Amsal 29:18
Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.

Kita sering membatasi diri kita dengan MATA JASMANI (Apa yg kita lihat).

Visi selalu lahir dari MATA ROHANI.

Visi : Sebuah gambaran tentang MASA DEPAN.
– Suatu hari nanti … akan menjadi ….

Seseorang yg kehilangan sebuah VISI / gambaran tentang masa depannya akan punya kecenderungan untuk KEMBALI PADA MASA LALUNYA.

6c472701e2dc576c93b1770b4adf1981

DREAM KILLERS

1. Temporary Circumstances (Masalah yang Sementara)
Jangan biarkan ‘Masalah/Musibah/Krisis’ menghancurkan visi kita karena semua itu hanyalah sementara. Sedangkan janji Allah adalah kekal.

1 Samuel 4:19-22

Adapun menantunya perempuan, isteri Pinehas, sudah hamil tua. Ketika didengarnya kabar itu, bahwa tabut Allah telah dirampas dan mertuanya laki-laki serta suaminya telah mati, duduklah ia berlutut, lalu bersalin, sebab ia kedatangan sakit beranak.

Ketika ia hampir mati, berkatalah perempuan-perempuan yang berdiri di dekatnya: “Janganlah takut, sebab engkau telah melahirkan seorang anak laki-laki.” Tetapi ia tidak menjawab dan tidak memperhatikannya.

Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: “Telah lenyap kemuliaan dari Israel” – karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.

Katanya: “Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas.”

Tabut perjanjian dirampas, istri Pinehas melahirkan seorang anak laki-laki (Ikabod : Kemuliaan Tuhan telah lenyap). Anak selalu berbicara tentang masa depan. Istri Pinehas memberi nama anaknya Ikabod, dia memberi nama masa depannya dengan kondisinya saat itu. Padahal itu cuma sementara. Tabutnya kembali pada akhirnya oleh Daud.
Kita suka cepat memberi penilaian, menghakimi orang saat kita melihat dengan mata jasmani. Padahal kita tidak tahu keadaan orang itu yang sebenarnya.

Tomas (murid Yesus) dianggap tidak percaya padahal dia membutuhkan bukti untuk percaya.
Yohanes 11:6-16

Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Mari kita kembali lagi ke Yudea.”

Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?”

Jawab Yesus: “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.”

Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.”

Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.”

Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: “Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya.”

Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.”

Hampir semua murid tidak mau kembali saat Yesus mau kembali ke tempat Lazarus karena orang-orang di sana mau membunuh mereka. Di ayat 16 dikatakan hanya Tomas yang bilang ke yang lain untuk kembali mati bersama-sama dengan Yesus. Jangan terburu-buru memberikan penilaian pada orang di sekitar kita.

2. Divine Delay (Penundaan yang Ilahi)
Mana janji Tuhan? Kita sudah melayani, memberikan perpuluhan, bla bla bla. Akhirnya mereka berhenti. Latih mata rohani kita untuk melihat bahwa penundaan itu adalah cara Tuhan memberikan kesempatan untuk melatih iman.

Galatia 3:3

Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?

3. False Evidence (Bukti Palsu)
Yusuf mendapat mimpi dan tertunda selama 17 tahun sampai mimpi itu menjadi nyata. Yusuf membutuhkan kualitas yang siap untuk menerima janji tersebut. 17 tahun (penundaan itu) adalah cara Tuhan untuk mempersiapkannya.

Kejadian 37:31-35

Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya. Jubah maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: “Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?”

Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: “Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam.” Dan Yakub mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu.

Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta katanya: “Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!” Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.

Saudara-saudara Yusuf membawa baju Yusuf dengan darah binatang dan bilang Yusuf mati karena binatang buas. Yakub melihat bukti palsu (ay. 34) dan dia berhenti bermimpi (ay. 35). Yakub memutuskan berkabung sampai dia mati.

Yoh. 21:1-7

Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.

Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.”

Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.

Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan.” Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

Kenapa Yesus harus datang ke danau Tiberias? Kenapa Dia menyempatkan diri ke sana?
Petrus berkata, “Aku pergi menangkap ikan.” Itu adalah pekerjaan Petrus sebelum dia mengenal Yesus. Dia telah kehilangan visinya dan kembali pada masa lalunya.
Awalnya Yesus datang kepada Petrus menawarkan masa depan (menjadi penjala manusia). Dia memberikan masa depan kepada Petrus. Dia tidak bilang kalau Petrus ikut maka Petrus akan melihat mujizat kesembuhan, bangkit dari kematian, atau memberi makan lima ribu orang. Yesus hanya menawarkan masa depan pada Petrus. Petrus segenap hati mengikuti Yesus. Tapi setelah Yesus disalibkan, dia kehilangan segalanya. Dia merasa Yesus telah meninggalkannya. Saat Yesus bilang sudah selesai. Petrus juga merasa tugasmya sudah selesai, visinya sudah selesai.
Tapi Yesus datang ke danau Tiberias (Yesus yang datang, murid-muridnya sudah kembali ke hidup mereka yang lama). Yesus menyapa duluan. Yohanes melihat dengan mata rohani kalau itu Tuhan. Yesus tidak menghakimi Petrus, dia tidak menyalahkan Petrus karena menyangkal-Nya. Yesus mengingatkan visi (masa depan) kepada Petrus (gembalakanlah domba-dombaku).

Be blessed!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *