Lebih mudah membuat keputusan yang cepat daripada keputusan yang bijak. Tidak butuh apa-apa untuk membuat keputusan yang cepat, tapi membutuhkan banyak hikmat untuk membuat keputusan yang bijak.
Sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. | Yakobus 1:6b-8
Orang yang bimbang (tidak bisa memutuskan) tidak bisa memutuskan apa yang benar-benar penting dalam kehidupan sehingga membatasi Tuhan, melewatkan apa yang terbaik dari Tuhan, dan tidak bertumbuh dalam karakter. Keputusan kita menentukan takdir kita. Keputusan kita menentukan karakter kita (berkembang atau hancur).
Tuhan memiliki rencana untuk menyelamatkan bangsa Israel di Mesir, tapi Musa harus terlebih dulu memutuskan untuk menghadapi Firaun. Nuh harus memutuskan untuk membangun bahtera. Abraham harus memutuskan untuk meninggalkan zona nyamannya dan pergi ke tempat yang tidak dia ketahui.
Kita tidak akan bisa mewujudkan mimpi Tuhan dalam hidup kita sebelum kita bisa melewati mengambil keputusan secara bijak.
Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa memutuskan secara bijak?
PRAY FOR GUIDANCE (BERDOA MINTA TUNTUNAN)
Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat. | Amsal 28:26
Terkadang apa mau Tuhan dan apa mau kita beda tipis. Kita suka memutuskan sesuatu dengan mengatasnamakan Tuhan. Kita sering berkata Tuhan tidak mau saya melakukan ini. Tuhan mau saya fokus ke sini. Tapi apakah betul itu yang Tuhan mau?
Selalu minta perspektif Tuhan sebelum memutuskan sesuatu. Tanyakan “Apa yang Tuhan mau?”. Apa dengan melakukan ini saya akan semakin dekat dengan tujuan dalam hidup saya? Apa dengan melakukan lebih dari ini saya bisa bertumbuh di dalam karakter?
GET THE FACT (MENGUMPULKAN FAKTA)
Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak. | Amsal 24:6
Jika kita mau menjual suatu produk, tentunya kita butuh melakukan perencanan. Kita harus tahu bagaimana keadaan pasar di luar. Kita harus mencari tahu dimana dan siapa saja yang membutuhkan produk kita. Orang yang tidak mmperhatikan fakta-fakta di luar sana, tentunya tidak akan bertahan lama.
Pada saat orang menikah, mereka tidak hanya menikah karena mereka sedang jatuh cinta. Mereka juga harus melihat fakta dari pasangan mereka. Mereka melihat latar belakang, keluarga, karakter, dan lain sebagainya.
Belajar, cari tahu, dan lakukan penelitian.
ASK FOR ADVICE (MEMINTA NASEHAT)
Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak. | Amsal 24:6
Rahasia untuk bisa sukses adalah dengan mengambil keputusan-keputusan yang bijak. Bagaimana mempelajari supaya bisa memutuskan dengan bijak? Dari pengalaman. Darimana pengalamannya? Pengalaman yang bodoh atau gagal.
Hidup terlalu singkat. Kita tidak perlu mengalami kegagalan dahulu untuk bisa sukses jika kita tidak sungkan untuk menanyakan nasehat dari orang lain yang pernah mengalaminya. Orang yang bijak belajar dari pengalaman orang lain. Kita tidak perlu mengalaminya sendiri. Kita bisa mempelajari dari pengalaman orang lain yang sukses dan yang gagal. Kita bisa bertumbuh dengan cepat.
Terkadang kita lebih suka terlihat bijak daripada menjadi bijak. Kadang kita suka berpura-pura tahu. Jika kita tidak mau meminta nasehat, kita punya masalah dengan ego. Nyatanya kita mengetahui sesuatu yang orang lain tidak tahu dan orang lain mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui.
I know something you don’t know. You know something I don’t know.
CALCULATE THE CAUSE (PERHITUNGKAN SEBAB AKIBAT)
Ada harga yang harus dibayar untuk setiap keputusan yang kita buat (waktu, uang, tenaga, talenta, dll). Ketika kita memberikan waktu untuk seseorang, kita memberikan hidup kita karena waktu tidak bisa kembali.
Suatu jerat bagi manusia ialah kalau ia tanpa berpikir mengatakan “Kudus”, dan baru menimbang-nimbang sesudah bernazar. | Amsal 20:25
Alkitab mengatakan jika kita tidak mengambil waktu untuk berpikir sebelum memutuskan sesuatu, kita sedang masuk ke dalam suatu jerat (perangkap). Suatu jerat untuk membuat komitmen tanpa memperhitungkan harga yang harus dibayar saat membuat komitmen. Suatu jerat untuk mengingkar janji setelah membuat janji.
Selalu lebih mudah untuk masuk ke sesuatu daripada keluar. Selalu lebih mudah untuk berhutang daripada keluar dari hutang. Selalu lebih mudah untuk masuk dalam hubungan pacaran daripada memutuskan hubungan.
Ambil waktu untuk membuat keputusan yang bijak. Perhitungkan penyebabnya dan tanyakan apakah ini semua sepadan dengan harga yang harus saya bayar? Is it worth it? Jika saya mengorbankan diri saya untuk melakukan ini, apakah ini akan membuat saya bertumbuh dalam karakter? Apakah ini malah akan membuat saya semakin jauh dari tujuan Tuhan dalam hidup saya?
Two things to do to be success. First decide what you really want. Then decide what you are willing to pay for.
PREPARE FOR PROBLEMS (BERSIAP MENGHADAPI MASALAH)
I expect the best, but prepare for the worst.
Kita memang mengharapkan Tuhan bekerja dalam hidup kita tapi kita juga mesti bersiap-siap untuk menghadapi masalah yang akan datang. Masalah tidak bisa terhindarkan. Mereka adalah bagian dari hidup. Jadi orang bijak bersiap-siap akan masalah.
Salomo, orang terbijak yang pernah hidup, mengatakan:
Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. | Amsal 22:3
What could go wrong and what would happen if it does?
Preparing for problems and solving problems are different. Bersiap-siap menghadapi masalah dengan menyelesaikan masalah itu berbeda. Jangan mencampuraduk memutuskan dengan bijak dan menyelesaikan masalah. Mereka adalah dua hal yang berbeda. Jika kita harus menyelesaikan semua masalah sebelum membuat keputusan, kita tidak akan bisa membuat keputusan.
Presiden Kenedy mengatakan bahwa Amerika akan menaruh orang ke bulan. Dia membuat keputusan itu, tapi apakah dia menyelesaikan masalah itu? Tidak. Bahkan saat itu teknologi seperti itu belum ada. Tapi penyelesaian masalah datang saat keputusan sudah dibuat yang akhirnya membuat Amerika bisa membawa manusia ke bulan.
Sama halnya dengan kekristenan. Ada banyak keraguan, jawaban-jawaban yang belum terjelaskan, dan kasusu kehidupan yang sulit dipecahkan. Tapi semua itu tidak seharusnya menghalangi keputusan kita untuk datang keapda Kristus. Kita tidak perlu semua keraguan tentang Kristen selesai sebelum kita memutuskan untuk percaya pada Kristus.
We don’t have to have all our doubts figured out before we come to Christ.
Sisa hidup kita, kita akan berjalan menyelesaikan keraguan kita, masalah kita. Sama halnya dengan kita yang mungkin pada awalnya tidak tahu bagaimana mengganti ban sebelum menyetir mobil. Kita tidak perlu mengerti semua tentang Kristen sebelum mengetahui bahwa percaya Yesus adalah keputusan yang bijak.
Begitu pula dengan orang yang kepahitan. Daripada memutuskan secara bijak untuk tetap tnggal dan menyelesaikan masalah, mereka lebih suka memutuskan untu pergi. padahal sebenarnya manusia menajamkan manusia. Orang itu perlu belajar untuk menyelesaikan masalah supaya karakternya dapat bertumbuh.
Kita tidak perlu menyelesaikan semua masalah yang ada sebelum memutuskan dengan bijak.
FACE YOUR FEARS (HADAPI SEMUA KETAKUTANMU)
Takut adalah akar dari semua kebimbangan kita. Takut membuat kesalahan, takut gagal, takut mempermalukan diri, takut tidak bisa komit, takut orang lain menjelekkan saya karena saya tidak bisa komit, dan banyak ketakutan lainnya.
Kita tidak suka mengaku saat kita takut sehingga kita membuat alasan. Musa bilang dia tidak bisa bicara. Gideon bilang dia terlalu muda. Abraham bilang dia terlalu tua. Apa alasan kita?
Yesus mau jadi bagian dari hidup kita. Tuhan punya mimpi untuk kita. Tapi beberapa dari kita beralasan saya tidak punya waktu, uang, pengalaman, pengetahuan, dan berbagai macam alasan lainnya.
Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. | Pengkotbah 11:4
Jika kita menunggu keadaan yang sempurna, kita tidak akan melakukan apa-apa. Kita tidak akan menghasilkan apa-apa.
Perfectionism paralyzes potential. God has always used imperfect people in imperfect situation to get his will done.
Kesempurnaan melumpuhkan potensi. Kita tidak akan pernah bertumbuh jika kita menunggu semuanya menjadi sempurna. Kita tidak akan menjadi efektif jika kita menunggu orang lain atau keadaan berubah. Nyatanya Tuhan selalu memakai orang-orang yang tidak sempurna di dalam keadaan yang tidak sempurna untuk melakukan kehendak-Nya. Dasar komitmen kita harus dibuat di tengah-tengah situasi dunia yang sedang terjadi dimana sempurna tidak akan pernah ada.
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? | Roma 8:31
Bergeraklah menghadapi ketakutan itu. Maju terus dan tetap percaya pada Tuhan. Kita akan melihat laut terbelah. Kita akan menemukan mujizat demi mujizat terjadi dalam kehidupan kita.
Ketika kita tidak punya iman untuk melakukan sesuatu. Terus berjalan dan tetap lakukan seakan-akan kita punya iman. Setelah itu kita akan mendapatkan iman.
Do something great in your life for Jesus’ sake. Don’t waste your life.
Jangan hidup biasa-biasa saja. Jangan hanya ada di dunia saja. Tapi ambil keputusan yang akan menentukan takdir kita. Jika kita sudah komit terhadap sesuatu yang benar, jangan biarkan hal-hal yang menghalangi kita untuk bisa bertumbuh dalam komitmen kita. Jangan membuat alasan. Berdoalah, rencanakan, minta pendapat, perhitungkan sebab akibat, bersiap-siap dengan masalah di depan, dan maju lewati semua ketakutan kita. Maka keputusan demi keputusan yang bijak akan membawa kita semakin dekat dan dekat kepada tujuan Tuhan.
4 Keputusan Mengubah Hidup:
- Komit hidup kita kepada Kristus dan menjadi bagian keluarganya (gereja).
- Komit terhadap kebiasaan yang membantu kita bertumbuh rohani.
- Memakai talenta, karunia, dan kemampuan kita untuk melayani Tuhan dan orang lain.
- Membagikan Yesus kepada orang lain.