Pernahkah kita berada dalam sebuah percakapan dimana kita tidak nyambung? Untuk suatu alasan, kita hanya tidak terhubung. Salah satu kebutuhan manusia adalah ingin dimengerti. Kita mau orang lain bisa mengerti apa yang kita pikirkan dan rasakan.

Menurut penelitian, tidak ada hubungan dengan manusia membuat kita semakin stress baik emosional maupun fisik. Angka kematian juga lebih tinggi saat kita tidak memiliki hubungan dengan orang lain.

Walaupun kita terhubung dengan sebuah komunitas, belum tentu kita terhubung dengan orang-orang di dalamnya. Tidak pernah ada yang benar-benar mengajarkan bagaimana terhubung dengan orang lain.

Kita bisa saja pintar dalam sebuah subjek. Tapi jika kita tidak pintar berhubungan dengan orang lain, kita tidak akan bisa lebih berhasil lagi. Prinsip-prinsip ini bisa diaplikasikan dengan pasangan kita, anak-anak kita, murid-murid kita, atau orang-orang lain yang kita mau menjadi lebih dekat.

Cara bereaksi dan menghubungkan ini akan sangat baik digunakan dalam sebuah kelompok kecil. Kita akan memiliki hubungan yang lebih dalam.

Orang yang terhubung pun bisa menjadi tidak terhubung. Orang-orang yang sudah lama menikah bisa menjadi terputus. Lebih mudah untuk terputus dari hubungan daripada terhubung.

Sebagaimana minyak harum dan wangi-wangian menyenangkan hati, demikian juga kebaikan kawan menyegarkan jiwa.| Amsal 27:9 (BIS)


BAGAIMANA CARA TERHUBUNG DENGAN ORANG LAIN?

1. BERANI DAN MENGAMBIL INISIATIF

Kita harus mau mengambil langkah pertama. Kita tidak boleh menunggu orang lain untuk mengambil inisiatif lebih dulu. Kitalah yang harus berhubungan terlebih dahulu dengan mereka. Ini sering membutuhkan keberanian. Karena saat kita merasa takut, kita menjauhi orang lain. Kita takut ditolak, dimanipulasi, dikatakan rapuh, disakiti, dimanfaatkan, dan lainnya. Ketakutan-ketakutan inilah yang membuat kita menjauh dari hubungan.

459524.jpg

Saat Adam dan Hawa berdosa, Tuhan mencari Adam dan Adam mengatakan bahwa dia takut dan bersembunyi. Itulah yang kita takutkan. Kita bersembunyi dan takut orang lain tahu siapa kita sebenarnya. Jadi kita menggunakan topeng. Ketakutan membuat kita defensif, menjaga jarak, dan menuntut. Tapi kita mendapat keberanian dari Tuhan.

Sebab Roh yang Allah berikan kepada kita, bukanlah Roh yang membuat kita menjadi penakut. Sebaliknya Roh Allah itu membuat kita menjadi kuat, penuh dengan kasih dan dapat menahan diri. | 2 Timotius 1:7 (BIS)

Tuhan mengatakan tidak usah takut dengan orang lain. Darimana kita tahu kita dipenuhi Roh Tuhan? Kita lebih berani dalam hubungan dengan orang lain. Kita menikmati dan tidak takut dengan orang lain. Semakin banyak Tuhan menguasai hidup kita, semakin sedikit ketakutan dalam hidup kita.


2. MEMPERHATIKAN KEBUTUHAN ORANG LAIN

Perhatikanlah kepentingan orang lain; jangan hanya kepentingan diri sendiri. | Filipi 2:4

Budaya sekarang adalah mementingkan diri sendiri. Kita mementingkan kebutuhan, keinginan, dan tujuan kita lebih dulu. Sebagai hasilnya banyak orang yang terputus karena mereka lebih mementingkan kebutuhan mereka.

Faktanya:

  1. Dunia tidak berputar di sekeliling kita. Jangan mengharapkan seluruh dunia datang kepada kita dan memenuhi semua kebutuhan kita.
  2. Tuhan berjanji saat kita memenuhi kebutuhan orang lain, Dia akan memenuhi kebutuhan kita. Kenapa? Karena Tuhan mau kita belajar menjadi tidak egois. Dia mau kita menjadi murah hati.

focus.jpg

Kalian harus sabar satu sama lain, dan saling mengampuni kalau ada yang menaruh dendam terhadap yang lain. Tuhan dengan senang hati mengampuni kalian, jadi kalian pun harus mau mengampuni satu sama lain. | Kolose 3:13 (BIS) 

Salah satu bagian memperhatikan adalah sabar dan mengampuni. Kita tidak mengharapkan mereka untuk menjadi sempurna. Kita tidak sempurna, jadi kenapa kita menuntut orang lain harus sempurna juga?

Kalau ingin disukai orang, maafkanlah kesalahan yang mereka lakukan. Membangkit-bangkit kesalahan hanya memutuskan persahabatan. | Amsal17:9 

Ketika kita mencoba terhubung dengan orang lain, bukan berarti kita buta terhadap kesalahan mereka tapi kita memilih untuk melihat lebih tinggi dari itu. Teman yang baik adalah pelupa yang baik. Mereka melupakan yang buruk secara berkala. Mereka tidak menggaruk-garuk kembali masa lalu. Mereka tidak berkata, “Saya bilang juga apa.”


3. MEMBANGUN DENGAN PERKATAAN

Perkataan adalah alat paling utama dalam hidup manusia. Dalam kisah menara Babel, orang-orang sedang membangun sebuah menara yang penuh kuasa. Mereka mulai menjadi sombong jadi Tuhan memutuskan untuk menghentikan mereka. Tuhan tidak mengambil peralatan mereka, Dia mengambil kata-kata mereka. Tuhan mengacau-balaukan bahasa mereka. Kemampuan berkomunikasi adalah senjata yang luar biasa yang Tuhan berikan untuk manusia.

Kita masih mengingat semua ledekan yang ditujukan kepada kita, bahkan saat kita masih duduk di bangku sekolah. Itulah besarnya kuasa dari perkataan. Jadi ketika datang kepada mulut, berhati-hatilah dengannya.

be-sure-to-taste-your-words-before-you-spit-them-out.jpg

Bagaimana kita bisa mulai menggunakan mulut kita dengan hati-hati?

Kita harus berhenti membuat alasan. Berhenti katakan kita tidak bermaksud mengatakan itu. Kita harus kurangi berbicara jika kita berbicara terlalu banyak. Perbanyak mendengar.

Dengarkan sebelum berbicara. Pikirkan lebih dulu apa yang mereka butuhkan. Bagaimana kita bisa menggunakan perkataan kita untuk membangun orang-rang yang kita kasihi? 

Kalau kalian berbicara, janganlah memakai kata-kata yang kotor. Pakai sajalah kata-kata yang membina dan memberi pertolongan kepada orang lain. Kata-kata seperti itu akan mendatangkan kebaikan kepada orang-orang yang mendengarnya. | Efesus 4:29 (BIS)


4. JUJUR DENGAN MASALAH

Kita harus jujur terhadap masalah-masalah dalam hubungan.

Jawaban yang tepat adalah tanda persahabatan sejati. | Amsal 24:26 (BIS)

Menjadi jujur dan terhubung tidak terpisahkan. Karena hubungan yang murni dibangun atas dasar kejujuran.

Jika ada orang yang selalu bilang kepada kita hanya apa yang mau kita dengar, mereka tidak mengasihi kita sungguh-sungguh.

Seorang teman memberitahu kita saat kita membuat keputusan yang salah. Setiap kita memiliki titik buta jadi apakah kita punya orang di dalam hidup kita yang begitu mengasihi kita untuk menjaga kita dan membantu kita bertumbuh?

159bffc0d8d78d88bfdf689e235501af.jpg

Bagaimana menjadi jujur?

  • Selalu memuji di umum dan mengoreksi secara tersembunyi.
  • Mengoreksi saat mereka sedang dalam keadaan baik, bukan saat down. Ketika kita merasa baik, kita bisa menghadapi apapun. Kita bisa menerima koreksi orang. Waktu adalah segalanya dalam menjadi jujur.
  • Jangan pernah menawarkan koreksi sampai kita terbukti bahwa kita terbuka untuk menerimanya.

Semua hubungan yang sehat memperbolehkan ekspresi frustasi dan kemarahan. Kemarahan adalah hal yang baik dalam hubungan terkadang-kadang. Kemarahan kadang adalah hal yang paling dibutuhkan dalam hubungan karena jika kita tidak marah, itu berarti kita tidak peduli. Banyak orang yang takut dengan kemarahan sehingga mereka berusaha menghindarinya. Mereka bersembunyi di bawah selimut karena tidak mau ada kemarahan. Padahal yang harus dilakukan sebenarnya adaah dengan mengutarakan kemarahan itu dan menjadi jujur dengan semua masalah yang dihadapi.

Tidak ada keintiman yang murni tanpa melalui terowongan konflik. Melalui terowongan konflik kita akan menjalin keintiman yang dalam. Terowongan ini menyakitkan dan tidak menyenangkan karena kita harus mendengar sesuatu yang tidak mau kita dengar atau mengatakan sesuatu yang tidak mau kita katakan. Kita harus bertahan dalam sakit itu dan mengerjakannya bersama. Kita menyelesaikan masalahnya daripada menyalahkan.

Saat kita bertahan dan menyelesaikan semuanya, kita akan keluar dari sisi terowongan yang lain. Ini seperti saat sedang melahirkan. Sakitnya luar biasa tapi kita akan mengalami sukacita yang luar biasa saat melihat kehadiran anak kita.

Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah. | Amsal 27:5-6

Jika kita benar-benar peduli dengan hubungan, satu-satunya yang harus kita hadapi bisa jadi adalah konfrontasi. Kita harus berani mengatakan yang sejujurnya.


5. MERAHASIAKAN INFORMASI

3 pendeta sedang berbicara dari hati ke hati. Salah seorang dari mereka mengatakan bahwa selama ini dia sedang berjuang menghadapi hawa nafsu. Dia suka memiliki pikiran-pikiran kotor. Pendeta kedua mengatakan bahwa dia sedang berjuang menghadapi materialism. Pendeta terakhir mau tidak mau juga memberitahu mereka apa yang sedang dia alami. Dia sedang berjuang menghadapi gosip dan dia sudah tidak tahan untuk menelepon seseorang dan memberitahukan keburukan-keburukan dua temannya.

Penyebar kabar angin tak dapat memegang rahasia, tapi orang yang dapat dipercaya bisa merahasiakan perkara. | Amsal 11:13

Toronto-Criminal-Defence-Lawyers-.jpg

Kita suka memikirkan bahwa gosip adalah dosa yang kecil. Tapi gosip bisa menghancurkan gereja. Gosip bisa merusak hubungan. Ketika kita mempercayai seseorang dan kita menemukan bahwa kita tidak bisa mempercayainya, itu menghancurkan kita.

Gosip adalah membicarakan situasi dengan orang lain yang bukan bagian dari solusi dan masalahnya.

Kita melakukan itu untuk membuat kita lebih berkuasa atas mereka. Yang harus dilakukan sebuah grup kecil adalah menjaga rahasia. Ada cerita dalam Perjanjian Baru yang berjuang dengan gosip. Saudara perempuan Musa, Miriam, suatu hari tertangkap sedang menggosipkan Musa. Tuhan membuat Miriam sakit kusta saat itu juga. Kemudian Tuhan mengundang Musa untuk mendoakan Miriam sehingga Miriam mengalami kesembuhan.

Jadi jika kita berada di pihak yang digosipi, doakan orang yang membicarakan kita supaya kita mendapatkan pemulihan. Jika kita yang membagikan gosip, ingatlah betapa seriusnya cerita Miriam ini. Ingatlah betapa sakitnya dampak gosip terhadap orang lain.


6. KOMITMEN DENGAN HUBUNGAN

Hubungan yang baik membutuhkan waktu. Itu tidak terjadi begitu saja. Itu butuh usaha dan komitmen.

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu. | Amsal 17:17

Setiap waktu berarti saat kita tidak mau melakukannya atau saat mereka tidak layak mendapatkannya atau dalam situasi apapun. Saat seseorang tidak layak dikasihi, kita tetap bersamanya. Itulah kasih. Seorang teman memihak. Jika ada orang yang mau netral dan tidak memihak, mereka bukanlah teman. Saat kita terpojok, seorang teman memihak kepada kita.

Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara. | Amsal 18:24 

Ada teman yang mendatangkan kecelakaan. Kita bisa begitu sibuk bersosialisasi dan berhubungan tapi tidak memiliki hubungan yang dalam. Kita tidak perlu memiliki banyak teman. Kita hanya membutuhkan sedikit saja. Fokus kepada kualitas, bukan kuantitas.

a503c371-e142-4e3e-8dfc-47e3c3cdf231.jpg

Satu persahabatan yang baik lebih berarti daripada ribuan teman karena satu teman itu akan selalu ada saat kita sedang berduka.

Pernahkan kita berkata kepada orang lain selain pasangan kita bahwa kita akan selalu ada untuk mereka? Pernahkan menciptakan hubungan semacam itu bahwa kita akan menajdi sahabat seperti itu?


Apakah kita punya seseorang dalam hidup kita yang menganggap kita berarti? Apakah kita punya seseorang yang komitmen terhadap kita dan kita komitmen terhadap mereka?

Jika kita berkata kita tidak ada waktu untuk itu, maka kita terlalu sibuk. Hidup bukan tentang pencapaian, tapi tentang sebuah hubungan.

Saat kita di surga Tuhan tidak akan terpukau dengan semua pencapaian kita. Dia tidak akan meminta kita menunjukkan apa kesuksesan kita. Tapi Dia akan menanyakan bagaimana kita memperlakukan orang lain.

connecting-with-people

Kita butuh orang lain dalam hidup kita yang akan melakukan keenam hal ini. Tapi cara satu-satunya supaya kita mendapatkannya adalah dengan melakukan keenam hal ini terlebih dahulu. Semua ini hanya bisa kita dapatkan melalui gereja, melalui komunitas kecil.

Ketika dua orang benar-benar terhubung, ada kuasa yang bekerja untuk menyembuhkan luka paling dalam. Orang yang menerima mengalami kebahagiaan serta kesembuhan dan orang yang memberi mendapatkan lebih banyak kebahagiaan karena apa yang dia bagikan.


Sebagaimana minyak harum dan wangi-wangian menyenangkan hati, demikian juga kebaikan kawan menyegarkan jiwa.| Amsal 27:9 (BIS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *