Heol, bertemu kembali dengan orang tampan a.k.a Hanson Tjung dengan ujung cerita dari trip Labuan Bajo yang nasionalisme abis.
Jam 4 pagi sudah dibangunin oleh nyak-nyak tiri. Hampir tidak mau bangun tapi dipaksa supaya bisa menikmati sunrise. Menggunakan sekoci di pagi-pagi subuh yang masih gelap menuju Gili Lawa Darat itu sensasinya nikmat juga. Sebenarnya hiking di pulau ini cukup mudah tapi karena gelap jadi harus lebih ekstra hati-hati. Dengan menggunakan flash dari hp, kita harus benar-benar memperhatikan jalan ke atas.
Dibutuhkan kurang lebih setengah jam untuk mencapai puncak dan matahari pun terbit. Duduk diam menikmati karya Pencipta jauh dari penatnya ibukota itu adalah sesuatu. Warna-warna langit yang perlahan mulai merefleksikan cahaya kuning oranye kemerahan ditemani bentangan laut dan pulau yang megah menumbuhkan rasa syukur serta cinta terhadap Pencipta dan negara sendiri.
Puas berfoto-foto dan mengambil video, kami menuruni pulau dengan jalur lain. Kurang lebih satu jam karena di tengah-tengah perjalanan banyak spot foto bagus yang sulit untuk dilewatkan. Bentangan padang rumput dengan warna cokelat menemani di setiap langkah. Kami menemukan seseorang yang membawa bendera dan kembali meminjamnya, nasionalis banget ga sih?
Akhirnya kita sampai di tujuan terakhir kita yaitu pantai Kanawa Basuka. Beberapa dari kami bermain di pantai sementara saya dan tidak ke pantai kembali snorkeling. Ikan di sini sangat banyak. Bawalah biskuit atau makanan untuk bsia memberi makan ikan-ikan dan berfoto bersama.
Airnya juga bening sekali sehingga ikan-ikan sudah bisa terlihat dari permukaan. Tapi hati-hati buat yang suka menyelam karena banyak bulu babi di sini. Saya sempat menemukan bintang laut biru namun sayang video hasil saya tidak sengaja terhapus dan lenyap sudah.
Sekembalinya ke kapal kami menyelesaikan syuting video Tanah Airku yang happening berikut.
Kami berpamitan dengan para kru dan akhirnya kembali ke pelabuhan. Terima kasih untuk kenangan dan memori yang indah dari Labuan Bajo dan dengan ini saya berani menjamin perkataan kru kapal bahwa…
Kita belum ke Indonesia jika belum ke Labuan Bajo.
Oh ya berhubung kami transit di Bali semalam jadinya kami bermain di Ubud ke Bali Pulina untuk menikmati kopi dimana kami harus membayar 100,000 IDR untuk mendapatkan 1 macam minuman dan camilan kue 3 biji dan tempat yang nyaman serta serba hijau. Enak untuk nongki-nongki ganteng.. Di situ kami juga bisa melihat binatang luwak dan proses pembuatan kopi luwak. Ternyata biji kopi luwak itu berasal dari eek luwak yang diproses sehingga menjadi kopi. Jijik ya cus haha.
Kemudian kami juga pergi ke Ceking Terrace, Tegalalang di Ubud untuk menikmati hamparan persawahan yang menyegarkan, memanjakan mata, dan melegakan sukma asek sebelum makan siang di Nuri’s. Di tempat ini saya dan anggota paling senior (a.k.a tua) dari grup sempat nyasar karena melakukan trekking sampai ke bawah-bawah. Keluar-keluar sudah di jalan mana dan mesti berjalan cukup jauh. Lumayan untuk membuang kalori sebelum menikmati iga babi yang dahsyat enaknya.
Vlog dari kami menyusul ya, maklum orang tampan sibuk. Sampai ketemu di Derawan cus.
Be blessed!
[…] tempat wisata, dari hotel kita bisa pergi ke Saung Angklung Udjo dimana nasionalisme kita akan naik saat […]
[…] tempat destinasi turis di pulau Komodo. Saya sangat menyukai tempat ini. Waktu itu saya mampir ke Gili Lawa (antara bulan Agustus dan September 2017) untuk menyaksikan matahari terbit. Hamparan padangnya […]