Melanjutkan kisah-kisah tak terduga saat syuting film Natal terbaru, Bintang Timur, dimulailah pada Sabtu kemarin dimana kru dan para pemain akan melakukan syuting di Ecopark. Syuting kali ini sudah saya bayangkan agak sulit karena outdoor dan banyak pengunjung dimana pastinya akan banyak kekadian tak terduga (itu yang paling saya takuti).
Benar saja, saudara-saudara, yang perginya sudah ngaret satu jam. Sampai di Ecopark, baru mw masuk sambil ke-pede-an bawa kamera di leher plus peralatan piknik (yang notabene buat syuting), sudah di-stop sama nih security paling batu semesta. Mau diomongin apa tetap saja dia suruh minta ijin dulu. Padahal sudah berdalih sikit cuma buat happy-happy saja.

Tapi ternyata memang dia tidak salah juga sih. Di depan sudah ada papan cantik yang minta bayaran kalau bawa peralatan kayak gitar, tikar, dan cantik-cantik lainnya. Alhasil karena bawa kamera slr, dimintainlah 500K IDR biar lolos screening masuk Ecopark.

Wow, 500K buat stuting kayaknya ga worth it, apalagi kondisi lagi ramai banget hari itu. Alternatif lain pun bermunculan. Kita ke pantai saja di Ancol Beach City bukan ya namanya (City-nya ragu). Kita sewa sepeda di sana saja dan taruh tikar di pantai.

Menapak Pasir

Setelah survey tempat dan ok, peralatan pun diambil tapi ternyata memang tidak boleh bawa makanan dari luar. Ya sudah belilah makanan beberapa di supermarket dalam dan kita juga tidak jadi bawa tikar. Jadinya sewa gazebo dan hey, this is what makes God so unblieveably amazing. Hasil syuting di pantai dan bermain sepeda di sana ternyata jauh lebih bagus dari yang saya bayangkan bakal saya ambil di Ecopark. Lebih banyak insert-insert menarik dan momen-momen bagus dengan pemandangan pantai.

“Bintang Timur” Team & Kru

Tapi saya harus mengalami cedera tidak akut pada core saya alias di atas pantat dikit karena pengambilan gambar yang extreme dengan sepeda double dimana saya duduk menghadap belakang pada besi tempt duduk depan sambil bersandar ke punggung teman yang menggoes sepeda. Saya yang capek langsung merosot dan kebaret sesuatu dari besi tempat duduk bagian depan itu. Miris, memang, karena sampai sekarang tidur saja masih sakit kalau terlentang. Untung saya tidur selalu hadap ke kanan.

Wefie Sebelum Syuting

Kulit saya juga menjadi seksi bak bendera merah putih akibat terik matahari yang luar biasa. Maklum anak mami ga pernah kena sinar matahari. Kulit saya sekarang tak seputih kulit Sinta.

Hormat kepada Tangan Merah Putih

Tunggu saja ya hasilnya. Mohon dia restunya supaya semua berjalan lancar dan saya tidak stress juga kerjain editingnya super sendirian.

Be blessed!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *