Kurang lebih satu bulan lalu saya membeli produk Resistant Band ini dari Kettler. Tapi ternyata saya salah beli karena ukurannya tebal mampus. Saya baru tahu ternyata ada banyak juga variasi dari Resistant Band. Akhirnya saya beli lagi dan tidak tanggung-tanggung saya beli semua ukuran (walaupun lupa ada 1 ukuran lagi). Jadinya saya punya 3 macam band. Hal ini saya lakukan karena saya pikir sekalian saja, saya jadikan konten di YouTube saya.

Tapi tentunya bukan itu yang mau saya banggakan! Walaupun saya mau share videonya juga karena ini blog saya juga, gapapa toh? Terserah mau nonton atau kaga.



Lanjut! Jadi setelah saya melakukan review ini, saya tag-lah Kettler di Instagram. Yang terjadi kemudian adalah Kettler meminta ijin untuk mengupload video saya di IGTV mereka. Apaaa?! Enak aja! Saya sudah buat capek-capek tapi main dipost ulang. Please deh! Haha, tidaklah. Justru saya happy banget karena karya saya mau dijadikan alat promosi. Saya juag meminta dia untuk memberitahu saya jika ada peralatan baru yang asyik, Siapa tahu bisa saya review juga, betul ora?

Beberapa minggu kemudian, Kettler menghubungi saya kembali dan mengatakan bahwa ingin memberikan beberapa alat buat saya. Tidak tanggung-tanggung, mereka mengirimkan 5 alat kepada saya : Expander, Exercise Ball, Core Sliders, Latex Flexiband, dan Arm Compression (LP Support). Silakan cek di websitenya langsung kalau penasaran.

Dengan adanya 5 alat ini tentunya variasi latihan saya jadi beragam sehingga saya makin bersemangat untuk latihan di rumah. Selain itu saya juga punya banyak bahan untuk membuat konten baik di Instagram dan YouTube. Saya sudah membuat 1 video latihan. Perjanjian kami hanya membuat 2 video, tapi saya mungkin akan membuat 4 video dari 4 alat yang berbeda.



Dari sini tentunya kita tahu bahwa untuk bisa dipercaya dan mendapatkan networking, harus dimulai dengan memberikan value terlebih dahulu.

Daripada bertanya apa yang bisa kita dapatkan dari mereka, lakukan terlebih dahulu sesuatu yang bermanfaat untuk mereka.

Ini bukan hanya berlaku untuk semua pembuat konten. Tapi dalam sales atau marketing terlebih lagi. Saya seringkali ditawari oleh karyawan bank untuk ikut program mereka, tapi di akhir kalimat akan ada kalimat seperti ‘bantu-bantu ya biar targetnya tercapai’. I am sorry to say, tapi ketika mendengarkan itu saya 90 persen akan menolak.

Ketika kita menawarkan sesuatu, fokus kita haruslah kepada mereka. Apa yang bisa mereka dapatkan dari produk atau jasa kita? Dalam hal apa kita bisa membantu mereka? Bagaimana hidup mereka akan berubah menjadi lebih baik ketika mereka percaya kepada kita? Ini akan saya bahas di artikel lainnya.

Jadi kunci marketing yang benar terletak kepada value apa yang bisa kita bagikan kepada audiens atau calon klien dan pelanggan kita.

Be blessed!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *