By Hanson Tjung Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. | Mazmur 23:4
Dalam kehidupan ini manusia sering digambarkan sebagai domba dan Tuhan adalah gembala kita. Domba mengenal suara gembalanya. Seorang gembala menuntun dan menjaga domba-dombanya. Dia menyediakan yang terbaik untuk domba-dombanya. Gembala memiliki 2 alat yang dia gunakan untuk menggiring domba-dombanya. Kedua alat itu adalah gada dan tongkat.
Gada (rod) dibuat dari akar kayu tua yang sudah keras. Panjangnya sekitar 40-50 cm . Bagian bawahnya lebih kecil dari ujung satunya. Bentuknya mirip dengan pemukul bisbol. Gada ini berfungsi sebagai senjata gembala untuk melindungi para domba dari pemangsa-pemangsa yang mencoba menyerang kawanan domba. Cara menggunakannya adalah dengan melemparkannya, mengayun-ayun. dan memuluk musuh dengan keras.
Sedangkan tongkat (staff) panjangnya sama seperti tongkat kebanyakan. Namun di bagian atasnya terdapat lekukan seperti lingkaran atau kail (mirip dengan bagian bawah gagang payung yang melengkung). Bagian yang melengkung itu sering digunakan apabila domba jatuh terperosok atau terjebak di dalam kubangan. Gembala akan menarik leher dan menariknya kembali ke sisi gembala. Sedangkan bagian bawahnya sedikit keras. dan digunakan untuk menepuk-nepuk dengan lembut agar jalannya tidak menyimpang dari kawanan.
Daud menggambarkan gada dan tongkat ini sebagai penghiburnya karena dengan kedua alat ini si domba akan merasa tenang dan aman. Tuhan sebagai gembala tahu benar dimana keberadaan kita. Tuhan tahu apakah Dia harus menepuk kita dengan lembut untuk menuntun kita atau mengait tubuh kita dari setiap lubang supaya selamat.
Tuhan juga menjaga kita dari segala serangan musuh kita. Hanya berada di dekat Tuhanlah kita akan aman. Di luar Tuhan, kita tidak bisa berbuat banyak. Andalkan Tuhan dan dengarkan suara-Nya. Ikuti tuntunan-Nya.
Be blessed!