Percaya dan iman adalah dua hal yang berbeda. Bisa dikatakan kalau iman berada di tingkatan lebih tinggi daripada percaya. Banyak orang berpikir bahwa percaya Yesus saja bisa menjamin mereka pasti masuk surga. Tapi nyatanya iman yang sejati terhadap Yesus-lah yang membuat kita dianugerahi keselamatan.

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah.” | Efesus 2:8

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. | Yohanes 3:16

Seseorang yang berkata percaya Yesus bisa saja hanya bertahan di bibir mereka. Percaya yang dimaksudkan Yohanes 3:16 adalah sesuatu yang lebih dalam dimana kita menyerahkan diri sepenuhnya tanpa syarat kepada Yesus. Itulah yang dinamakan iman yang sejati dan iman yang sejati. Iman kepada Allah membuang segala kepercayaan kepada sumber-sumber kekuatan sendiri. Iman berasal dari dalam (hati) ke luar (tindakan).

IMAN adalah KEPERCAYAAN yang utuh dan secara mutlak kepada Allah dan ini kita aplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Oleh karena itu ada perbedaan dari seseorang yang hanya percaya saja dan memiliki iman sejati. Kita bisa melihat perbedaan itu dari tiga hal (pandangan, perbuatan, dan prioritas).

27627-quotes-about-taking-leap-of-faith


PANDANGAN

Roh Kudus menerangi jalan kita sehingga kita berpikir secara berbeda. Seseorang yang memiliki iman sejati akan mengalami perubahan dari pemikiran mereka.

“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.” | Roma 8:5

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” | Roma 12:2

Jika kita benar-benar orang Kristen sejati dan menjadi pengikut Kristus yang setia, kita akan bertumbuh dan melihat keberadaan kita sebagaimana Tuhan memandang kita. Kita melihat dari perspektif Tuhan. Itu berarti kita juga melihat orang lain sebagaimana Tuhan melihat mereka. Tuhan mengasihi semua orang dan apabila kita benar-benar memiliki iman yang sejati, kita pasti akan melakukan hal yang sama.


PERBUATAN

Kita semua pasti pernah melihat orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus tapi cara hidup, cara bicara, dan cara pikir mereka masih sama.

“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” | Yohanes 14:15

Setelah cara pandang kita berubah, kita juga akan bertindak berbeda. Dulu mungkin kita suka menjelekkan orang lain. Tapi karena perspektif kita berubah (kita melihat bagaimana Tuhan mengasihi semua orang), kita mulai berhenti bergosip atau mulai mengatakan hal positif tentang orang tersebut.

is-a-faith-without-action-a-sincere-faith-quote-1

“Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.” | 1 Yohanes 2:3

Jika kehidupan kita tidak menunjukkan perubahan agar kita lebih patuh kepada Tuhan Yesus, kita mempunyai alasan yang bagus untuk merasa ragu akan keselamatan kita. Iman yang sejati membuktikan perubahan tingkah laku kita.


PRIORITAS

Jika segala sesuatu yang ada dalam kehidupan kita lebih penting dari Tuhan, maka prioritas kita salah dan kita harus kembali menguji apakah kita benar-benar memberikan hidup kita kepada Kristus atau tidak.

Jika kita lebih fokus pada pekerjaan kita, rumah tangga kita, atau segala sesuatu yang menjauhkan perhatian kita dari Tuhan, kita seharusnya mempertanyakan kedewasaan iman kita.

Banyak yang bisa membuat kita menjauhkan diri dari Tuhan. Keluarga, pekerjaan, uang, kekasih, dan lainnya. Saat kita selesai bekerja seharian dan memutuskan untuk tidak ibadah karena lelah, mungkin ada baiknya kita memikirkan apakah iman sejati kita mulai goyah.

“Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni. Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka, di antaranya Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan kepada Iblis, supaya jera mereka menghujat.” | 1 Timotius 1:18-20

 Banyak kasus dimana orang Kristen yang memutuskan untuk pindah keyakinan untuk menikahi orang yang berbeda agama (padahal mungkin sebelumnya dia terlihat begitu kuat imannya). Bukan berarti dia tidak memiliki iman sejati., tapi kita perlu mengusahakan terus iman yang sejati. Iman kita bisa digoyahkan. Iman yang sejati harus terus diusahakan. Jangan sampai lengah.

Hubungan kita dengan Tuhan seharusnya menjadi yang terpenting dalam kehidupan kita ketika kita memiliki iman yang sejati.

Tidak ada salahnya berpikir tentang hal-hal selain Tuhan. Tapi ketika kita mulai memikirkan sesuatu yang menyebabkan kita menjauh dari Tuhan, maka iman kita berada dalam bahaya.

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” | Matius 6:33

Bagaimana kita menghabiskan waktu, uang, dan energi kita kepada apa saja yang kita anggap penting. Dimana Tuhan berada dalam hidup kita? Bagaimana pentingnya doa dan Alkitab lebih penting daripada menonton televisi?

Bagaimanapun ketika seseorang mempunyai iman yang sejati, mereka akan bergantung, berharap, dan percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan itu bisa dilihat dari tingkah laku mereka sehari-hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *