Seseorang yang beragama bisa saja mengatakan bahwa mereka beriman, tapi apakah iman mereka itu iman yang sejati? Apakah itu iman yang sejati? Ada 4 ciri utama dari orang yang memiliki iman yang sejati.
1. IMAN YANG MENGENAL TUHAN
Saat kita mengenal Tuhan secara pribadi, fondasi kita kuat karena Tuhan adalah kebenaran. Kita kokoh berdiri tidak terguncangkan oleh badai. Saat masalah atau kesulitan datang, kita tidak goyah. Kita tetap percata kepada Tuhan karena Tuhanlah pencipta kita dan dia selalu bersama dengan kita untuk memberikan yang terbaik bagi kita.
Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” | Yohanes 6:67-69
Murid-murid yang mengikut Yesus tahu siapa Yesus itu. Mereka mengenal Yesus. Tahu dan kenal itu berbeda. Kita bisa tahu Barrack Obama atau Jokowi, tapi kita tidak mengenalnya. Kita mengenal pasangan kita, keluarga kita, teman-teman kita karena kita sering menghabiskan waktu bersama mereka. Jadi jika kita mau nengenal Yesus, kita juga harus menghabiskan waku bersama Yesus.
2. IMAN YANG TIDAK MENDUA
Kemanakah kita menaruh kepercayaan kita? Harta? Pekerjaan? Pasangan? Keluarga? Apapun yang kita taruh di atas Tuhan, adalah berhala kita.
Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” | Matius 6:24
Saat kita menaruh kepercayaan kita pada sesuatu yang bisa diambil dari kita, hidup kita akan hancur. Jika kita menaruh kepercayaan pada keluarga dan keluarga meninggalkan kita, hidup kita bisa hancur. Jika kita menaruh kepercayaan pada harta yang bisa habis atau diambil dari kita, hidup kita bisa hancur. Tapi saat kita menaruh kepercayaan kita kepada Tuhan yang tidak pernah diambil dari kita, hidup kita akan tetap kokoh.
3. IMAN YANG TERUJI
Kenapa Tuhan mau menguji kita? Karena dia ingin membuat kita semakin pintar. Saat sekolah dan kuliah, kita sering menghadapi ujian. Ujian ini sebagai cara untuk melihat apakah kita sudah semakin pintar dan mengerti akan setiap pelajaran yang kita peroleh. Begitu juga saat kita mengalami ujian hidup. Tuhan ingin melihat sudah sejauh mana kita mengerti akan pelajaran yang Dia berikan.
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” | Daniel 3:17-18
Tuhan sering menguji iman kita baik dengan harta ataupun masalah. Iman yang teruji ajan mengangkat kita lebih tinggi, mendewasakan kita. Selalu andalkan Tuhan dalam segala hal. Bawa Tuhan dalam segala laku kita. Akui Tuhan. Dia yang akan menuntun kita kepada jalan yang tebaik.
4. IMAN YANG TIDAK MATI
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. | Yakobus 2:17
Aktifkan iman dengan perbuatan. Hiduplah di dalam iman. Mengasihilah dengan iman, bukan dengan perasaan. Saat kita tidak mau mengasihi orang yang jahat kepada kita, tetaplah mengasihi. Lakukan itu dengan iman. Perasaan mengasihi akan datang dengan sendirinya. Tuhan bergerak saat kita percaya. Dia bekerja saat kita mempercayainya.