. Duh, jadi laper sekarang nih. Ini dia foto hasil jepretan koko saya dan foto hasil jepretan saya yang melihat koko sedang berusaha mengambil foodfie.
Dan akhirnya terjadilah ‘Tjung Invasion’! Saudara demi saudara berdatangan. Main kartu, ngobrol, ngamil, bercanda-bercanda, menghina-hina, dan tertawa bersama menjadi momen menyenangkan di tahun baru ini. Malamnya kami sekeluarga berangkat ke Tangerang ke tempat tante tertua. Sudah sepi di sana dan di saa saya mendapat sshock therapy dari si dokter cinta. Ini dia yang paling tidak saya suka kalau kumpul-kumpul saudara. Saya ini high quality jomblo. Jodoh itu di tangan yang di atas. Kalau jodoh pasti bertemu. Bagai katak dalam tempurung. Makin nyasar nih peribahasanya. Lanjut! Btw ini foto sandal-sandal di mushola alias di depan rumah saya. Dipilih, dpilih!
Jumat, 20 Februari 2015
The next day paginya karyawan-karyawan main ke rumah. Mereka pai niyen ceritanya. Kemudian saya pergi ke Mal Alam Sutera untuk lunch Bebek Tepi Sawah dan cari kemeja merah buat hari Minggu karena disuruh pakai kemeja merah buat persembahan pujian di gereja. Saya suka merah tapi saya tidak punya kemeja merah, ternyata.
Malamnya saya ke rumah si Juma, teman baik yang bilang mau open house di rumah dia. Dia bilang ayam goreng masakannya mbanya enak sekali dijamin saya ketagihan. Tapi enak bagi dia itu ternyata standard sekali, saudara-saudara haha. Ngakunya sih kurang tepung dan pada ga jual di luar. Ayam utuhnya pun tidak ada jadi tidak bisa goreng ala Kentucky. Alhasil cuma potongan dada yang dipotong tipis-tipis dengan tepung seadanya dan mie goreng segunung. Paling enak hanya es jeruk dan sop jagungnya haha!
Tidak lupa juga saya membawakan kue ulang tahun buat bini Juma yang lagi hamil tua. Kami merayakan ulang tahun Sherly yang berulang tahun sehari sebelumnya. Di sini tragedi saya dicekik terekam kamera, menyebabkan luka cakaran yang sexy. Semua ulah si Yang-Yang! Mungkin harus saya tuntut berhubung saya ada bukti?!
Oke, seperti biasa lanjut ngobrol, main polisi maling sebentar karena saya lupa memasukkan kartu ke mobil saya yang by the way baru keluar dari asuransi. Di rumah udah menanti saudara saya yang gila, Miaw-Miaw. Sebenarnya dia sudah datang dari jam 9-an dan dia berulang kali menelepon saya tidak masuk (rumah Juma tak lain adalah hutan tanpa sinya seperti rumah saya). Untungnya saudara saya satu ini masih ingat rumah koko saya dan lebih untungnya lagi setelah ngiter-ngiter rumah koko saya yang tidak ada lampu, tiba-tiba lampu menyala. Mbanya koko saya disuruh pulang sama mama saya (koko dan keluarganya sedang di luar). Malam-malam sampai midnight kita berchit-chat ria dan tentu saja harus foto dengan artis seperti saya ini haha.Sabtu, 21 Februari 2015
Sabtu ini mulai dari siang jam 1an saya sudah di luar ke KoKas untuk makan dan nonton dan ngamil sampai malam. Saya juga dapat kemeja merah di mal ini. Malamnya saya di ajak kumpul ke PIK sama teman kuliah saya yang sekarang tinggal di Surabaya. Nge-bir, capsa, dan ngobrol sampai midnite lalu tepar.
Minggu, 22 Februari 2015
Perayaan Imlek di gereja dan semua serba merah. Di sini saya pakai kemeja merah yang kudu saya beli demi persembahan pujian.Setelah itu makan Sushi Tei dan malam ini adik saya yang perempuan akan berangkat ke Ausi untuk S2. I envy her so much. Anyway, wish all the best luck and blessing for you, sista! Have fun di sana dan see you on FaceTime or when you are back to Jakarta. Hubungan saya dan adik saya memang tidak terlalu dekat. Kita jarang bertemu dan ngobrol. Tapi keluarga tetapkah keluarga. Ada darah yang mengikat kami and I will miss her. Besok sudah kerja dan sekarang sudah mau jam satu. Cukup sekian dulu, ya.
Be blessed!