Apa itu sebenarnya BULLYING?
Bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain.
Budaya penindasan dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.
Ada 4 jenis bullying.
1. Verbal
Mengejek, mencela, memanggil nama ejekan, menghina, atau mengancam.
2. Sosial
Gosip, mempermalukan seseorang di depan umum, atau memberitahu seseorang untuk tidak berteman dengan seseorang.
3. Fisik
Menendang, memukul, mencubit, meludahi, menyengkat, mendorong, mengambil barang, merusak barang orang lain, atau memberikan gerakan kasar.
4. Cyber
Menghina atau merusak nama baik melalui media sosial.
Tanda-tanda anak mengalami bullying di sekolah adalah sebagai berikut.
- Mengisolasi diri. Suka mengurung diri di kamar.
- Menjadi lebih emosional dan kasar.
- Meminta pindah sekolah (school phobia).
- Konsentrasi belajar dan prestasi menurun.
- Anak menjadi penakut dan kerap gelisah.
- Sering mengalami mimpi buruk.
Sebagai orang tua, langkah-langkah berikut bisa menjadi alternatif.
1. Cari informasi
Orangtua wajib mencari informasi yang jelas dan benar dengan cara meng-crosscheck keterangan yang diberikan anak kepada pihak sekolah.
2. Mediasi
Orangtua sebaiknya meminta pihak sekolah untuk menjadi mediasi pertemuan antara orangtua, korban dan pelaku serta orangtua pelaku bila pelakunya adalah siswa di sekolah yang sama.
3. Menuntut Tegas
Orangtua bisa menuntut tegas pelaku – melalui mediasi sekolah- sehingga diharapkan pelaku tidak mengulangi perbuatannya tersebut. Tuntutan bisa berupa pernyataan di atas kertas bermaterai, misalnya, pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
Dan bila mengulangi perbuatannya akan dikenakan sanksi dikeluarkan dari sekolah, bila pelaku sesama pelajar. Hal ini penting, untuk menumbuhkan rasa aman bagi anak.
Hal-hal penting lainnya yang perlu dilakukan orangtua agar anak terhindar dari bullying di sekolah adalah seperti berikut.
- Meyakinkan anak bahwa kita menyayangi dan mencintai mereka.
- Melatih anak untuk berani mengatakan “tidak” terhadap hal yang tidak mereka sukai.
- Melawan atau membela diri dengan sungguh-sungguh, sehingga pelaku menghindarinya.
- Memberitahu anak untuk melapor pada guru dan pengawas sekolah, apabila mereka tidak mampu melawan.
Jika kita adalah korban bullying, berikut bisa menjadi cara kita menghadapinya.
- Jangan coba melawan. Pergi menjauh.
- Beritahu orang tua atau orang dewasa yang kamu percaya untuk membantu dan merencakan untuk menghentikannya.
- Jangan sendirian. Punya teman.
- Jangan salahkan diri. Jangan rendah diri. Kita semua punya kelebihan.
- Jangan biarkan pelaku bullying membuat kita marah. Konfrontasi akan menunjukkan bahwa tujuan ia untuk membuat Anda marah itu berhasil. Maka, hadapi mereka dengan tenang.
- Berdoa.
- Jika bullying sudah kelewat batas, tidak bisa diatasi, dan lingkungan tidak banyak membantu, pergi dari sekolah tersebut adalah hal yang terbaik. Berada jauh dari pelaku bullying merupakan keputusan paling aman dan sehat.
Kalau kita melihat ada orang sedang di-bully, jangan diam saja. Beritahu pelaku untuk menghentikannya. Jika kita tidak mampu, cari orang dewasa yang bisa membantu. Jangan hanya jadi pengamat.
Hurt people hurt people.
Jika Anda pelaku bullying, hentikan tindakan Anda. Bullying bukanlah sesuatu yang keren atau pembuktian bahwa Anda lebih kuat. Menyakiti orang adalah bukti bahwa Anda adalah orang yang tersakiti.
Be blessed!