Semalam Laura Lazarus secara mendadak mengajak saya dan Ruby Herman (VCA Production) untuk bertamu ke tempat mantan supermodel Tracy Trinita. Berhubung acaranya mendadak saya perlu mengubah sedikit jadwal saya. Tapi memang sudah jodoh, pada akhirnya saya mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan Tracy Trinita. Di sana ada juga Patrisia Ana yang pernah saya kenal saat syuting bersama Laura Lazarus dan Olivia Latuputty (awalnya saya tidak mengenalinya tapi ternyata dia adalah salah satu host dalam acara Solusi Life serta penyanyi yang terkenal).
Saya belajar banyak dari kehidupan ketiga wanita ini. Patrisia Ana yang mengalami penyakit sehingga lumpuh tengah berjuang untuk bisa kembali berjalan dan tidak ada kata menyerah untuknya.
Dari Oliv, saya menemukan kesamaan bahwa kami suka menulis dan dia adalah seorang travel blog. Bisa mampir ke blognya di sini. Saya dan Ruby juga sempat nge-blog sebentar bersama Oliv dan dia bercerita tentang karirnya menjadi seorang penyanyi serta tantangan yang biasanya datang dari dalam diri sendiri. Sifat malas paling suka menguasai para seniman untuk tidak berkarya namun kita harus selalu mem-push diri kita dan tetaplah bersama orang-orang positif yang selalu mendorong kita untuk maju dan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat tentunya serta berdampak positif bagi sekitar kita.
Kemudian yang tidak sangka dari seorang Tracy Trinita adalah kehidupannya sekarang dimana dia telah berhenti menjadi model dan sekarang malah menjadi seorang pendeta. Tracy memutuskan untuk meninggalkan karirnya yang sedang berada pada puncak-puncaknya saat dia berusia 25 tahun dan menjadi seorang full timer untuk pelayanan. Tracy menyatakan bahwa dia harus memilih antara mengikuti kemauan dunia atau kemauan Tuhan. Dan ternyata mengikuti kemauan Tuhan malah membuatnya lebih berbahagia karena selama ini walaupun dia sudah terkesan sukses dengan karirnya, dia merasakan kehampaan.
Banyak orang yang mengejar uang dan kesuksesan namun masih merasa hampa. Kenapa? Karena hanya ada satu pribadi yang bisa mengisi kehampaan itu. Dia adalah Pencipta kita, Tuhan kita. Tanpa Pencipta kita, kita tidak akan tahu tujuan hidup kita. Kita tidak akan pernah menemukan kebahagiaan sejati jika kita terputus dari Pencipta kita. Memang perubahan yang terjadi dalam hidup Tracy membutuhkan proses yang tidak sebentar. Dari orang yang suka men-judge orang lain serta menyimpan amarah, perlahan namun pasti Tracy mulai diubahkan dan dipulihkan. Sakit, memang. Tapi semua itu sepadan dengan apa yang tampak sekarang.
Tracy hidup untuk melayani dan itu bisa dilihat dari usahanya untuk menjual batik yang bisa dibeli di instagram @trinitabatik dimana semua hasil penjualannya dia pakai untuk membantu para pembuat di pedalaman. Dia juga siap untuk dipanggil pelayanan di gereja-gereja, gratis! Tidak perlu ke manager atau kemana-mana. Dia siap asalkan jadwalnya sesuai.
Nantikan vlog bersama Oliv dan Tracy hanya di Tjung Productions dan VCA Production.
Be blessed!
[…] yang memberkati banyak orang. Salah satunya adalah lagu Selalu Masih Ada Harapan. James Gwee dan Tracy Trinita juga turut memberikan pesan pengharapan. Jadi apapun kondisi kita, selalu ingat bahwa harapan itu […]
Thank you Hanson Tjung sudah sharing tentang saya Patrisia Ana Pantouw. Gbu😊🙏