Semalam, di gym, biasanya kejadian yang paling menegangkan namun sudah tidak mengagetkan bagi saya adalah dengan ketidakingatan saya dalam membawa celana dalam. Itu sudah terjadi kurang lebih lima kali. Namun malam itu kejadiannya agak sedikit berbeda, walau ujung-ujungnya hasilnya sama. Begini ceritanya:

Turun dari parkiran, saya menggandeng tas gym dan ni botol minum gym saya taruh di bagian belakang tas sehingga membuat ketidaknyamanan saat menyentuh tubuh saya. Sontak saya membuka tas saya dan pikiran botol minuman yang tumpah mulai terngiang (pernah kejadian soalnya botol minum tumpah walau isinya cuma sedikit). Saya mengeluarkan botol minum merah Adidas pemberian Vera dan Christin tersebut. Tidak terbuka dan tidak tumpah. Good good.

Selesai memindahkannya ke bagian depan, saya makan siomay sebentar di dekat gym. Saya tidak memesan minum karena botol minum saya masih terisi full. Saat sudah menghabisi dua siomay ayam yang menurut saya agak enek itu, saya mengambil botol minum saya. Namun apa yang terjadi, saudara-saudara? Tepat sekali. Kaos, celana pendek, baju, celana gym, dan celana dalam saya bak kebanjiran. Basah semua karena botol minum yang tumpah di dalam. Cover iPad saya juga basah dan segera saya keluarkan iPad dari covernya.

Saya galau pada saat mencengangkan tersebut. Saya menguras otak apa yang harus saya perbuat. Saya berencana untuk gym sebentar, kemudian mandi dan ke gereja. Tapi kalau begini ceritanya, baju apa yang harus saya kenakan? Karena baju dari saya kerja seharisn sudah blepek. Beruntungnya saya, di mall Pluit Junction ini adalah mall paling tidak lengkap. Ada yang jualan baju tapi hanya untuk perempuan dan anak kecil.

Baiklah. Dengan sangat terpaksa saya akan memakai baju, celana panjang, dan celana dalam yang sama seperti saya kenakan dari kerja. Tidak ada pilihan lain. Tapi sesampainya di loker gym, saya melihat ada hairdryer. Hey hey! Mungkin itu akan berhasil, pikir saya. Saya taruh semua barang di loker. Saya keluarkan kaos ganti dari dalam tas yang basah. Kemudian menggunakan hairdryer tersebut saya mengeringkan kaos saya. Trust me, it works! Dengan bermodalkan tahan malu dan berdiri seperti seorang pembantu sedang nyetrika baju selama hampir setengah jam, kering dan layak pakailah ini kaos.

Sayangnya tidak mungkin saya mengeringkan celana dalam di depan orang-orang yang bolak balik dan menoleh ke saya setiap melihat apa yang saya perbuat. Baiklah. Yang penting sudah ada kaos ganti, itu sudah lebih dari cukup. Saya masih bisa gym sebentar dan segera mandi dan mengenakan kaos yang sudah diselamatkan hairdyer dengan celana panjang dan dalaman yang saya pakai dari kerja.

Special thanks to hairdryer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *