Bagaimana Rasanya Di-bully, Kesaksian Sophie Pecora Dalam Audisi AGT 2019

Bullying memang menjadi salah satu hal yang seringkali terjadi padahal sudah banyak aksi dan penindakan tegas untuk bullying. Saya sendiri pernah membuat campaign tentang bullying bersama teman-teman dari FiKom 2019.



Saya sendiri pernah di-bully walau tidak terlalu parah waktu SMU. Mungkin teman-teman saya tidak menyadarinya. Pada waktu itu di kelas karena ada giliran menunjuk teman untuk menjawab, saya dengan iseng memilih teman saya yang badannya memang lebih besar dari saya. Saat istirahat, teman saya itu menghampiri saya dan mengancam saya untuk jangan macam-macam dengan dia. Saya hampir tidak ingat kejadian jelasnya tapi sepertinya ada tindakan kekerasan yang terjadi entah didorong atau kepala saya dipukul.

Menyaksikan video audisi dari Sophie Pecora ini benar-benar mengembalikan momen SMU saya tersebut. Lirik dan kisah Sophie yang dia ceritakan dengan sebuah lagu dan rap berhasil menangkap perhatian dan emosi para penontonnya.



They always say not to talk down on myself but that’s what everyone else is doin’.

How do these people that don’t know me hurt me so bad?

Di dalam rap-nya, Sophie mengatakan bahwa orang-orang selalu bilang jangan merendahkan diri kita tapi itulah yang para pembully lakukan. Kenapa mereka yang tidak mengenal saya bisa sangat menyakiti saya?

No, we’re not paranoid, just learn to be aware if they act all nice at first and even save you up a chair. What do they want? This is a trick. This is a trap. I can’t go on, hide in the bathroom ’til they’re gone. No way someone could actually want… me.

Kisahnya berlanjut semakin dalam saat dia menyaksikan bagaimana dia yang bukannya paranoid, tapi hanya berjaga-jaga saat mereka bertingkah dengan baik pada awalnya seperti mempersiapkan bangku untuknya. Dia akan berpikit apa yang mereka mau? Ini adalah tipu muslihat. Ini adalah jebakan. Dia tidak bisa melanjutkan ini dan hanya bisa bersembunyi di kamar mandi sampai mereka pergi dan rasanya tindak mungkin ada orang yang benar-benar menginginkannya dengan tulus.

sophie-pecora-americas-got-talent-2019-billboard-1548

Kemudian Sophie menutup kisahnya dengan nyanyian yang indah dan suara malaikatnya.

My heart used to beat until the 7th grade.

It’s getting hard to even say anything.

It stuck in my mind now it’ll come for me.

And now I know to feel well is okay.

I’ve heard the words won’t take them to my grave.

I was torn down in the seventh grade.

Hati dia tadinya terus berdetak sampai berada di kelas tujuh dimana sangat sulit untuk mengatakan apa-apa. Kejadian itu terus membekas dalam pikirannya dan sekarang datang lagi. Tapi berita baiknya dia tahu untuk merasa bahwa tidak apa untuk merasa bahwa dia sudah baikkan. Kata-kata para pembully tidak akan dia bawa ke dalam kuburnya.

Saya rasa lirik lagu ini sangat memberkati banyak orang entah mereka yang menjadi korban atauun tidak. Untuk para pembully-pun sebaiknya kalian menyadari bahwa aksi kalian itu tidaklah keren atau lucu. Manusia memiliki harga diri yang sama di mata Tuhan. Jadi siapa kita berani-beraninya merendahkan orang lain?

Be blessed!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *