Sebagai orang percaya, kita pasti sering mendengar kata komsel baik itu digemborkan oleh pengkotbah atau gembala kita maupun oleh teman-teman percaya lainnya. Sebenarnya apakah itu komsel dan mengapa kita harus terlibat dalam komsel?

Komsel adalah singkatan dari komunitas sel. Jika kita pernah mempelajari biologi, sel adalah bagian terkecil dari tubuh kita. Sel membentuk jaringan. Jaringan membentuk organ. Organ membentuk sistem organ. Sistem organ membentuk organisme. Jadi tanpa sel maka kita tidak akan hidup. Begitu juga dengan komsel. Kita digambarkan sebagai anggota tubuh Kristus yang membentuk satu kesatuan menjadi sebuah gereja.

hierarchy-of-cellular-organization-10-638

Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. | Roma 12:5

Anggota tubuh memerlukan sel untuk bisa bertumbuh. Jadi tanpa sebuah komunitas sel, maka gereja tidak akan bisa bertumbuh dengan baik. Komsel yang baik akan membentuk gereja yang baik. Oleh karena itu tanpa sebuah komsel, maka gereja bisa dikatakan mati.


KENAPA HARUS KOMSEL?

Inilah yang sering dipertanyakan banyak jemaat. Apa faedah dari sebuah komsel? Kita sudah ke gereja setiap minggu. Untuk apa lagi datang di hari lain di tengah-tengah kesibukan kita yang sangat padat?

cell

1. KITA BUTUH KOMUNITAS

Penelitian menyatakan bahwa hubungan meningkatkan daya tahan tubuh. Mereka yang terisolasi 3x lebih beresiko meninggal dunia dibandingkan mereka yang memiliki hubungan relasional yang kuat.

Perkataan pertama yang Tuhan katakan tentang manusia adalah:

TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” | Kejadian 2:18

Kita butuh orang lain dalam menjalani hidup ini.

2. KITA BUTUH ORANG LAIN UNTUK BERTUMBUH

Pohon yang tidak bertumbuh tidak akan berguna dan lama kelamaan akan mati. Begitu juga dengan kita sebagai manusia. Kita harus bertumbuh jika tidak maka kita tidak akan bisa menggenapi tujuan yang sudah Tuhan taruh dalam setiap kita. Tapi untuk bertumbuh, kita tidak bisa sendiri.

Banyak kepercayaan yang mengajarkan untuk menyendiri supaya bisa mencapai kesempurnaan. Tapi Yesus memberi contoh sebaliknya. Kita harus berada di sekitar orang lain untuk bisa bertumbuh terutama dalam karakter kita. Dalam komsel, kita akan belajar banyak hal. Kita akan menemukan begitu banyak karakter dalam satu komunitas dan sudah pasti kita akan belajar kesetiaan, pengampunan, kasih, kebaikan, kepatuhan, pengendalian diri, kemurahan hati, dan lainnya.

Daripada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. | Efesus 4:16


APA SAJA YANG DILAKUKAN DI KOMSEL?

1. BERTUMBUH DAN MENGALAMI KRISTUS

Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. | Matius 18:20

Dalam komsel, kita memuji dan menyembah Tuhan bersama. Kita perlu terhubung dengan Pencipta kita untuk bisa semakin mengetahui apa yang Tuhan ingin kerjakan dalam kehidupan kita. Iman kita semakin dikuatkan dan kita semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan karena kita saling berbagi firman Tuhan dalam komsel.

Jika kita hitung, sebagai pekerja, seberapa banyak kita menghabiskan waktu di dalam firman Tuhan? Mungkin tidak sampai 10 persen dalam 24 jam. Tapi jika kita meluangkan waktu sekedar 2 jam saja untuk komsel maka kita sudah mengivestasikan komitmen kita kepada pengenalan kita akan Pencipta kita.

cell-group-grow-tree

Karakter kita juga akan bertumbuh karena kita belajar untuk melakukan hubungan saling (mengasihi, peduli, mengampuni, sabar, menguatkan, mendoakan, dan lainnya) di dalam komsel. Kita belajar berdoa, memimpin pujian, membagikan firman, terbuka, mendoakan orang lain, dan masih banyak lagi dalam komsel.

Ketika seseorang terlibat dalam suatu komunitas, maka ia akan lebih bertanggung jawab atas kehidupan orang lain. Kita akan belajar menekan ego kita. Kita mulai memberi perhatian kepada orang lain. Kita belajar mengampuni. Kita mengesampingkan kelelahan dan kesibukan kita untuk datang ke komsel. Kita belajar mendengarkan.

2. MENEMUKAN DAN MEMAKSIMALKAN KARUNIA DAN TALENTA

Tuhan memberikan karunia dan talenta kepada setiap orang dalam komsel dan melalui komsel, kita bisa menemukan serta memaksimalkan keduanya. Tuhan tidak mau kita menjadi egois. Banyak orang yang pada akhirnya menemukan apa karunia dan talenta mereka saat aktif di dalam komsel. Mereka dapat mengetahui bahwa mereka suka berdoa atau mengajar atau memberi nasihat atau mempedulikan atau berkata-kata dengan hikmat atau karunia-karunia lainnya.

Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. | 1 Petrus 4:10

prayer

Talenta juga harus dimaksimalkan supaya kita tidak menyia-nyiakan apa yang sudah Tuhan percayakan. Banyak talenta dalam setiap kita bahkan ada ribuan. Berbicara, berdebat, memasak, menyesuaikan diri, empati, menganalisa, mengorganisir, memerintah, komunikatif, inovatif, kreatif, membetulkan barang, memperhatikan, fisik yang kuat, memilih barang, menawar, membuat perjanjian, dan masih banyak lagi. Semua itu diperlukan dalam sebuah komsel supaya bisa saling melengkapi serta memberkati karena tidak semua manusia memiliki semua talenta.

3. SALING MENDUKUNG KOMITMEN DAN TUJUAN HIDUP

Pergunakanlah waktu dan tenagamu untuk melatih diri supaya engkau tetap sehat secara rohani. | 1 Timotius 4:7b (FAYH) 

Tuhan mau kita tetap sehat secara rohani dalam menjalani kehidupan ini karena ada tujuan yang ingin Tuhan nyatakan melalui kehidupan kita. Kita perlu memiliki komitmen untuk bisa menggenapi tujuan Tuhan ini. Namun seringkali kita mengalami musim kehidupan yang terkadang membawa kita ke dalam musim kejenuhan atau kekecewaan atau kedukaan dan musim tidak baik lainnya.

Di saat yang tidak mengenakkan seperti itu, kita perlu orang lain yang siap mendoakan kita. Kita perlu orang lain yang siap mendukung kita. Kita perlu orang lain yang siap menasihati, menguatkan, menopang, dan menjaga kehidupa kita.

Dalam komsel, setiap anggotanya harus saling mendukung satu dengan yang lain supaya komitmen tetap kuat dan tujuan hidup tergenapi.


APA TUJUAN KOMSEL?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa melihat dari cara hidup gereja mula-mula.

1. MEMILIKI HUBUNGAN INTIM DENGAN TUHAN

Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. | Kis. 2:41

Harus terjadi hubungan yang dalam dengan Tuhan. Anggota komsel harus lebih mengenal dan mengasihi Tuhan melalui komsel. Setiap anggota belajar dan bersekutu. Kita membangun hubungan baik dengan Tuhan maupun dengan sesama.

Me and my Dad

2. BANYAK TANDA DAN MUKJIZAT TERJADI

Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. | Kis. 2:43

Mukjizat dan tanda tidak selalu seperti jaman dulu dimana orang bangkit dibangkitkan dan hal-hal luar biasa lainnya. Seseorang yang sedang tidak sehat mengalami kesembuhan saat berkumpul bersama komunitas, itu adalah mukjizat. Seseorang mungkin sedang depresi, tapi teman dalam komunitasnya menanyakan kabarnya; itu adalah mukjizat. Hal-hal yang terlihat kecil dan simple bisa jadi mukjizat jika Tuhan yang beracara.

Kita melakukan pekerjaan Tuhan, mengadakan mujizat, dan mencari jiwa.

great-love-miracles

3. SALING BERBAGI

Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. | Kis. 2:43

Segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Ini berhubungan dengan beban. Saat seseorang dalam komunitas bersukacita, semua bersukcaita. Saat sedang mengalami duka, yang lain ikut merasakan. Dalam komunitas, kita juga bisa berbagi hidup. Kita bisa terbuka menceritakan apa yang menjadi pergumulan kita dan kita akan ditopang oleh yang lain sehingga kita bisa tetap bertahan. Kita juga bisa saling membantu tapi dengan catatan ‘sesuai dengan keperluan masing-masing’. Dalam komunitas kita pasti tahu seberapa besar porsi pemberian yang dibutuhkan oleh anggota tertentu.

sharing-cake-1940x900_36102

4. BERSUKACITA

Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati. | Kis. 2:43

Ada sukacita yang berbeda dari komunitas Kristen yang sehat. Mereka tulus di dalam persekutuan. Mereka merindukan persekutuan. Mereka tidak sabar untuk kembali bertemu anggota-anggota komunitas lainnya. Sukacita ini berasa dari surga, bukan sukacita yang fana (yang hanya sementara). Sukacita ini akan terus bertahan sampai kita masuk ke surga dimana kita akan lebih bersukacita karena kita bisa kembali bersekutu dengan anggota-anggota lain di dalam kekekalan.

jumping-for-joy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *