Beberapa hari yang lalu sebelum memasuki tahun baru, ada seorang pelanggan yang sebenarnya sudah sering beli dan anak buah memberikan harga yang tidak mahal untuknya. Pelanggan ini seorang wanita muda dan kali ini dia datang bersama suami dan anak laki-lakinya, tidak seperti biasanya yang bersama teman-temannya.
Kali ini dia hanya membeli sebuah jam tangan rantai dan karena minta dipotong rantainya, maka perlu dibawa ke toko yang satu lagi. Sebenarnya untuk harga yang cukup murah itu, kami tidak memperbolehkan untuk dipotong (kecuali untuk eceran). Tapi karena sudah terlanjur, ya sudah.
Karena rantai jamnya yang cukup susah untuk dipotong, maka butuh waktu yang tidak sebentar. Wanita ini mulai tidak sabaran dan singkat cerita dia malah ngoceh-ngoceh tidak jelas dengan nada yang tidak rendah. Karyawan saya juga kesal tapi tidak melawan. Dia hanya berusaha menjelaskan. Saya hanya melihat wanita itu dan entah kenapa saya tidak terpancing emosi.
Dulu saya pasti sudah terpancing dan membalas ocehan orang lain. Tapi untungnya saya yang tampan ini sudah menajdi orang yang sabar. Dan di situ saya hanya diam dan mendapat pencerahan a.k.a hikmat dari Tuhan tentang orang-orang yang menumpahkan emosi dan memperlihatkan kejelekan mereka justru adalah orang-orang yang terluka.
Mereka menyimpan sesuatu dalam diri mereka dan daripada berusaha menyelesaikannya, mereka malah melampiaskan itu ke orang lain. Di situ saya hanya meihat betapa wanita itu memperlihatkan kelemahannya. Dia memperlihatkan karakternya yang tidak sabar dan tidak mau menghargai orang lain. Dan itu dia lakukan tepat di depan suami dan anaknya sendiri. Saya malah merasa kasihan dengannya.
Saya pernah membaca tentang hukum tong sampah. Dalam hidup, orang-orang akan mengalami stress dan masalah. Terkadang semua masalah ini menumpuk menjadi sampah yang harus mereka buang. Tidak jarang sampah-sampah itu mereka buang ke orang lain. Di jalanan orang-orang menjadi tidak sabar atau mulai mengeluarkan kata-kata binatang. Di rumah orang-orang memarahi anak-anak mereka padahal anak-anak mereka hanya ingin bermain bersama mereka.
Mereka sedang membuang sampah mereka. Mereka melampiaskan semua itu kepada orang lain, bisa jadi kita. Jika kita membalas perbuatan mereka, itu sama dengan kita menerima sampah mereka dan kita menjadi tempat pembuangan mereka. Kita menjadi tong sampah.
Jangan biarkan luka orang lain mengenai kita. Lupakan saja. Orang yang terluka melukai orang lain. Let it go.
Be blessed!