Om sudah selesai memilih barang dan memberikan sejumlah uang.

Marni : Kembalinya 13 ribu ya, om.

Marni memberikan uangnya ke Bos Ganteng.

Om : (Dengan gaya sok dan percaya takhayul ga penting) Ah, 13 angka sial. 14 ribu aja!

Bos Ganteng belaga budek sambil membuka laci dan mengambil 12 ribu.

Bos Ganteng : Kalau begitu 12 ribu aja ya om, kembalinya.

Om : (Sedikit terguncang dan langsung bergaya cool) Ya udalah, daripada 13 nanti sial.

Bos Ganteng menaruh 12 ribu ya di etalase. Om diam sejenak, sekitar 1 atau 2 detik.

Om : (Masih dengan gaya cool selangit tanpa kacamata hitam) Seribunya sini deh!

Bos Ganteng yang sudah menyiapkan seribu, langsung menaruh seribunya ke etalase.

Om : Seribu doang si bos, gimana sih?! (Dengan gaya sok seakan-akan seribu ga ada apa-apanya)

Bos Ganteng : Ya ‘kan kita uda kasih harga bagus bos. Uda murah, ga dimahalin lagi.

Om : Seribu doang! Lain kali ‘kan tinggal lu naikkin aja harga seribu!

Bos Ganteng : Loh?! (Baru kali ini ada langganan minta dimahalin harga) Masa kita mahalin harga buat langganan?! Bos mau kita mahalin?!

Om : (Takut dimahalin, langsug berdalih) Ah lu ini! Kayak gini nih yang jauh dari sorga.

Om mengambil 13 ribunya dan pergi. Gapapalah, masih muda belum saatnya mati jadi jauh dari sorga. Kalo om? Dekat dengan sorga?! Inailahiii…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *