Kenapa Harus Pakai Clubhouse? Positif & Negatif
Ada beberapa tips untuk kita bermain di media sosial ini. Kita perlu membuat profil semenarik mungkin agar bisa ditengok oleh orang lain dan diikuti.
For God is creative, so do I
Ada beberapa tips untuk kita bermain di media sosial ini. Kita perlu membuat profil semenarik mungkin agar bisa ditengok oleh orang lain dan diikuti.
Saya di sini tidak membela gubernur atau menyalahkan siapa-siapa, tapi kembali lagi the power of internet ini begitu besarnya sampai bisa membuat kita terhasut dan menyebarkan kebencian kepada yang lain. Lalu jika kita mulai membenci gubernur kita kemudian bentrok dengan para pembelanya, apa yang akan terjadi?
Kita mengedit foto kita sesempurna mungkin. Kita membeli followers. Kita membeli iklan hanya untuk menambah like. Kita join grup untuk meningkatkan engagement seperti saling like dan memberi komen (percayalah, grup ini ada! Saya pernah diinvite).
Kenapa kita malah lebih suka menghabiskan waktu dengan hal-hal yang kita sudah tahu belum tentu bnar 100 persen daripada dengan yang benar 100 persen?
Sangat bertolak belakang dengan apa yang dikatakan Gary Vee dimana jika kita mau melakukan personal branding maka kita harus memposting setiap kehidupan kita. Tapi bagi saya itu malah membuat saya tidak menikmati momen yang ada.
Mereka punya pengikut lebih sedikit dari saya, tapi kenapa like mereka lebih banyak dari saya? Kenapa orang-orang lebih banyak mengomentari dan membagikan konten mereka?
Media sosial ada untuk kita bisa menyalurkan konten kita. Tapi saat ini, bagi saya setidaknya, media sosial lebih menghambat konten saya.
Saya paling malas dengan komentar ‘folbek ya’ atau ‘coba liat postingan saya juga ya’ atau ‘postnya bagus banget, coba cek page saya juga ya’. Itu adalah spam dan saya rasa para pengguna Instagram sudah cukup pintar untuk menghiraukan orang-orang seperti itu, termasuk saya.