By Hanson Tjung You can call it luck. You can call it coincidence. But I call it faith. Yesterday around 11 AM, saya mengisi E-Tol dan E-Money di ATM Mandiri depan Bank Mandiri dan berhubunga saya diberkati dengan banyak uang (tidak sombong), saya mengisi keduanya masing-masing dengan total genap satu juta. Seharian kerja banting tulang sibuk sana sini sampai tiba saat di mobil untuk pulang. Saya mengeluarkan isi dompet dan terkejut (asyik bahasanya) melihat dua kartu yang saya pisahkan adalah E-Tol dan kartu debit Mandiri saya. Apabila E-Tol ada di dalam sana, lalu kemanakah E-Money saya berlari?!
At that time, I know for sure that it can be an opportunity to test my faith. I do not know why but I like to put my faith in something that looks silly. Saya suka beriman saat masuk parkiran penuh untuk mendapat parkiran dengan cepat dan beberapa detik kemudian sebuah mobil di depan saya keluar dari parkiran. Saya pernah beriman saat pergi ke toko untuk mendapatkan uang sepuluh juta saat saya tiba di toko dan hey, my faith works!
At that night, yesterday night, tepatnya, saya kembali beriman entah bagaimana caranya mau satpam menemukan atau orang lain yang baik menemukan dan melapor; saya percaya E-Money berisi sepuluh juta nett itu akan kembali besok saat saya ke sana. Untungnya saya masih punya bukti pengisiannya.
Waktu pun berlalu dan besok siangnya, kurang lebih di jam yang sama saya kehilangan E-Money, saya menghampiri satpam di bank tersebut dan langsung menanyakannya. Kesan pertama yang saya dapatkan: ini satpam gelagatnya agak aneh. Seperti ada yang disembunyikannya. Dia bilang mau dicari dulu atau tanya ke temannya apa ada laporan. Saya tanya kemarin siapa yang jaga. Satpam itu bilang dia yang jaga. Kalau begitu mau tanya ke siapa lagi? Kemudian saya berniat meninggalkan nomor telepon supaya bisa dihubungi kalau ketemu. Tapi ini satpam malah minta saya naik kembali saja agak siangan dengan dalih siapa tahu nanti ada yang melapor.
Memang sayanya yang super curigaan dan tidak mudah percaya orang, saya akhirnya turun dengan sedikit menyesal. Kenapa saya tidak minta dia menunjukkan CCTV atau minta bertemu dengan atasan dia (yang lebih ada wewenang). Tapi ya sudahlah, saya tetap beriman nanti masih bisa ketemu walau jujur ada sedikit keraguan. Setelah makan siang saya kembali ke sana dan hey, satpam itu meminta saya bertemu dengan salah satu Customer Service. Dia mengeluarkan E-Money dari dalam lemari dan menyuruh CS itu mengurusnya.
Puji Tuhan setelah berbagai pertanyaan dari detektif CS, akhirnya E-Money itu kembali ke tangan saya dengan nominal yang tidak berkurang. Saya sempat menanyakan kenapa satpam tersebut bilang tidak ada sebelumnya pada si CS, padahal CS bilang yang menemukannya adalah si satpam. CS beralasan kalau satpam tidak memiliki wewenang untuk menyerahkannya sendiri. Semua harus melalui CS. Dan mungkin dia perlu waktu untuk memeriksa dan mengecek terlebih dahulu dengan CS (itu tebakan saya).
Lucunya si satpam menghampiri dan saat saya menanyakan bagaimana ketemunya, dia bilang dia bertanya-tanya dengan orang sekitar dan ternyata ada yang menemukannya. Sedikit aneh atau mungkin banyak aneh?! Tapi tak masalah, pak satpam sudah berbaik hati mengembalikan E-Moneynya. Some people call it luck. Some call it coincidence. But for me, anything can happen by faith. Do not stop believing and hoping for something beyond the reality. Have faith!
By the way sekilas info malamnya saya menyaksikan sendiri pas fitness ada satu cowok lenggak lenggok yang baru datang dengan cepat berjalan menaiki tangga dan langsung menyosor ke ruang ganti wanita. Si tante atletis yang baru keluar dari ruang ganti wanita melongo dan kebingungan. Dia sempat bertukar pandang dengan saya. Saya berusaha menahan tawa dan masuk ke ruang ganti pria saat si tante mulai berteriak memanggi ini cowok. Lumayan buat hiburan malam haha!
Dan inilah makan malam yang sudah saya idam-idamkan dari beberapa minggu lalu. Tidak masalah take away dan tidak masalah ni foto ga ada hubungan sama cerita saya. Yang penting saya happy.
Be blessed!