Kasih Tuhan tidak akan pernah berubah di tengah-tengah keadaan yang selalu berubah.
“Tetapi dengan kasih abadi Aku mengasihani engkau.” Demikianlah kata Allah Penyelamatmu. | Yesaya 54:8 (BIS)
Kasih Tuhan kekal, selamanya. Jadi jika fondasi kita adalah kasih Tuhan yang tidak akan pernah berubah. Kita tidak akan tergoyahkan. Sekarang tantangannya Tuhan memerintahkan kita untuk mengasihi orng lain dengan kasih yang sama.
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihikamu. | Yohanes 15:12
Itu berarti kita mengasihi dengan kasih yang tidak berubah. Bagaimana caranya? Apakah mungkin untuk bisa mengasihi dengan kasih abadi?
“Love never stops being patient, never stops believing, never stops hoping, never gives up.” | 1 Cor. 13:7 (GW)
Bertahan dalam kasih adalah sesuatu yang tidak mudah. Banyak orang yang menyerah. Namun kita bisa memiliki kasih yang abadi. Ada 4 kebiasaan mengasihi abadi yang bisa kita pelajari.
Ia (kasih) menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. | 1 Korintus 13:7
1. KASIH ABADI MEMPERPANJANG KASIH KARUNIA
Tidak ada kasih yang dapat bertahan jika tidak ada kasih karunia. Kita harus memberikan ruang untuk kesalahan orang lain. Kita harus mengampuni. Kita harus menutupi kesalahan.
Ia (kasih) menuutupi segala sesuatu… | 1 Korintus 13:7a
Dia tahan menghadapi segala sesuatu. (TW)
Kenapa kasih karunia diperlukan dalam sebuah hubungan? Karena kita berhubungan dengan orang berdosa. Kita tidak sempurna. Pasangan kita tidak sempurna. Teman ktia tidak sempurna. Oleh karena itu kita tidak akan pernah memiliki hubungan yang sempurna. Tidak akan pernah ada pernikahan yang sempurna.
Seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.” | Roma 3:10
Dalam sebuah konflik selalu ada dua pihak yang bersangkutan. Dibutuhkan 2 orang untuk berbeda penadapat. Oleh karena itu tidak mungkin hanya 1 orang saja yang bersalah. Makanya kita membutuhkan mengampuni. Nyatanya kita sendiri telah diampuni oleh Tuhan, makanya kita perlu memperpanjang pengampunan dari Tuhan itu kepada orang lain.
Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. | Roma 15:7
Kita butuh lebih sering mendengar. Telinga kita ada 2. Mulut 1. Itu berarti kita perlu lebih banyak mendengar daripada berbicara. Kita semua membutuhkan kasih karunia karena kita sering menyakiti orang lain dan diri sendiri.
Hendaklah kamu berlaku rendah hati, ramah, dan bersabar satu terhadap yang lain dalam kasih. | Efesus 4:2 (KSKK)
Kita harus bersabar terhadap pasangan kita. Kita tidak menekan tombol emosi mereka. Jika ada hari dimana pasangan kita sedang tidak mood, kita sebagai pasangan yang mengenalnya harus bersabar terhadapnya. Kita tidak pernah berhenti sabar.
2. KASIH ABADI MENGEKSPRESIKAN IMAN
(Kasih) percaya segala sesuatu… | 1 Korintus 13:7b
Ini berarti mempercayai orang lain. Kita tidak bisa mencintai orang yang tidak kita percaya.
Ada 3 macam orang di dunia:
- Orang yang mudah tertipu (percaya segala sesuatu).
- Orang yang sinis (curiga, tidak percaya).
- Orang yang sehat (orang yang mengasihi).
Manakah yang lebih bijaksana? Terlalu sinis atau terlalu percaya terhadap orang? Jika kita menjawab lebih baik sinis maka kita salah. Setiap pelajaran psikologi mengatakan bahwa lebih baik terlalu percaya pada seseorang daripada terlalu sinis. Penelitian menunjukkan bahwa:
- Percaya orang tidak akan membuat kita mudah tertipu.
- Percaya orang meningkatkan IQ kita.
- Percaya orang membuat hidup lebih baik.
Salah satu kunci kepercayaan adalah kesediaan kita untuk memberikan orang lain kesempatan kedua. Seberapa sedianyakah kita memberikan kesempatan kedua untuk orang lain yang sudah mengecewakan kita?
Jika kita mau membantu seorang anak untuk bisa menangkap bola. Kita mempercayakan bola kepada anak itu. Kita terus melempar bola kepada anak itu sampai dia bisa menangkapnya. Kita percaya bahwa anak itu pasti akan bisa menangkapnya walaupun terlihat sulit. Saat anak itu gagal, kita terus memberikannya kepada anak itu.
Jika kita berkata bahwa kita tidak percaya pasangan kita atau teman kita, maka taruh kepercayaan kita pada Tuhan.
Kita percaya Tuhan saat kita tidak bisa mempercayai orang itu.
Karena Tuhan tahu apa yang orang itu lakukan. Dia bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa kita lakukan kepada pasangan kita. Kasih tidak pernah berhenti percaya. Tuhan adalah pelaku mujizat. Mujizat apa yang kita perlukan, mulailah dari diri kita sendiri. Kepercayaan adalah hadiah terindah yang bisa kita berikan kepada orang lain karena kasih selalu percaya. Percaya pada anak kita. Percaya pada pasangan kita. Percaya kepada orang lain.
Yang penting hanyalah percaya kepada Kristus, dan itu nyata dalam kasih kita kepada orang lain. | Gal. 5:6 (BIS)
Hidup adalah sekolah untuk mempelajari kepercayaan dan kasih.
3. KASIH ABADI MENGHARAPKAN YANG TERBAIK
Kita optimis, melihat ke depan, positif, dan mengharapkan yang terbaik.
(Kasih) mengharapkan segala sesuatu… | 1 Korintus 13:7c
…selalu mengharapkan yang terbaik dari dia. (FAYH)
Kita suka menaruh pengharapan kepada orang lain. Kita berharap orang lain menjadi seperti ini dan tidak menjadi seperti itu.
Bruce Wilkinson dalam buku Doa Yabes menceritakan ada seorang profesor di sebuah universitas Multnomah di Portland. Dia berkata bahwa pertama kali dia ke universitas itu, dia berkumpul bersama pengajar fakultas lainnya di sebuah lounge untuk mendapatkan daftar kelas mengajar mereka. Beberapa melihat kelas yang Bruce dapat dan memberitahunya bahwa Bruce sangat beruntung karena dia mendapat kelas seksi A. Bruce menanyakan kenapa. Mereka mengatakan bahwa seksi A adalah kelas terbaik dimana anak-anak yang mendapatkan skor tertinggi berkumpul di sana dan sangat menyenangkan mengajar di sana karena anak-anaknya bersemangat dan mau belajar.
Bruce mengatakan bahwa dalam setahun itu benar kata mereka. Dia senang mengajari anak-anak itu. Kelas itu sangat enak diajar. Anak-anaknya pintar dan suka bertanya. Mereka lebih pintar dan hal-hal baik lainnya. Pada akhir tahun menjelang kelulusan, profesor itu memberitahu supervisor departemennya dan mengatakan bahwa dia sangat senang mengajar di seksi A. Semoga dia bisa mendapatkan seksi A lagi tahun depan. Supervisor itu membalasnya, “Bruce, tidak ada yang namanya seksi A.” Bruce tidak percaya, tapi supervisornya mengatakan bahwa program itu sudah dibatalkan 6 tahun yang lalu.
Bruce tidak percaya dan memperlihatkan hasil-hasil studi kelas yang dia kira seksi A dengan kelas lainnya. Kelas yang dia anggap seksi A mendapatkan nilai jauh lebih baik daripada kelas yang lain. Mereka menulis lebih panjang. Mereka belajar jauh lebih rajin. Dan ternyata mereka menjadi seperti itu karena Bruce menaruh ekspetasi terhadap mereka. Dia mengharapkan mereka menjadi lebih baik dan mereka menjadi lebih baik.
Bagaimana kita menaruh ekspetasi terhadap orang lain? Apa kita melihat kesalahan orang lain? “Kamu selalu melakukan ini dan itu.” Kita perlu menghilangkan kalimat itu. Kita sedang melabel orang itu. Kita sedang membawa orang itu kepada kegagalan.
Don’t tell it like it is, tell it like it could be.
Jangan mengatakannya seperti keadaan sekarang, tapi akan menjadi seperti apa orang itu.
Jangan mengomel. Lihat bisa menjadi hal baik apa orang itu. Harapkan yang terbaik. Percaya padanya. Kita tidak mengubah orang lain untuk menjadi baik dengan memberitahu mereka bahwa mereka buruk. Yang perlu kita katakan adalah apa yang Tuhan lihat dan bisa menjadi seperti apa kita. Perlakukan orang lain sesuai dengan yang kita harapkan. Jika kita mau istri kita memperlakukan kita seperti raja, perlakukanlah mereka seperti ratu. Bayangkan potensi mereka. Lihat yang terbaik.
Yang membunuh pernikahan bukanlah kebencian atau perbedaan, tapi pengabaian (cuek). Jika kita tahu bahwa malam ini adalah malam terakhir kita melihat pasangan kita, kita akan mencium pasangan kita untuk terakhir kalinya dan terus mengatakan bahwa kita menyayanginya. Kita akan memeluknya. Kita akan memastikan bahwa kita sangat menyayangi pasangan kita.
Daripada menunggu besok, lakukanlah sekarang. Lakukanlah saat ini. Jangan abaikan hal-hal kecil. Jangan terlalu sibuk untuk orang yang akan paling kita merasa kehilangan saat mereka tidak ada. Minta maaf pada mereka, katakan bahwa mereka yang terbaik, sehingga kita tidak akan menyesal jika besok tidak akan ada lagi.
4. KASIH ABADI MENANGGUNG YANG TERBURUK
Kasih tidak menyerah terhadap hubungan. Kasih bertahan dalam segala keadaan. Kasih tidak pernah melihat ke belakang. Kasih selalu sabar menanggung segala sesuatu.
(Kasih) sabar menanggung segala sesuatu. | 1 Korintus 13:7d
Tolak untuk menyerah. Ketika Tuhan mau membuat jamur, dia hanya membutuhkan 6 jam. Ketika Tuhan mau menumbuhkan pohon ek, dia membutuhkan 6 tahun. Mau menjadi sekuat apakah hubungan kita? Tuhan perlu mengajar kita dalam setiap pertumbuhan kita sehingga kita tidak memikirkan diri kita sendiri, tapi lebih mementingkan orang lain. Kita perlu mengesampingkan kepentingan kita sendiri.
Jika kita sedang mengalami masalah dalam pernikahan dan membutuhkan konseling, ada 1 pesan yang baik untuk kita yaitu dewasalah. Kenapa? Karena masalah yang timbul hampir dari setiap pernikahan adalah saya mau cara saya dan kamu mau cara kamu. Berhenti mengatakan saya tapi katakan kami. Kita perlu bertumbuh sehingga kita tidak menjadi egois. Orang yang dewasa adalah orang yang mementingkan orang lain terlebih dahulu.
Beberapa dari kita mau melepaskan, mau menyerah, tapi itu bukanlah pilihan. Jangan lepaskan. Minta kekuatan dari Tuhan. Tuhan sanggup mengubah keadaan asalkan kita mau melakukan bagian kita. Justru di saat kita perlu mengasihi orang yang tidak layak dikasihilah, kita bisa menunjukkan kasih yang sesungguhnya. Kembangkan keempat kebiasaan ini dan hubungan yang kita jalani akan bertahan sampai selamanya.
Ia (kasih) menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. | 1 Korintus 13:7
[…] kasih sejati. Inilah bagaimana Tuhan mengasihi kita. Tuhan sabar terhadap kita. Dia percaya pada kita. Dia […]