Membaca judul di atas tentunya merupakan topik yang cukup sensitif. Tapi pada nyatanya memang sering terjadi. Iman adalah sebuah kepercayaan yang dianut seseorang dan dijadikan prinsip kehidupannya.

Kepercayaan seseorang yang diremehkan bisa terjadi baik dalam dunia kerja, keluarga, sosial, bahkan dalam diri kita sendiri. Mengapa hal demikian bisa terjadi padahal kita tinggal di negara yang sangat menjunjung demokrasi?


Kenapa orang suka meremehkan?

1. Melemahkan semangat.

Kita bisa melihat contohnya dari kisah Goliath yang terus menghina Tuhan orang Israel. Hal tersebut menyebabkan seluruh umat Israel bahkan raja mereka menjadi takut. Semangat mereka dipatahkan.

giants

2. Mencari ketenaran atau uang.

Menyentil kepercayaan seseorang memang kritis namun banyak orang suka menggunakan itu supaya mendapat ketenaran. Film Da Vinci Code menjadi terkenal karena meremehkan kepercayaan kristiani. Banyak pula kotbah-kotbah yang membawa-membawa agama lain, bahkan mengkritis agama lain supaya bisa tenar.

3. Iri.

Iri hati memang suka membawa perselisihan.


Apa yang harus dilakukan saat iman kita diremehkan?

1. JANGAN PERNAH BERDEBAT

Tidak ada gunanya membela Tuhan kita. Kenapa? Karena Tuhan kita tidak memerlukan pembelaan. Dia jauh lebih besar dari apapun. Kadar ke-Tuhan-an Yesus tidak akan berkurang walaupun diremehkan bagaimanapun juga. Bahkan Yesus sendiri sudah menanggung hinaan serta cemooh dari orang-orang dan mengindahkannya. Dia tetap fokus tehadap tujuan-Nya. Jadi tetap fokus pada tujuan kita diciptakan alih-alih sibuk membenarkan kepercayaan kita sendiri.

calvin_arguing

Kalau kita perhatikan justru dalam dunia nyata, kita jarang menemukan penyerangan terhadap iman. Saat kita diduk di warung sambil meminum kopi, semua perbedaan sudah tidak dianggap. Iman yang diremehkan biasanya terjadi di dunia maya yang bahkan terkadang kita tidak tahu siapa orang di balik udang tersebut.

Saat ini meremehkan iman di dunia maya sudah ada undang-undang hukumannya. Lihat saja dari kasus Ahok. Jadi alangkah bijaknya jika kita bisa menahan diri dan tidak ikut berdebat.

2. MENGAMPUNI

Sama seperti Yesus yang sudah mengampuni, kita juga harus melakukan itu. Jika kita mau dibentuk menjadi seperti Kristus, kita pasti akan dibawa-Nya untuk melalui apa yang Dia lalui. Jadi saat iman kita diserang, ingatlah bahwa Yesus sudah melaluinya dan Dia sedang membentuk karakter kita untuk menadi seperti-Nya. Dunia ini adalah ujian. Salah satu ujiannya adalah ujian karakter. Belajar mengampuni seperti Yesus.

3. MENGASIHI

Semua adalah tentang kasih. Tidak ada yang lebih besar dari kasih. Saat kita menyerang balik, kita sedang turun ke level orang yang menyerang. Tapi saat kita membalas dengan kasih, maka kita sudah berada jauh di atas level orang tersebut. Alkitab sendiri mengatakan untuk membalas kejahatan dengan kebaikan. Jadi untuk apa lagi membalas dengan yang jahat?


Tapi lain ceritanya jika kita sendiri yang meremehkan iman kita. Sadar atau tidak sadar kita suka melakukan sesuatu yang bertolak dengan iman kita. Kita lebih suka memilih-milih apa yang kita mau lakukan. Itu sama dengan meremehkan iman.

Kita tidak melakukan sebagian dari yang Alkitab katakan, kita melakukan semuanya. Kita tidak memilih hanya bagian ini saja yang mau kita lakukan, tapi yang lain tidak. Kita memang tidak membunuh, tapi kita melakukan sex bebas. Kita memang rajin beribadah, tapi kita suka bergosip. Tahukah kita di saat kita hanya melakukan sebagian saja dari firman Tuhan, kita sedang meremehkan iman kita sendiri?

biblebelieve

Akibat dari meremehkan iman kita sendiri ini sangatlah fatal. Kita bisa kehilangan iman dan prinsip hidup kita. Contohnya kita tahu lebih baik kita menikah dengan pasangan yang tidak seiman, tapi kita suka bermain api. Kita tetap menikahi pasangan yang tidak seiman. Syukur-syukur apabila pernikahan kita bisa bekerja walaupun sebagian besar tidak berhasil. Jika tidak behasil apa yang terjadi? Salah satu konsekuensinya adalah kita bisa ikut ke kepercayaan pasangan kita atau kita tidak tekun lagi dengan kegiatan iman kita. Ada kasus yang benar-benar terjadi pada seorang teman yang dulunya memiliki iman yang kuat namun setelah memutuskan untuk menikah dengan pasangan yang tidak seiman, dia seakan mengisolasi dirinya dari teman-temannya dan bahkan tidak pernah ke gereja lagi.

Jangan menganggap remeh hal ini. Alkitab jelas mengatakan untuk perpuluhan, membayar pajak, tidak mencuri (membajak DVD), dan beberapa hal yang suka kita ingkari. Jangan sampai kita keasyikan dengan meremehkan hal-hal kecil sehingga kita tidak peka lagi terhadap suara Roh Kudus.


Bagaimana supaya bertahan dalam iman?

1. PUTUSKAN TERLEBIH DAHULU UNTUK TETAP PERCATA TUHAN

Dari awal kita harus membuat komitmen bahwa kita tetap akan mengikuti Tuhan apapun yang terjadi.

2. JANGAN PERNAH BERHENTI BELAJAR FIRMAN TUHAN

Jika kita tidak pernah menghabiskan waktu dengan firman Tuhan, kita tidak akan pernah tahu apa itu kebenaran. Kita butuh mempelajarinya. Itulah sebabnya kita butuh komsel. Kita butuh komunitas. Kita butuh gereja. Kita butuh dimuridkan. Dari semua itu iman kita akan semakin kuat dan kita akan tahu mana kehendak Allah.

Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu. | Amsal‬ ‭4:1

7d039d14c27b8bde3adabc84d5bcb621

3. CARI ORANG-ORANG PERCAYA SEBAGAI TEMAN BAIK DAN TETAP TERHUBUNG PADA KOMUNITAS TUHAN

Saat kita sudah mulai melenceng, kita butuh orang-orang yang dengan sukarela dan penuh kasih mengingatkan kita dan menuntun kita kembali kepada yang benar. Seringkali saat kita memutuskan sendiri, kita sampai ke tempat yang salah. Namun saat berjalan bersama, kita memperkecil resiko tersesat. Selain itu bersama teman akan menjadi lebih aman karena akan ada orang lain yang berjaga-jaga untuk kita sehingga saat kita lengah, ada orang yang siap menolong kita.

4. INGAT HADIAH TUHAN

Ada hadiah yang menanti kita di surga saat kita tetap teguh di dalam iman. Yesus menjanjikan itu. Kerjakan keselamatan kita dengan tekun dan benar. Nantikan hadiah itu. Semua perjuangan dan usaha kita tidak sia-sia.


Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! | 1 Korintus 16:13

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *