Sudah lama saya naksir buku ini karena reviewnya yang bagus. Di kesempatan kali ini saya bakal menyampaikan pandangan saya sendiri tentang buku ini. Jujur, ini adalah salah satu buku saya baca dengan cepat (kurang lebih 2 minggu). Walau bukunya tebal tapi karena kertasnya yang tebal dan enak dipegang serta banyak gambar-gambar bewarna di dalamnya (seperti membaca buku anak-anak) makanya per halamannya tidak terlalu banyak tulisan yang dibaca.
Tapi jangan menganggap enteng buku ini karena banyak pesan dan nilai yang bila kita terapkan dalam hidup kita akan menjadikan kita lebih bahagia. Buku ini ditulis oleh Niki Brantmark yang adalah pendiri My Scandinavian Home (design interior ala Scandi yang cukup terkenal). Niki yang adalah seorang warga London menikah dengan orang Swedia. Bagaimana dia beradaptasi dengan cara hidup di Swedia inilah yang membuatnya menyadari bagaimana prinsip Lagom dari orang-orang Swedia menjadikan negara Swedia sebagai negara paling bahagia nomor 3 di dunia.
Lagom sendiri artinya ‘cukup’, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Dalam buku ini kita akan menelusuri gaya hidup orang Swedia yang berkecukupan. Mulai dari penataan rumah, makanan, cara berteman, kehidupan keluarga dan membesarkan anak, istirahat dan minum kopi (fika), liburan, pekerjaan, sampai kepada sumbangsih mereka terhadap penghematan sumber daya alam dan dunia. Gambar-gambar anak yang saya bilang di awal itu adalah gambar-gambar yang indah yang semakin menguatkan penjelasan Niki dan membuat saya ingin tinggal di sana haha (banyak gambar alam dan design-design ala Swedia yang wow!).
Tidak saya pungkiri ada beberapa bagian yang saya lewatkan karena saya tidak terlalu tertarik seperti bagaimana mereka membuat menu makanan atau membuat tempat makan untuk burung-burung liar. Yes, di buku ini banyak sekali prakarya-prakarya yang bisa kita terapkan. Tapi rasanya agak berbeda ya jika hidup di daerah tropis seperti Jakarta. Ini subjektif ya. Mungkin kalau buat kalian bisa langsung dipraktekkan.
Overall, saya suka nilai-nilai yang dibagikan di buku ini. Bagaimana orang-orang Swedia memperlakukan sesamanya (walau mereka jarang tersenyum dan menyapa tapi solidaritas mereka sangat tinggi). Mereka juga mengharagai waktu orang (tidak ada yang namanya telat dalam kamus mereka).
Yang saya salut adalah mereka menghargai effort dan finansial orang lain. Saat ada yang mengadakan pesta dan mengundang, mereka menggunakan sistem potluck dimana mereka membagi-bagi siapa membawa makanan apa dan siapa membawa minuman apa. Kemudian dibereskan bersama juga. Saat ada yang mau menikah pun, acaranya tidak semegah gimana. Yang penting ada kebersamaan di dalamnya. Saya rasa ini adalah suatu budaya yang sudah seharusnya diterapkan di kita.
Buku yang ditulis oleh seseorang yang sebelumnya bukan orang Swedia ini membawa perspektif tersendiri karena orang asing pun sangat merasakan perbedaannya dan pada akhirnya pun Niki mengatakan bahwa tidak sepenuhnya cara hidup ini kita pakai dalam budaya kita. Terapkan apa yang menurut kita dibutuhkan untuk membuat kehidupan kita lebih seimbang, Lagom!
Saya menyarankan buku ini untuk kita yang khususnya hidup dengan budaya yang serba mau cepat dan terus menginginkan lebih.
Be blessed!
Bagus bukunya, itu terjemahan atau ori bahasa inggris ?
Bahasa Inggris, kak. Versi Indo-nya belum ada sih sepertinya.
[…] Berikut adalah hal-hal yang saya pelajari dari buku Lagom, tulisan Niki Brantmark. FYI, Lagom berarti ‘tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit’. Itu berarti berkecukupan. Buku ini menggambarkan gaya hidup orang-orang Skandinavia yang merupakan orang-orang terbahagia nomor 3 di seluruh dunia. Review bukunya bisa mampir ke sini. […]