Bagaimana kita melihat kehidupan, Tuhan, uang, dan apapun dalam hidup kita menentukan hidup kita. Semua di dalam hidup kita dipengaruhi oleh perspektif kita.

Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. | Matius 6:22-23

Ini lebih dari sekedar mata jasmani, tapi visi atau mata rohani. Yang dimaksud adalah perspektif adalah segalanya. Jika kita melihat hidup dengan jelas dari pandangan Tuhan maka kita akan berhasil. Kenapa? Karena Tuhan selalu melihat semuanya dengan sempurna. Apa yang manusia lihat belum tentu jelas dan baik pada akhirnya. Kita melihat dengan perspektif yang terbatas. Kita sering tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan sisa hidup kita, apa masa depan kita.

Melihat dari sudut pandang Tuhan disebut hikmat.

Yesus menggunakan kesalahpahaman, keajaiban, dan pertanyaan kritis saat bersama murid-murid-Nya untuk membuat mereka mendapat gambaran yang lebih jelas dalam Kitab Markus. Yesus sudah melakukan banyak mujizat saat orang-orang Farisi yang membenci Yesus datang pada-Nya dan mau menjatuhkan-Nya. Mereka suka membuat konfrontasi dengan Yesus dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan sulit. Tapi Yesus tidak pernah menghabiskan banyak waktu dengan orang-orang seperti itu. Dia memisahkan diri-Nya dari mereka.

god-is-watching-best1


MARKUS 8:13-21

8:13 Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.

8:14 Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu.

8:15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.”

8:16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.”

8:17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?

8:18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,

8:19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Dua belas bakul.”

8:20 “Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Tujuh bakul.”

8:21 Lalu kata-Nya kepada mereka: “Masihkah kamu belum mengerti?”


Murid-murid Yesus dengan jelas melewatkan poin dari apa yang Yesus katakan sampai Yesus menjelaskan pada ayat ke-17. Bahkan Yesus mengatakan bahwa mereka punya mata tapi tidak benar-benar melihat. Mereka punya telinga tapi tidak benar-benar mendengar. Dia mengingatkan kembali mujizat saat Dia memberi makan banyak orang.

Murid-murid menjawab pertanyaan Yesus dengan benar saat ditanyakan berapa banyak yang tersisa, tapi Yesus masih bertanya masihkah mereka belum mengerti? Nyatanya kita bisa tahu semua fakta tentang Alkitab tapi masih belum mengerti arti yang sebenarnya. Kita bisa menghafal semua ayat Alkitab tapi masih tidak mengerti.

Semua mujizat punya pesan di dalamnya.

Saat Yesus melakukan mujizat, Dia ingin mengajarkan sesuatu sambil mencukupi kebutuhan orang. Tapi murid-murid buta rohani. Pikiran mereka tertutup. Mereka tidak melihat dengan jelas.

KEBUTAAN adalah metafor untuk pikiran yang tertutup.


APA YANG MENAHAN KITA MELIHAT DENGAN JELAS?

1. KEANGKUHAN

Ketika kita angkuh, kita tidak akan bisa melihat apa yang Tuhan sedang dan mau lakukan dalam hidup kita dan yang lain.

“Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi.”

Dalam Alkitab, ragi sering digambarkan dengan keangkuhan. Kenapa? Karena saat kita menggunakan ragi, roti akan mengembang. Tapi jika kebanyakan, roti akan meledak. Ragi memperbesar sesuatu. Ketika kita memasak, kita tidak butuh banyak ragi. Kita hanya perlu sedikit. Itulah keangkuhan dalam hidup kita. Kita tidak perlu keangkuhan yang banyak dalam hidup kita. Kita hanya perlu sedikit.

another superhero

Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat. | Amsal 13:10

Setiap kita memiliki konflik, keangkuhan selalu terlibat.


2. PIKIRAN JANGKA PENDEK

Saat kita hanya memikirkan saat ini dan sekarang, saat kita memikirkan kesuksesan kita daripada tujuan Tuhan, saat kita lebih menikmati saat ini daripada memikirkan kekekalan, saat kit amemikirkan kebahagiaan sesaat daripada kekudusan; maka kita akan melewatkan apa yang Tuhan mau dari hidup kita.

Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.”

Itulah yang murid-murid lewatkan. Saat Yesus berbicara tentang hidup, mereka mengira Yesus hanya berbicara tentang makan siang. Itulah pikiran jangka pendek. Yesus berbicara tentang kebiasaan, mereka mengira tentang roti.

Inilah kelemahan terbesar dari masyarakat saat ini karena semua yang di masyarakat mengajarkan kita untuk berpikir jangka pendek. Kita menghabiskan uang kita untuk kebahagiaan saat ini sehingga hutang kita menumpuk. Kita mau memuaskan diri saat ini juga sehingga kita menyesal di kemudian hari. Ketika kita berpikir jangka pendek, kita tidak bisa melihat rencana jangka panjang Tuhan untuk karakter kita.


3. MEMORI JANGKA PENDEK

Yesus harus mengingatkan murid-murid-Nya akan beberapa hal yang sudah Dia lakukan.

Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Dua belas bakul.”

Murid-murid membicarakan tentang kekurangan roti, tapi Yesus yang baru saja mengadakan mujizat dengan memberi makan banyak orang tentu saja bisa memberi makan mereka. Mereka tidak akan pernah kelaparan. Yang terjadi adalah murid-murid cepat melupakan.

forgetful

Kita juga seperti murid-murid. Kita menerima mujizat. Tuhan menjawab doa kita. Dia membantu kita dengan mujizat. Dia melakukan sesuatu yang baik. Namun saat masalah terjadi, kita bergaya seperti semua itu tidak pernah terjadi. Kita punya memori jangka pendek. Ketika kita melupakan berkat Tuhan di masa lalu, kita mulai mencemaskan masa depan kita. Kita tidak berpikir bahwa Tuhan akan melakukannya lagi.

Bila tidak ada visi, rakyat dibiarkan tak terkendali. | Amsal 29:18 (MILT)

Sangatlah penting untuk memiliki visi dari Tuhan. Tanpa sebuah visi, hidup kita tidak terkendali. Kita tidak punya harapan.

Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus. | Efesus 1:18

Tuhan sedang membicarakan mata hati, mata rohani. Kita punya mata jasmani dan mata rohani.

Kunci untuk mengerti hidup adalah melihat dari perspektif Tuhan.


Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. | Markus 8:22-23

3 KONDISI UNTUK SEBUAH MUJIZAT

1. Ketika seseoang peduli (membawa dan memohon).

Orang ini punya teman yang peduli padanya, yang mau menolongnya. Ketika kita membawa orang lain pada Yesus untuk kebutuhan orang tersebut, bukan kebutuhan kita. Itulah saat mujizat akan terjadi. Ketika kita meminta Tuhan mengadakan mujizat dalam hidup orang lain, itulah saat mujizat akan terjadi.

2. Ketika kita dekat dengan Yesus (menjamah).

Kita tidak bisa disentuh Yesus jika kita tidak mendekat pada-Nya. Pemulihan dalam hidup kita tidak datang dari agama, ritual, atau peraturan apapun; namun dari hubungan dengan Kristus. Yesus tidak pernah menyembuhkan orang dari panggung atau tempat umum. Dia tidak pernah menyebarkan berita bahwa Dia akan melakukan penyembuhan. Dia tidak pernah mau pamer. Setiap kesembuhan yang Yesus lakukan terjadi saat tidak direncanakan. Orang-orang datang padanya untuk disembuhkan saat Dia sedang dalam perjalanan dan Yesus akan berhadapan dengan mereka secara privat. Kadang orang lain melihatnya, tapi Yesus tidak pernah melakukan itu untuk dilihat orang.

miracle1-600x339

3. Ketika kita percaya Yesus untuk menuntun kita (Yesus memegang tangan dan membawa).

Kenapa Yesus membawa orang itu pergi? Karena dia mau melakukannya secara tersembunyi. Dia menyembuhkan orang itu secara tersembunyi. Bayangkan jika kita adalah orang buta itu. Yesus tiba-tiba membawa kita dan kita tidak tahu kemana kita dibawa, apa yang akan Dia lakukan, dan sampai kapan kita dibawa. Kadang hidup kita seperti itu. Kita sedang tidak tahu hidup kita dibawa kemana, apa yang sedang Tuhan lakukan dalam hidup kita, dan berapa lama ini akan berlangsung. Saat kita mengalami itu, percayalah bahwa kita sedang dipersiapkan untuk mujizat.

Inilah yang dinamakan berjalan dengan iman. Ketika kita tidak bisa melihat, tapi Tuhan bisa melihatnya.

Kita buta dan kita perlu percaya Yesus. Dia tidak akan membawa kita ke lubang atau jurang atau kandang singa.


Apapun yang Yesus lakukan, selalu ada pesan yang Dia ingin sampaikan.

Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: “Sudahkah kaulihat sesuatu?” Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: “Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon.” Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: “Jangan masuk ke kampung!” | Markus 8:23-26

Yesus meludahi mata orang buta itu. Itu sangatlah tidak biasa. Meludah sangatlah ofensif. Jika kita meludah di bagian timur sana, itu sama sedang mengatakan bahwa orang yang kita ludahi itu hina (lebih rendah dari manusia). Pasti Yesus punya alasan untuk itu. Kenapa Dia meludahi orang buta itu? Kita tidak tahu dan mungkin kita bisa menanyakan itu pada-Nya nanti. Tapi jika kita buta, mungkin kita akan merasakan cairan.

Pada saat orang buta itu mulai bisa melihat. Dia mulai melihat namun tidak terlalu jelas. Dia hanya melihat orang-orang berjalan tapi seperti pohon. Yesus tidak bekerja setengah-setengah. Dia membuat orang buta itu melihat dengan jelas.


3 PELAJARAN TENTANG MELIHAT DENGAN MATA ROHANI

1. Penglihatan rohani kita bertumbuh secara bertahap.

Kita tidak melihat hidup kita secara jelas dalam sesaat, tapi bertahap. Semuanya tidak masuk akal dalam sekejap. Dibutuhkan waktu tapi kita harus bertumbuh secara rohani. Jika kita bertumbuh secara rohani 10 tahun dari yang kemarin, maka kita akan melihat hidup kita dengan jelas.

Jika kita tidak melihat lebih jelas dari beberapa tahun yang lalu, kita tidak sedang mengalami pertumhuhan rohani.

rhema_word_of_god_2
2. Ujian penglihatan kita adalah bagaimana kita melihat orang lain.

Melihat orang lain adalah cara nomor satu kita tahu bahwa kita sudah bisa melihat dengan mata rohani.

Pertumbuhan rohani bukanlah pengetahuan kita terhadap Alkitab, rajinnya kita ke gereja, aktif berdoa, gereja atau betapa berhasilnya kita dalam pelayanan; namun dari bagaimana hubungan kita dengan orang lain.

Kenapa? Karena semuanya adalah tentang kasih.

Apakah kita melihat pasangan kita seperti yang Tuhan lihat atau yang kita lihat? Apakah kita melihat rekan kerja kita dengan kecemburuan atau kompetisi?

spiritual-eye

3. Yesus menyembuhkan kita dengan 3 cara:
3.1 Fokus kita semakin tajam.

Hal pertama yang terjadi saat Yesus menyentuh kita, fokus kita menjadi lebih tajam. Itu berarti ketika hidup kita begitu mudah dialihkan atau disibukkan dengan hal-hal lain, kita sedang membutuhkan sentuhan Yesus.

Jika hidup kita sedang tidak terfokus dan ada banyak hal yang terjadi sehingga kita punya beragam hal untuk dilakukan, kita sedang tidak dekat dengan Yesus.

Semakin kita melihat dengan perspektif Tuhan, semakin kita fokus dengan hidup kita.

3.2. Perspektif kita semakin besar.

Kita akan melihat gambaran yang lebih besar. Ketika kita menyerahkan hidup kita pada Tuhan, ktia berserah pada-Nya. Pada saat itulah kita melihat gambaran yang lebih besar. Semakin kita dekat dengan Tuhan, semakin kita melihat gambaran yang lebih besar.

3.3. Visi kita semakin jelas.

Saat Yesus mengendalikan hidup kita, kita mendapat penglihatan yang jelas. Orang buta itu disembuhkan total dan bisa melihat semuanya dengan jelas. Kadang ada pertanyaan dalam hidup kita yang sulit untuk dimengerti dan kita bisa berdoa seperti yang Ayub doakan berikut:

Apa yang tidak kumengerti, ajarkanlah kepadaku; jikalau aku telah berbuat curang, maka aku tidak akan berbuat lagi. | Ayub 34:32

Setiap hari mulailah dengan doa ini. Minta Tuhan perjelas visi kita setiap hari sehingga kita bisa tahu apa tujuan hidup kita di dunia ini.


MARKUS 8:27-29

8:27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Kata orang, siapakah Aku ini?”

8:28Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi.”

8:29 Ia bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Petrus: “Engkau adalah Mesias!”

Sudahkah kita melihat kehidupan kita dengan jelas? Jika belum dekatilah Yesus, Dialah Mesias kita. Dialah Tuhan kita. Dialah yang memiliki gambaran besar atas hidup kita.

When you can’t see your life clearly, you need to be close to the One who can see it clearly.


Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. | Matius 6:22-23

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *