Satu per satu diambil-Nya dari padaku,
Semua perkara yang paling kuhargai,
Sampai tanganku menjadi hampa;
Setiap mainan yang berkilauan sudah hilang.
Dan aku berjalan di jalan-jalan raya bumu, berduka,
Dalam pakaian compang-camping dan kemiskinanku.
Sampai aku mendengar suara-Nya mengundang,
“Angkatlah tangan-tangan yang hampa itu kepada-Ku!”
Maka aku mengangkat tanganku ke Surga,
Dan Ia mengisinya dari tempat penyimpanan
Dari kekayaan-Nya sendiri yang luar biasa
Sampai tangan-tanganku tidak mampu menampung lagi.
Dan pada akhirnya aku mengerti
Dengan pikiranku yang bodoh dan tumpul,
Bahwa Allah tidak DAPAT menuangkan kekayaan-Nya
Ke dalam tangan-tangan yang sudah penuh.
Tuhan masih hidup dan dalam keadaan baik, dan Ia tahu apa yang sedang diperbuat-Nya. Jawaban Tuhan, walaupun mengejutkan, tetapi tidak pernah salah.
“Ketika Tuhan berkata ‘tidak’, itu tidaklah selalu merupakan bentuk disiplin atau penolakan. Itu mungkin hanya merupakan pengalihan.”
Kita harus mendengarkan dengan cermat hari demi hari. “Tuhan apakah ini pengaturan-Mu? Apakah ini rencana-Mu? Jika bukan, buatlah aku peka terhadapnya. Mungkin Engkau sedang mengalihkan kehidupanku.”
Tuhan tidak memanggil semua orang untuk membangun bait. Satu hal yang paling sulit didengar ialah bahwa Tuhan akan menggunakan orang lain untuk menyelesaikan hal tertentu yang kita kira dalah sasaran kita.
“Ketika Tuhan berkata ‘tidak’, itu berarti Ia memiliki cara yang lebih baik, dan Ia mengharapkan saya untuk mendukungnya.”
Reaksi saya yang terbaik adalah kerja sama dan kerendahan hati. Mungkin kita sudah mempersiapkan segalanya dengan baik. Tangan-tangan kita sudah penuh dengan hal-hal yang kita kira menjadi visi dan misi kita. Tapi ketahuilah bahwa Tuhan sudah siap untuk mengisi tangan-tangan kita dengan cara yang tidak pernah bayangkan. Dan semua ini tidak dapat kita lakukan jika kita tidak mengosongkan tangan-tangan kita supaya kita bisa mengangkat tangan dengan ketaatan dan ucapan syukur.
Be blessed!