Baik dan tidak baik memang terkesannya terlalu ekstrim karena seharusnya tidak ada kebiasaan baik dan kebiasaan buruk. Yang ada adalah kebiasaan yang efektif dan tidak efektif. Tapi karena banyak orang yang membedakan keduanya dengan nama kebiasaan baik dan buruk jadi ya kita ikutin saja ya.

Bagaimana sih kita bisa membedakan kebiasaan yang baik dan yang tidak baik? Karena bagi beberapa orang kebiasaan yang buruk bagi mereka itu sebenarnya baik untuk mereka. Contoh saja, makan es krim bisa menghilangkan rasa cemas atau bosan. Merokok bisa menenangkan stress. Sesuatu yang bisa memberikan solusi terhadap masalah kita, biasanya itulah yang diulangi terus menerus.

Ada sebuah cara yang saya temukan dari buku Atomic Habits tentang bagaimana membedakan kebiasaan baik dan buruk.

Baik atau buruknya sebuah kebiasaan seringkali tergantung pada manfaat dan konsekuensi jangka panjangnya.

Kebiasaan baik memberikan manfaat positif ke depannya sementara kebiasaan buruk akan memberikan hasil yang negatif. Menggigit kuku memang kelihatannya bisa membuat kita tenang, tapi pada akhirnya akan merusak kuku dan membawa kuman, bukan? Selain itu tidak enak dilihat juga sama orang lain. Mabuk-mabukan hanya akan membawa kerusakan pada otak dan organ tubuh kita, juga bisa pada hubungan. Merokok bisa menghilangkan stress saat ini, tapi ke depannya? Jawab sendiri ya.

Sebaliknya, berolahraga mungkin membuat kita lelah dan berat bebannya, tapi jangka panjang sangat bagus untuk kesehatan. Meluangkan waktu untuk menulis akan membawa kita kepada impian menjadi seorang penulis. Apakah kebiasaan kita saat ini akan menjadikan kita seseorang dengan identitas yang kita inginkan?

Hati-hati dengan tipu muslihat sebuah kebiasaan. mungkin dalam jangka pendek, kebiasaan itu bisa sangat efektif (alkohol, narkoba, sex, dan lainnya). Namun semakin lama akan semakin berbahaya.

Be blessed!

3 thoughts on “Kebiasaan Mana Yang Baik Dan Tidak?”
  1. Tepat sekali. Saya ingin menjadi penulis, ya saya harus menulis. Kadang orang tidak memikirkan akibat jangka panjang dari tindakannya. Oleh karena itu mereka berpikir bahwa ini baik-baik saja. Merokok kelihatannya tidak masalah karena ketika kita merokok, kita tidak langsung meninggal. Tapi lama-lama kita akan ke penyakit yang parah, sengsara, menyesal, baru lah kita meninggal. Ayo lakukan yang baik…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *