…continued now…

Di sana juga banyak tercipta julukan-julukan baru, seperti Ujang (Suhendi) yang sering kalah pas adu billiard dan akhirnya harus beresin mua bola2nya. Lalu ada Trio Bears: Panda (Ko Teri), Beruang Madu (Ko Budi), dan satu lagi Beruang Kutub (Masih tidak jelas; bisa ko Donny, ko Kevin, ato mungkin ko Willy Amen; ato mungkin dia ber3 bisa membentuk Trio Bears sendiri lagi? Haha!).

Kemudian yang paling menyedihkan gw dibilang ‘JAHE’. Ini semua gara2 Panda stress yang ngatain tangan gw kyk jahe pas main billiard. Lalu mereka juga menyebut gw ‘Suster; pula gara2 gw bantuin bawa barang si bayi Ocep. Haha! Tragis memang kisahnya.

However, we had so much fun there. Mulai dari minum teh cina bareng, bbq, maen billiard, main Uno-Capsa-Kartu Bohong, maen2 ma anak2 (Ocep, Marcell, Maureen, Wilson, n Kiky), rayu si Wilson biar mau makan, dan juga berenang.

Ngomong2 soal berenang, ada dua event seru di situ. Pertama, kita main cari coin dan lucunya klo misl uda dapat coin, kita bisa pura2 ga dapet trus ngliatin yg lain nyariin kyk org stress. Tapi ga lucunya, kalau kt blum dapat coin, kadang2 suka dituduh uda dapet n akhirnya digebukin rame2 deh mpe terbukti lum dapet.

Yang kedua adalah terjadi pertandingan yang tidak sengit antara para bujangan dengan yang sudah tidak perjaka, haha! Mengapa tidak sengit? Karena pertarungan ini bagaikan manusia melawan dinosaurus. Bagaimana tidak?! Kami para bujangan (Me, Ius, Suhendi, Moses, ko Ambar, ko Stev, ko Suryanto, n ko Agus) harus melawan sekumpulan raksasa (Panda Teri, ko Budi, ko Willy Amen, pak Hendroto, ko Dony, ko Sony, ko Anton, n ko Kevin). Bagaikan facing the giants yg luar biasa.

Beberapa kali terjadi aksi anarkis seperti cakar2an n digebukin raksasa-raksasa yg sudah beristri. Alhasil, kami, para bujangan, harus menerima kekalahan sambil makan ‘coi pan’ buatan ibu2 haha!

Aksi anarkis tidak berhenti sampai di sana. Saat doa malam juga terjadi kejadian mengerikan yg dilakoni oleh beruang madu alias ko Budi. Saat itu ko Stev, yg sharing, nyuruh 4 ank muda ganteng (Me, of course, Ius, Suhendi, n Tony) buat gmn carany jgn sampai ketangkep salah 1ny ma si beruang madu. Ke4 anak muda ini membuat strategi dengan duduk dan saling menyelip2kan tangan dan kaki satu dengan yg lain supaya kuat. Namun melihat kondisi di mana gue yg plg kecil dibanding 3 ank muda lainnya, akhirnya dengan sigap dan tangkas beruang madu ngelitikin g abis2an. Malah tangan2 ma kaki2 gue ketahan ma 3 ank muda yg lain. Gw hanya bisa pasrah dan berserah pada Tuhan saat itu haha! Muka Suhendi sempat menjadi sasaran tendangan maut gw saat itu. Sorry Ujang, abisny u pada kaga mau lepasin gw sih, gmn kaga gue meronta-ronta ga jelas gt haha!

Well… Hari terakhir berlangsung dengan hikmad haha! Kita sama-sama mendapat doa pengurapan. Trus foto2 bersama n sempet maen kartu bohong bentar sambil nunggui one way ke atas Puncak berhenti supaya kita bisa turun. Trus maen mobil2an ama si Wilson kecil jg.

Setelah itu kami berpisah satu dengan yg lain, tapi kisah ini masih belum selesai sampai di sini. Selama perjalanan, gw, Ius, Suhendi, ko Stev, n k Ais maen plesetan kata yg gajebo banget di mobil. Trus kt jg sempet mampir ke resto di Bogor (the Leuis klo ga slh namanya) n makan2 dah. Pas makan terjadi 2x aksi ketumpahan yg menyedihkan. Pertama Ius yg menumpahkan minyak dan air yg digunakan untuk lilin. Yg kedua, minuman Suhendi (es apa ga tw namany) yg br dia cicipi sedikit harus tercecer di meja akibat kecerobohannya sendiri haha!

Hmm… Sepertinya sampai di sini saja ceritanya. Klo masih ada yg ketinggalan maybe I will lanjutin next time. But the point is, we had so much fun there and membangun komunitas yg kuat (visi gereja kita) bukanlah hal yg susah asal kita mau care satu dgn yg lain.

That’s all guys.

Be blessed!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *