Apakah uang dapat membuat kita bahagia? Sebagian dari kita akan menjawab “ya” dan sebagian lainnya akan menjawab “tidak”.
Kita semua pasti ingin memiliki sesuatu seperti rumah yang besar, jalan keluar negeri bersama keluarga, makan-makanan yang enak setiap harinya, Bukankah semua itu membutuhkan uang?
Apakah uang dapat membeli kebahagiaan?

Sebuah penelitian pada tahun 2021 melakukan wawancara kepada 678 individu yang tinggal dari daerah pedesaan dan perkotaan dan hasilnya cukup mengejutkan.
Individu yang tinggal di perkotaan dengan uang yang lebih banyak memiliki level kebahagiaan yang rendah. Sedangkan, individu yang tinggal di daerah pedesaan dengan pendapatan lebih sedikit memiliki tingkat kebahagian yang lebih tinggi.
Hasil ini mendukung konsep bahwa kebahagiaan pada prinsipnya tidak terkait dengan kelas ekonomi seseorang. Melainkan, ketika individu merasa aman, maka mereka akan merasa lebih bahagia.
Namun perlu dicatat bahwa komunitas pedesaan ini tidak kelaparan. Mereka tinggal di sebuah komunitas di mana kebutuhan dasar dapat dengan mudah terpenuhi, karena memang kebanyakan pekerjaan mereka adalah memancing dan berkebun.
Hal utama yang mereka miliki adalah komunitas dan alam. Kedua faktor ini tampaknya berkontribusi pada tingkat kebahagiaan yang dilaporkan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, memiliki rasa keinginan akan sesuatu yang lebih merupakan hal yang tidak lazim di daerah pedesaan.
Bukan uanglah yang membuat seseorang menjadi tidak bahagia. Apa yang membuat kita tidak bahagia adalah pengorbanan yang dilakukan atau keterikatan kita pada kekayaan tersebut.
Tidak ada salahnya untuk mencari pekerjaan yang dapat memberikan pendapatan tinggi untuk dapat menghidupi keluarga. Namun fokus kita jangan hanya kepada “jumlah” saja, tetapi pada kecukupan keluarga. Apakah dengan pekerjaan ini, kita bisa hidup dalam keharmonisan bersama keluarga? Apakah hubungan kita akan menjadi lebih baik dan bertumbuh dalam keluarga?
Oleh karena itu, dibanding berfokus untuk menjadi kaya, sebaiknya kita berfokus untuk memiliki hidup lebih baik.
Pikiran kita ini sering menipu dan berkata, “saya akan bekerja sangat keras untuk sementara, dan kemudian saya akan mulai menikmati hidup”.
Kita perlu menyadari bahwa inilah hidup. Kita bisa menikmati hidup saat ini juga. Kita harus berhenti menunggu finansial berubah sebelum kita mulai menikmatinya.
Kebahagiaan itu sebenarnya sederhana. Jangan bandingkan diri kita dengan orang lain dan jangan berharap lebih atau selalu merasa tidak cukup.
Kebahagiaan sudah berada di depan kita. Yang harus kita lakukan hanyalah terhubung dengan momen saat ini. Dan jika kita berfokus pada yang benar-benar membuat kita bahagia dan memberikan energi untuk itu, kita akan selalu menemukan kebahagiaan yang pada akhirnya akan menjadikan kita lebih positif, kreatif, dan produktif. Selamat berbahagia!